Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ribetnya Urusan Aku dan Kursi Rodaku untuk Melanglang Jepang, Naik Shinkansen

25 Maret 2020   11:38 Diperbarui: 25 Maret 2020   12:05 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Kepala Shinkansen type Tokaido-Sanyo ke Stasiun Kyoto, transit untuk ganti kereta commuter local ke kota Nara, sebelah timur selatan dari kota Osaka.

Puji Tuhan, karena aku diatas kursi roda ajaibku, aku selalu harus mita tolong petgas stasiun kereta, untuk membawakan sloop atau "ramp mobile" untuk naik turun kereta. Dan, di stasiun tujuan aku akan dijemput oleh petugas stasiun dengan slooping atau "ramp mobile" nya.

87956808-2829249997162944-2267923580475932672-n-5e7adf41d541df3c4c1da123.jpg
87956808-2829249997162944-2267923580475932672-n-5e7adf41d541df3c4c1da123.jpg
Dokumentasi pribadi | Bagaimana petugas stasiun membawakan ramp mobile untuk aku naik kereta dan bagaimana petugas stasiun tujuanku menjemputku dengan ramp mobile nya .....
Dokumentasi pribadi | Bagaimana petugas stasiun membawakan ramp mobile untuk aku naik kereta dan bagaimana petugas stasiun tujuanku menjemputku dengan ramp mobile nya .....
Sehingga, aku tidak akan tersesat. Itulah berkat dari Tuhan. Dari sebuah kecacatan, tetapi ada berkat yang DIA sediakan untukku .....

Nahhhh .....

Beda lagi tentang bagaimana seorang Christie yang disabilitas harus melalang jepang sendirian ke banyak kota dengan kereta Shinkansen. Jika kereta comuter biasa, tidak susah. Karena, Tinggal mencaru tujuan, minta slooping antar jemput dan beli tiket atau isi ulang di SUICA.

Tetapi, dengan Shinkansen itu agak berlibet.

Shinkansen sudah kubeli dari Jakarta seharga 29.000 Yen, untuk 1 minggu. Sesampainya di Narita aku harus mengaktifkan tiket Shinkansen ini di kantor JR, kapan waku yang aku mau selama 1 minggu. Setelah itu, sku harus minta seat untuk posisi kursi rida ajaibku.

Jika aku sehat dan tanpa kursi roda, aku bisa saja tidak memesan kursi, dan aku bisa saja naik atau turun kereta dimana saja aku mau, selama jalur Shinkansen. Atau kereta commuter biasa di jalur JR. Atau, jika aku sehat pun, aku bisa saja tidak memesan kursi. Jika kursi yang aku duduki terpesan oleh penumpang lain, ya aku harus keluar dan berdiri sampai tujuanku.

Tetapi, tidak untuk kursi roda. Dan dalam 1 rangkaian Shinkansen (sekitar 10 sampai 20 gerbong tergantung musimnya libur), terdapat 1 atau 2 gerbong untuk khusus disabilitas. Dan, dalam 1 gerbong hanya ada 4 tempat untuk kursi roda.

Jadi, aku benar2 harus memesan tempat duduk untuk posisi kursi rodaku.

Dokumentasi dari sahabatku di Kobe, Hananto Baskoro | Posisi kursi roda ada 2 buah di belakang dan 2 buah di depan, dalam 1 gerbong Shinkansen
Dokumentasi dari sahabatku di Kobe, Hananto Baskoro | Posisi kursi roda ada 2 buah di belakang dan 2 buah di depan, dalam 1 gerbong Shinkansen
Dan, karena aku mau ke kota Nara perjalanan lebih dari 4 jam, aku harus berangkat sepagi mungkin, karena aku tidak pernah menginap. Pulang pergi dan bobo di apartmen Michelle.

Karena apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun