Di bberapa titik, mereka membangun pedestrian full yang rata tanpa anak tangga. Tetapi jika mereka harus menanjak karena keterjalan dataran, ereka akan membangun anak tangga. Jika harus memakai ramp, sudut kemiringannya pasti terlalu terjal.
Aku sangat mengerti tentang itu. Jadi, aku tetapi tidak bisa berkata bahwa tempat wisata Kitano-cho ini tetap ramah disabilitas walau terbatas .....Â
Jadi, yang memang tidak mungkin kesana, a=kami hanya bisa berfoto di depannya saja .....Â
***
Kitano-Cho memang cantik. Unik dan sangat menarik! Termasuk untuk aku. Tetapi jika aku berjaklan2 disana walaupun dengan Baskoro dan Michiko, mereka akan terbeban untuk membantuku menaik atau menurunkan kursi roda ajaibku.
Dan, aku juga akan cukup "tidak enak hati", jika aku memaksa berkeliling Kitano-Cho, memasuki rumah2 Eropa satu demi satu, walau aku sebenarnya sangat sangat tertarik untuk melakukannya ......
Setelah 45 menit berputar2 hanya dari mobil saja, Baskoro dan Michiko pun siap mengantarku ke Stasiun Kobe Shinkansen.
Hatiku luluh, sepertinya aku belum ingin pulang dari Kobe, tetapi keterbatasanku pun menjadi kendala. Bersiap pulang, hatiku mulai dipenuhi wajah Michelle yang menungguku pulang .....