By Christie Damayanti
Hari itu, dimusim panas 2019 aku berencana pergi ke Nara. Sebuah kota cantik yang penuh dengan kijang2 totol, hidup berdampingan dengan warga kota.
Excited, tentu!
Tetapi, Nara itu cukup jauh, sekitar 4 jam lebih, naik shinkansen dari Tokyo, berlokasi sebelah timur selatan kota Osaka. Itupun, aku harus transit beberapa kali naik kereta local.
Dari apartemen Michelle di (stasiun) Funabashi Hoten, aku harus Stasiun Tokyo, selama 22 menit. Naik kereta commuter biasa. Baru, aku naik shnkansen dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Kyoto ( 2 jam 12 menit). Dari Stasiun Kyoto, aku harus ganti kereta commuter local jalur Nara (46 menit), barulah sampai di kota Nara. Â
Dan dari Stasiun Nara, barulah aku harus berkeliling naik Bus Hip-Hop keliling kita Nara, melhat2 titik2 wisata, termasuk hutan kota yang penuh dengan kijang2 totol cantik .....
Wow ....
Tahu, ga?
Jika aku sehat mungkin aku banyak nyasar, karena di Stasiun Tokyo sendiri ada puluhn pintu masuk dan keluar, yang seringkali akan membuat orang tersesat. Belum lagi, ketika ke Stasiun kereta shinkansen dan dari stasiun shinkansen di Kyoto ke stasiun kereta commuter jalir Nara. Kan, belum pernah?
Bisa saja, dari apartemen anakku sampai Nara bukan 4 jam lebih, tetapi lebih dari 5 jam karena tersesat di stasiun2, yang terlalu banyak p;atform2 atau peronnya, sehingga untuk ke 1 platform ke platform yang lain, kita harus naik turun lift.
Dan, jika salah platform, kita harus balik lagi naik turun lift. Bisa terlambat keretanya, atau bisa salah lagi, hahaha .....