Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masuk ke Rumah Doraemon lewat "Loppi Machine" Lawson

8 Maret 2020   20:58 Diperbarui: 8 Maret 2020   20:59 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Loppi Machine", pimtu masuk ke Rumah Doraemon di minimart Lawson

Betapa disiplinnya Jepang! Semua sudah diatur rapih, serapih2nya! Dan, bagi negara2 yang kurang disiplin seperti Indonesia, agak susah untuk mengikutinya,

Kemarin, ketika kami sedang antri di Museum Fujiko F.Fujio, sudah berjalan masuk,dan ketika sudah masuk ada 2 orang remaja berlari2. Dia berlari2 untuk bisa masuk kedalam karena jam nya sama denagn kami.

Ternyata, mereka tidak boleh masuk, dan diminta menunggu sampai jam terakhir. Jika di jam terakhir tidak terlalu penuh, mereka diperbolehkan masuk, Jika tidak ya, terpaksa mengulang besok jika masih kedapatan tiket yang beli dari Loppi Machine ......

***

Tidak bisa banyak berkata2 tentang "bagaimana membeli tiket ke rumah Doraemon". Ini adalah salah satu pengalaman untukku yang paling berharga. Kemandirian siapapun yang dating ke Jepang, akan terus diasah.

Dimulai dengan keberanian untuk pergi ke Jepang, salah satu negara yang bukan berbahasa Inggris dan penduduknya pun sedikit yang mau berbahasa Inggris, walau mereka sangat ramah. Lalu, kemandirian terus terasah ketika mulai belajar naik MRT yang ntebene tanda2 berbahasa Jepang dan peron atau platform nya hamper semua bertuliskan kanji.

Semuanya ini benar2 membutuhkan "keberanian". Kemudian, mulai yang lebih detail. Bagaimana naik Shinkansen yang harus reservasi untuk pergi keluar koya yang jauh. Dan, juga termasuk bagaimana kita membeli tiket2 di tempat2 wisata, denan Loppi Machine.

Jika seseorang yang malas belajar, dia akan "mati kutu", karena tidak ada tempat bagi seseorang yang tidak mau belajar. Dan semakin kesini, banyak negara benbar2 memberi kemandirian full bagi warga dan wisatawannya.

Memang tidak gampang untuk mandiri. Bayi sampai dewasa dan mandiri, butuh waktu sampai 20 tahun. Tetapi, apakah kita mau belajar lambat? Jangan2 kita semakin terlempar di ujung dunia, jika kita tidak mau berjuang untuk sebuah kemandirian ......

Dari Doraemon, memberi kita ilmu kehidupan ......  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun