Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masuk ke Rumah Doraemon lewat "Loppi Machine" Lawson

8 Maret 2020   20:58 Diperbarui: 8 Maret 2020   20:59 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Loppi Machine". Dengan layer sentuh, kita tinggal pencet2 untuk akhirnya keluar tiket | Dokumentasi pribadi

Selama ini, kemanapun aku pergi jika mau masuk ke museum, tiket beli ya di museum nya. Termasuk di Jepang. Museum2 di Tokyo sebagian besar yang sudah aku kunjungi, selalu aku membeli tiket di lobby utama.

Belasan museum di Ueno Park, semua museum2 itu aku membeli tiket disana. Sebenarnya, harga tiket museum2 di Jepang, relative murah. Bahkan, di beberapa museum di Jepang, menggratiskan aku, sebagai disabilitas, atau diskon 50%. Juga di beberapa negara .....

Ya, dimanapun disabilitas benar2 berada "diatas angin". Kami kaum disabilirtas sangat dihargai. Sampai2 di beberapa museum dan di tempat2 wisata di banyak negara, menggratiskan atau di diskon cukup banyak.

Tetapi, memang ternyata ada beberapa museum di Jepang, tidak bisa mmbeli tiket langsug di museumnya, tetapi harus membeli di beberapa minimart yang sudah bekerjasama dengan museum itu.

Yang aku tahu, ketika musim semi 2018 ketika aku ke Museum Snoopy di Roppongi, harus beli di minimart Lawson, seharga 2000 Yen. Dan waktu itu aku belum tahu bahwa tidak bisa membeli tiket langsung di museum, jadi aku batal untuk ke Museum Snoopy, karena memang tidak bisa langsung beli tiket .....

Lalu, musim panas 2019 kami ke Museum Fujiko F.Fujio, tiket juga harus beli di minimart Lawson berharga 1000 Yen.

Setelah itu, musim semi 2020 besok ini, aku berencana untuk ke Museum Hello Kitty Puroland, juga membeli tiket di minimart Lawsoh,n. Harga nya, aku belum tahu ......

Nah,

Karena waktu itu, baru pertama kali beli tiket Museum Fujiko F.Fujio dengan mesin tiket di minimart Lawson, aku minta tolong kepada teman kecilku, Baskoro di Kobe. Waktu aku di Kobe, aku ingat untuk minta tolong dia untuk beli tiket di mesin tiket Lawson.

Aku Cuma melihat Baskoro membelikan tiket untukku. Semua Bahasa kanji, cacing2 itu benar2 bikin mataku pusing, hihihi .....

Di minimart Lawson Kobe dekat Stasiun Shin Kobe Shinkansen, di dalamnya ada vending machine khusus bernama Loppi Machine. Loppi machine ini khusus untuk membeli tiket Museum Fujiko F,Fujio, Ghibli Studio, Universal Studio Osaka, dan sebagainya.

Parahnya, Loppy Machine ini tidak ada terjemahan dalam Bahasa Inggris. Semua dalam Bahasa Jepang dan huruf Kanji! Jadi, sepertinya besok2 jika mau beli tiket sebuah musium yang harus beli dari minimart, aku harus meminta bantuan teman2 Michelle atau Michelle sendiri, hihii .....

Ah, tidak deh! Musim semi April tahun ini, akum au belajar membeli tiket untuk ke Puroland, Museum Hello Kitty di minimart Lawson. Pasti bisa!

Museum2 karakter yang sudah mendunia seperti Doraemon, Hello Kitty, Snoopy atau Ghibli, tentu saja fans nya banyak sekali, sehingga ketika kita membeli di Lawson, tiba2 tiket habis karena terbeli oleh calon pengujung dari kota yang lain.

  

"Loppi Machine". Dengan layer sentuh, kita tinggal pencet2 untuk akhirnya keluar tiket | Dokumentasi pribadi
"Loppi Machine". Dengan layer sentuh, kita tinggal pencet2 untuk akhirnya keluar tiket | Dokumentasi pribadi
Jadi, memang berebutan untuk membli tiket! Apalagi, Museum Fujiko F,Fujio Doraemon ini, jumlah pengunjungnya dibatasi, Sehingga, seperti jika kita membeli tiket pesawat promosi, yang setiap detik akan ter-update .....

Loppi Machine, berwarna merah. Denagn huruf2 Kanjinya, yang aku tidak mengerti. Tetapi di beberapa pilihan ada gambarnya. Jadi, ketika ingin membeli tiket Museum Fujiko F.Fujio, ada gambar Doraemonnya, jadi bisa klik. Eh ..... layer sentuh, koq .....

Lalu ada pemilihan tanggal, bulan termasuk tanggal2 merah. Di pilihan ini, terlihat hari atau tanggal yang mana yang sudah habis, Jadi, klo hari dan tanggal yang kita inginkan sudah habis, terpaksa kita ubah waktu. Jika memang tidak ada waktu yang tepat, ya tunggu waktu liburan lagi di Japang, hahaha .....

Pembayaran bisa dari beberapa cara. Karena nilainya tidak besar, hanya 1000 Yen ke Museum Fujiko F.Fujio, aku membelinya dengan uang cash, dan membayar di kasir Lawson.

 

39505019300-b75dbcaf39-c-5e64fa09097f36748241de72.jpg
39505019300-b75dbcaf39-c-5e64fa09097f36748241de72.jpg
Taraaaaaaa... 3 tiket sudah kudapatkan untukku sendiri, untuk Michelle dan untuk Mariko, teman kuliah Michelle yang ikut jalan2 dengan kami. | Dokumentasi pribadi
Taraaaaaaa... 3 tiket sudah kudapatkan untukku sendiri, untuk Michelle dan untuk Mariko, teman kuliah Michelle yang ikut jalan2 dengan kami. | Dokumentasi pribadi
Itulah sebabnya, Michelle baru sempat ke "Rumah Doraemon", karena waktunya tidak sesuai. Ditambah dia memang juga kuliah dan bekerja.

Hari, tanggal dan jam sudah di atur. Jam nya juga harus tepat karena ketika kita sampai museum terlambat, kita tidak boleh masuk museum, karena jam yang kemudian sudah mengantri! Gila, kan!

Betapa disiplinnya Jepang! Semua sudah diatur rapih, serapih2nya! Dan, bagi negara2 yang kurang disiplin seperti Indonesia, agak susah untuk mengikutinya,

Kemarin, ketika kami sedang antri di Museum Fujiko F.Fujio, sudah berjalan masuk,dan ketika sudah masuk ada 2 orang remaja berlari2. Dia berlari2 untuk bisa masuk kedalam karena jam nya sama denagn kami.

Ternyata, mereka tidak boleh masuk, dan diminta menunggu sampai jam terakhir. Jika di jam terakhir tidak terlalu penuh, mereka diperbolehkan masuk, Jika tidak ya, terpaksa mengulang besok jika masih kedapatan tiket yang beli dari Loppi Machine ......

***

Tidak bisa banyak berkata2 tentang "bagaimana membeli tiket ke rumah Doraemon". Ini adalah salah satu pengalaman untukku yang paling berharga. Kemandirian siapapun yang dating ke Jepang, akan terus diasah.

Dimulai dengan keberanian untuk pergi ke Jepang, salah satu negara yang bukan berbahasa Inggris dan penduduknya pun sedikit yang mau berbahasa Inggris, walau mereka sangat ramah. Lalu, kemandirian terus terasah ketika mulai belajar naik MRT yang ntebene tanda2 berbahasa Jepang dan peron atau platform nya hamper semua bertuliskan kanji.

Semuanya ini benar2 membutuhkan "keberanian". Kemudian, mulai yang lebih detail. Bagaimana naik Shinkansen yang harus reservasi untuk pergi keluar koya yang jauh. Dan, juga termasuk bagaimana kita membeli tiket2 di tempat2 wisata, denan Loppi Machine.

Jika seseorang yang malas belajar, dia akan "mati kutu", karena tidak ada tempat bagi seseorang yang tidak mau belajar. Dan semakin kesini, banyak negara benbar2 memberi kemandirian full bagi warga dan wisatawannya.

Memang tidak gampang untuk mandiri. Bayi sampai dewasa dan mandiri, butuh waktu sampai 20 tahun. Tetapi, apakah kita mau belajar lambat? Jangan2 kita semakin terlempar di ujung dunia, jika kita tidak mau berjuang untuk sebuah kemandirian ......

Dari Doraemon, memberi kita ilmu kehidupan ......  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun