Karena aku sungguh butuh bantuan jika aku menginap di hotel sendirian. Aku bisa saja jatuh jika di kamar mandi. Butuh teman untuk bisa menolong jika aku jatuh atau memerlukan apa2. Membawa barang2 atau ketika aku mandi .....
Kereta commuter buka jam 6.00 pagi. Jadi maksimal aku harus berangkat jam 5.45 dari apartemen untuk naik kereta ke Stasiun Tokyo. Masalahnya adalah, karena Stasiun Funabashi Hoten adalah stasiun kecil di "desa" Funabashi Hoten juga, petugasnya hanya 1 orang berjaga pagi2.
Ketika 1 hari sebelumnya aku harus ke Stasiun yang lebih besar di Nishi Funabashi, untuk memesan posisi kursi roda untuk shinkansen ke Kyoto. Jam 7.00 karena dari Funabashi Hoten ke Stasiun Tokyo butuh waktu 22 menit dengan segala macam masalah atau mungkin terlambat.
Ternyata, petugas stasiun Funabashi Hoten bisa datang jam 6.15 pagi, sdangkan waktu kereta bisa jam 6.00. Tuh, kan? Ini salah satu permasalahannya .....
Ketika jam 6.15 aku siap di pintu stasiun Funabashi Hoten, dan petugas itu belum datang, aku mulai panic. Karena kursi roda ajaibku memang tidak bisa masuk ke pintu masuk stasiun. Harus lewat pintu khusus. Panik, karena jam 7.00 aku harus benar2 berangkat dari Stasiun Tokyo naik shinkansen.
Jika lewat, shinkansen tidak akan menunggu dan aku harus bersiap naik shinkansen berikutnya, sekitar jam 830. Masalahnya adalah, aku kan harus pulang pergi dan tidak menginap. Dan, au harus pulang dari Stasiun Kyoto naik Shinkansen jam 16.00. Jika terlambat, ya sama saja, harus nunggu shinkansen berikutnya!
Belum lagi, saat itu bulan Agustus 2019 lalu di Jepang ada badai Krosa, dan aku sedang berada di tengah2 badai, karena Badai Krosa memang sedang berpuat di wilayah Kansai, termasuk Nara .....
Benar2 ribet, kan?
Tetapi, apakah aku menyerah dengan berbagai hambatan karena keterbatasan-keterbatasanku?
Ya, TIDAK lah!!!
Jika aku menyerah, itu bukan Christie, hahaha .....