Namun, selama periode Heisei (1989-2019), migrasi massal dari pedesaan Jepang ke kota-kota secara efektif telah mengurangi populasi kaum muda di Nara.
Pada tahun 1909, Tatsuno Kingo merancang Nara Hotel yang terkenal, yang arsitekturnya memadukan unsur2 modern dengan gaya tradisional Jepang.
Dan, sampai sekarang kota Nara mempunyai berbagai atraksi menarik yang selalu memadukan berbagai elemen sejarah, tradisional, modern, social serta alamnya.
Ketika ku selesai makan Mos Burger, aku langsung menuju bus wisata Hip-Hop yang datang di depanku. Dibantu oleh staff bus yang membuka ramp untuk kursi roda ajaibku masuk ke dalam bus, aku siap berkeliling kota Nara, dan terakhir aku akan turun di Nara Park, sebuah hutan kota yang penuh dengan kijang totol.
Bus-bus di Jepang, standar seperti ini. Dibagi 2 bagian. Yang di depan lebih rendah dan fokus untuk disabilitas dan kaum prioritas. Tempat duduk bisa dilipat untuk tempat kursi roda atau stroller bayi. Dengan signage atau tanda-tanda secara detail "ramah disabilitas".Â
Ketika beli tiket 210 Yen untuk bus wisata Hip-Hop, masing2 wisatawan diberikan map ini. Merupakan map jalur bus keliling kota dan titik2 mana yang kita mau berhenti dan turun. Selanjutnya, kita akan dijemput lagi, terserah kita mau jam berapa. Karena bus Hip-Hop akan datang setiap 5 sampai 10 menit sekali.