Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Book-Off" Jepang, Pasar Loak Berkelas yang Menjual Barang-barang Branded

1 April 2020   16:42 Diperbarui: 2 April 2020   03:46 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk ke Toko Book-Off, di lantai 3. Toko ini terlihat biasa2 saja, dan ekspektasiku pun biasa2 saja ..... | Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Buku-Off  atau Bukku Ofu Kporshon adalah rantai terbesar di Jepang dari toko buku bekas. Didirikan pada Agustus 1991, perusahaan ini telah sukses meledak, berkembang ke 866 toko di seluruh Jepang dan delapan lokasi di luar negeri (per-Agustus 2006).

 Selain buku, rantainya juga menjual manga, CD, DVD, video game, dan bahkan konsol video game, ponsel, dan pemutar media portabel. Toko2 dibedakan oleh luas permukaannya yang besar, kebersihan dan pencahayaan yang cerah.

Dengan menawarkan berbagai pilihan buku yang tampak seperti baru dengan harga yang lebih murah, Book Off secara agresif menargetkan rantai toko buku konvensional, yang sejak tahun 1953 tidak dapat mendiskon buku2 baru dan hampir-baru dan media lain karena peraturan pemerintah.

Karena toko lebih besar, lebih mudah bagi pembeli untuk menemukan apa yang mereka cari. Jadi, setelah toko ini mampu menjaring banyak pelanggan dan semakin banyak pelanggan mencari kebutuhan2 yang lain.

Sehingga Book Off membuka dirinya untuk menerima barang2 bekas dari warga sekitar, dan menjual lagi kepada pelanggan yang berbeda. Seperti pada awalnya, toko ini memang menawarkan yang "out of the box". Menjual yang murah pada pelanggan. Jadi mereka menoba untuk membeli barang2 bekas yang terseleksi, dan menjual kembali.

Konsep "jual beli" barang2 bekas tetapi yang berkelas, ternyata benar2 membuka lahan baru. Bgi warga yang ingin menjual barang2 mereka selain untuk mendonasikannya, mereka bisa menual pada Book Off ini. Dan, pada kenyataannya setiap hari aku melihat orang2 membawa barang2 bekas mereka .....

Book Off sering dikutip sebagai contoh langka dari sebuah perusahaan yang mampu tumbuh selama apa yang disebut "dekade yang hilang" dari stagnasi ekonomi yang mengikuti runtuhnya gelembung harga aset Jepang, melalui penggunaan strategi bisnis inovatif yang dicakup dalam pers bisnis Jepang.

Dan, Book Off sudah bukan menjadi jualan buku2 murah saja (baru dan bekas), tetapi semakin berkembang menjadi "pasar loak" yang berkelas di Jepang .....

***

Awalnya, ketika anakku Michelle minta dibelikan sofa dan lemari untuk apartemennya yang besar. Selama ini, di memang tidak membeli banyak barang2. Hanya yang dibutuhkan saja, seperti lemari es, kompor, micro-wave, mesin cuci dan rak2 untuk baju2 yang digantung.

Karena setelah awal tahun 2019 lalu dia menyewa aparetmen yang cukup besar dengan pembagian ruang menjadi 3 bagian, dia pun mulai ingin membeli sofa untuk santai dan lemari untuk barang2nya, yang selama ini hanya dijejer di tatami saja.

Jadilah, dia mngajak aku ke Book Store, yang kupikir hanya toko2 buku kecil yang menjual sofa.

Bicara tentang sofa nya, nanti aku tuliskan di artikelku selanjutnya, setelah artikel ini selesai, ya .....

Eh, ternyata Book Store benar2 berbeda dengan yang aku bayangkan .....

Begitu aku masuk, ke toko Book Off yang ekspektasiku adalah hanya sekedar toko2 murah biasa (Michelle cuma berkata, "Ma, ini kita ke sebuah toko barang bekas, murah2, ma. Jadi mau beli disini"), aku ternganga .....

Masuk ke Toko Book-Off, di lantai 3. Toko ini terlihat biasa2 saja, dan ekspektasiku pun biasa2 saja ..... | Dokumentasi pribadi
Masuk ke Toko Book-Off, di lantai 3. Toko ini terlihat biasa2 saja, dan ekspektasiku pun biasa2 saja ..... | Dokumentasi pribadi
Lalu, kami berjalan untuk Michelle mencari sofa bekas yang dia inginkan. Ternyata, banyak sekali furniture2 bekas tetapi seperti baru! Dan, harganya sangat murah! Pantesan, Michelle ingin aku datang dan melihat apa yang dia butuhkan .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Masuk pertama, adalah daerah furniture2 bekas, yang seperti baru! Harga sofa yang diduduki seorang anak, yang Michelle ingin beli (tetapi tidak jadi, karena terlalu berat untuk apartemen Michelle yang berada di lantai atas).

