Sewa  nya pun cukup mahal, sekitar 3000 Yen sampai belasan ribu Yen, tergantung dengan desain, materi kainnya serta tempat penyewaannya. Dan, Jepang mendapat pemasukan yang luar biasa untuk sekedar menyewakan Kimono dan Yukata nya!
Dan, Michelle sangat terketuk ketika dia tahu kenyataan itu. Karena selama dia masih di Indonesia, dia tidak pernah tahu bahwa Kebaya dan Batik di Indonesia hanya dipakai jika ada kondangan atau acara2 tertentu saja. Dan waktu tu pun, dia sebagai anak2 muda milenial, mengabaikan tentang indahnya Kebaya dan Batik Indonesia.
Kepeduliannya baru muncul ketika dia Tinggal di Jepang, saat dia ingin menyewa Kimono untuk ikutan sebuah Festival Musum Dingin di Sumida River, Januari 2018 lalu.
Titik berat speech nya adalah demikian, dan dia mulai menulis nya sebelum dia harus asistensi serta latihan speech, dibimbing oleh dosen2nya. Itu terjadi selama 10 bulan sebelum hari "H" lomba speech.
Dia pun mendesain sendiri, Kebaya dan kain Batiknya. Karena dia memang suka warna hitam, maka dari itu dia memilih Brokat warna hitam untuk didesain kebaya. Kebaya lengan panjang dengan bahu terbuka lebar dan dihiasi broosh kuningan klasik Jawa, dia pun menambahkan ikat pinggang Batik, sewarna dengan kain Batiknya, konsep Bali.
Kain Batiknya pun, bukan kain yang membuat dia susah untuk memakainya, jadi kain Batik di desain menjadi rok panjang seperti kain dengan belahanpanjang. Cantik sekali .....
Desain itu aku bawa ke penjahitku di Jakarta dan akan kubawa untuk Michelle, Agustus musim panas Jepang tahun 2019 lalu .....
***
Ketika aku datang, awal Agustus 2019 lalu, begitu aku sampai ke apartemennya, yang pertama kali ditanyakan adalan,
"Ma, lihat donk kebaya dan Batikku utuk speech" .....
Hahaha, baru sampai sudah buka2 kopor dan betapa senangnya dia! Dia langsung mencobaya, termasuk dengan sanggul untuk rambut dengan pajang sedang. Dia begitu bersemangat untuk lomba.