 Tahu, berapa harganya? Cuma 2500 Yen, setara dengan Rp.325.000. Sebuah harga yang sagnat murah, untuk di Jepang!

Lalu, kami berkeliling. Dan, aku menemukan banyak barang2 yang aku sukaaaaaa .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Waaaaaa .... Ini barang2 bekas Disney! Bahkan, ada yang masih ada tag nya! Jika harga boneka2 Disney seperti ini di Disneyland, dijal sekitar antara 1700 Yen sampai 2400 Yen. Tetapi, disini dijual hanya antara 300 Yen sampai 500 Yen!

Astagaaaaa .... Langung lah aku membelinya, dengan meletakkan di keranjang belanjaanku!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ini lorong (ada beberapa lorong) baju2 dari mulai anak, remaja dan dewasa untuk perempuan. Baju2 bekas itu wangi, bersih dan benar2 seperti baru! Tahu, berharga berapa? Cuma antara 500 Yen sampai 1000 Yen saja!

Merk2 seperti Uniqlo, GU atau merk2 terkenal dari Jepang, dengan harga segitu?? Lalu, mulailah aku "berburu", hihihi ...... baju2 itu tidak ada yang dobel, jadi jika ingin, langsung ditaruh ke keranjang belanjaan, karena jika tidak, bisa diambil pengunjung yang lain .....

Dari kaos, celana, jaket bahkan mantel sampai long-coat. Jika mantel dan long-coat, harganya lebih tinggi sampai 1500 Yen. Itupun tidak mahal untukku, apalagi untuk warga Jepang .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bagian baju2 laki2, lebih kecil areanya, tetapi banyak barang2 yang benar2 bagus, dan aku bisa mencari untuk Dennis anakku. Merk2 terkenal dengan harga murah dan seperti baru. Harganya sama, antara 500 Yen sampai 1000 Yen. Dan, untuk jaket serta mantel dan long-coat, harganya sekitar 1500 Yen.

Saat2 tertentu, ada juga sale sampai 30%! Bayangkan, harga sudah murah, dan di diskon sampai 30%! Jadi, berapa harganya? Benar2 murah!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Disudut yang berbeda, ini adalah tas2 branded luar negeri. Banyak terdapat merk COACH dan Michael Kors dari Amerika. Ada Bulgari, Prada sampai Louis Vuitton. Harganya?

 Tentang harga, memang disesuaikan dengan harga aslinya walau itu oun murah. Sangat murah. Misalnya, tas COACH Amerika harga asli sekitar 5 juta Rupiah (entah di Japang berapa), tas bekas itu dihargai 10.000 Yen atau sekitar 1,3 juta Rupiah.

Ada tas Louis Vuitton yang aku tahu harganya sekitar 40 juta Rupiah di Jakarta, sebagai barang bekas walau tampak seperti baru di Book Off, dihargai 50.000 Yen atau sekitar 6,5 juta Rupiah .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada juga perhiasan2 asli. Bagi yang suka emas kuning, emas putih, silver, bebatuan alam, berlian dan sebagainya, itu pun ada di Book Off. Dan, harga nya pun murah. Book Off, melebeli perhiasan2 itu dengan berat dan karat masing2 seperti di toko emas. Tetapi harganya sangaaaaatttt murah!

 Aku terus berputar2, dan diujung belakang, ada yang menarik untukku, tetapi aku agak takut untuk memotretnya, jadi fotoya terlihat kurang jelas .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Diujung sana, ada antrian pengunjung yang memegang trolly dan barang2 yang terbungkus dengan plastik2. Ternyata, mereka lah yang mensupply barang2 bekas itu. Dan, kata Michelle ini selali terjadi .....

Michelle menjadikan Book Off tempat belanjanya, karena dia memang sering membutuhkan barang2 keperluan pribadi tetapi murah. Seperti, seprai dan selimut (kalo beli di mall, mahal sekali), hair-dryer bahkan hp kedua nya pun dia beli disini .....

***

Mungkin, bagi orang2 berpunya yang datang ke Jepang, Book Off hanya sekedar sebuah toko murah dan bukan sesuatu untuk didatangi. Tetapi, untuk ku dan untuk Michelle sebagai "anak kuliahan di rantau", Book Off menjadi sebuah "harta karun" dan "tambang emas".

Karena, untukku karena aku bukan orang berpunya untuk belanja barang2 branded. Jadi, tidak salah kan, jika aku membeli beberapa barang branded walaupun bekas? Hihihi .....

Dan, untuk Michelle yang hidup di rantau, uang memang bukan segalanya. Tetapi, kebutuhan2 itu terus ada, sehingga dia mencari barang2 itu sesuai dengan kebutuhannya .....

Book-Off, memang oke!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Psssttt ..... coba tebak, berapa harga Mickey Mouse setinggi 20 cm ini? Cuma 100 Yen! Masih ada tag nya lgi, dari Tokyo Disneyland! Astagaaaaa ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun