Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Museum Maritime Kobe", Menantang Badai Jepang dengan Konsep Layar Terkembang

25 Februari 2020   12:40 Diperbarui: 25 Februari 2020   12:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Maritime Kobe, "menantang" bahaya badai Jepang, dengan layarnya yang terkembang ...... | www.wikipediacommons.org

By Christie Damayanti

Museum Maritime Kobe, jika malam, layer kapal dan jala nelayan itu memancarkan warna hijau dari LED yang bersinar. Seimbang dengan Kobe Port Red Tower, yang memancarkan warna merah dan keemas an dari LED yang setara.

Ditambah dengan latar belakang kota Kobe Metropolitan dan Pegunungan Rokko, yang cantik. Sebuah bingkai pelabuhan Kobe yang cantik .....

Sinar lampu yang kemilau, merah, biru, hijau, yang terpancar lewat bayangan air Teluk Osaka pelabuhan Kobe, sungguh sangat cantik!

Seperti yang aku katakan di beerapa artikel sebelumnya, untuk mengeksplore pelabuhan Kobe tidak mungkin dalam 1 hari, bisa 2 atau 3 hari. Spalagi, aku hanya punya waktu hanya sekitar 6 jam disana.

Mengapa hanya 6 jam?

Karena aku harus kembali lagi ke Tokyo sore hari, dimana beerapa stasiun mewanti2 untuk tidak berkereta ke Tokyo pada malam hari, karena Badai Krosa yang saat itu sedang melabda wilayah Kansai, termasuk Kobe, akan menyerang di malam hari.

Dan, mengapa aku tidak menginap di Kobe?

Karena, aku butuh teman untuk menginap dengan keberadaanku yang terbatas, aku takut jatuh di dalam hotel. Untuk ke kamar mandi, sungguh aku buuh bantuan. Dan anankku tidak mungkin menemaniku karena dia sibuk kuliah dan bekerja.

Jadi, selama jalan2 di pelabuhan Kobe ini, aku hanya berkeliling karena luasannya memang besar dan hanya bisa naik Menara Merah saja. Padahal, aku ingin sekali memasuki banyak bangunan2 landmark Kobe, sakah satunya Museum Maritime Kobe.

***

Museum Maritime Kobe, seperti judulnya adalah museum tentang sejarah perkapalan Jepang. Aku mungkin tidak bisa memahas banyak tentang maritime Jepang, dan aku pun tidak sempat memasuki museum ini. Aku hanya ingin membahas tentang arsitekturnya yang unik, dan menjadi salah satu landmark di pelabuhan Kobe.

www.wikiwand.com
www.wikiwand.com
Dari 2 buah massa yang ada dalam satu frame, sebenarnya museum ini berkesan "ringan" karena atap yang menyerupai jala ikan. Rangka atap nya yang tinggi dan menjulang sampai menjadi monumental, museum ini benari untuk memperjuangkan dengan apa yang mereka inginkaan.

Rangka2 jala tersebut tidak dimanfaatkan apa2 selain untuk mempercantik konsep yang sudah dirancangnya. Dengan demikian, jelas bahwa museum ini benar2 penuh tanggung jawab untuk menjadikan Kobe mempunyai salah satu museum maritime terbaik!

Dan, itulah Jepang! Jika mempunyai konsep, negeri tersebut tidak tanggung2 untuk memulai dan menyelesaikannya .....

Aku dengan latar belakang Museum Maritime Kobe, dan Menara Merah yang hanya beberapa langkah | Dokumentasi pribadi
Aku dengan latar belakang Museum Maritime Kobe, dan Menara Merah yang hanya beberapa langkah | Dokumentasi pribadi
Aku dengan latar belakang Museum Maritime Kobe, dan Menara Merah yang hanya beberapa langkah | Dokumentasi pribadi
Aku dengan latar belakang Museum Maritime Kobe, dan Menara Merah yang hanya beberapa langkah | Dokumentasi pribadi
Lokasi museum ini, memang tidak jauh dari Menara Merah, dengan bentuk yang sangat unik. Di siang hari, jala2 nelayan atau layer kapal yang terkembang ini, seperti "melayang", putih bersih dengan latar belakang langit biru cerah.

Kesannya sungguh asik dipandangan mata, terutama untuk mataku!

Sebelum aku googling seperti sekarang ini, mata arsitekku berbicara. Dengan bentuk unik dalam batang Tarik putih, seakan seperti jaring2 nelayan atau layer kapal nelayan atau y aitu tadi, maritime.

Dengan atap kerangka ruang putihnya yang khas memberikan kesan balap perahu layar melintasi lautan luas, Kobe Maritime Museum menawarkan pemandangan kota pelabuhan internasional Kobe.

Di bawah konsep, "Lahir dari laut dan pelabuhan, berlayar ke masa depan bersama Kobe," Museum Maritim dibuka pada tahun 1987 untuk merayakan ulang tahun ke 120 Pelabuhan Kobe, menandai 120 tahun sejak Pelabuhan Kobe modern dibuka pada tahun 1868.

Museum itu sebenarnya tidak begitu besar, konsep arsitektural nya terlihat unik dan seimbang dengan Menara Merah di dekatnya.

Dengan konsep unik yang sama dengan Menara Merah Kobe, aku bisa melihat betapa Kobe sangat hormat dengan budaya dan kehidupan Jepang secara umum.

Bagaimana tidak?

Kobe Port Red Tower atau Menara Mewah Kode, kosepnya adalah bentuk gendang tradisional Jepang, serta tiang2 gendang berwarna merah. Melambangkan budaya gendang Jepang, dinegeri modern ini. Ya, Jepang sangat memuja budaya nya, walau Jepang pun sangat modern.

Lalu, Museum Maritime Kobe dengan layer kapal yang terkembang atau jala nelayan untuk mencari ikan pun, merupakan perenungan yang dalam. Bahwa bangsa Jepang terutama yang tinggal di pesisir pantai, memang bermata pencaharian sebagai nelayan, walau sekarang semakin modern untuk menangkap ikan.

www.wikipediacommons.org
www.wikipediacommons.org
www.pinterest.com/Kobe skyline
www.pinterest.com/Kobe skyline
Bandingkan Museum Maritime Kobe di siang hari dan sore menuju malam hari. Jika siang hari, museum ini sangat "ringan" dengan warna putih seprti tersamar. "Penyamaran" warna putih itu, tiba2 menjadi sangat "gagah dan berwibawa", ketika warna hijau terpancar ketika semakin gelap .....

Apalagi yang ini. Warna hijau keras, terpampang sebagai warna yang gagah di tengah2 kegelapan kota Kobe. Ditambah dengan Menara Merah yang cantik, dengan warna kuning keemasannya ...... | www.travel-caffein.com
Apalagi yang ini. Warna hijau keras, terpampang sebagai warna yang gagah di tengah2 kegelapan kota Kobe. Ditambah dengan Menara Merah yang cantik, dengan warna kuning keemasannya ...... | www.travel-caffein.com
Museum ini memang menawarkan sejarah kemariminan Jepang pada umumnya, masa depan kelautan Jepang serta berbagai kapal2 dan pelabuhan2 di Jepang. TErutama pelabuhan Kobe, yang pernah hancur di masa gempa bumi tahun 1995.

Di pelabuhan Kobe ini pun, ada sebuah dermaga dsebut Dermaga Mariken yang sempat rusak kareba gempa Hanshin Besar, dimana Dermaga Marien ini dilestarikan sebagai Pelabuhan Taman Peringatan Gempa Kobe. 

Pesannya adalah, untuk pemuda pemudi Jepang, generasi muda mempelajari tentang gempa bumi yang sering melanda Jepang, dan bagagimana gempa bumi itu bisa mendatangkan ahli2 gempa di masa yang akan datang .....

Dan, itu semua ada di diorama di Museum Maritime Kobe ini.

Museum inidioperasikan oleh Kawasaki Heavy Industries, yang banyak membantu kemajuan kota sejak pelabuhan Kobe pertama kali dibuka .....

Aku hanya bisa berkeliling museum ini sambil takjub.

Konsep nya unik, dan pengerjaannya nya pun sangat cantik! Strujtur kisi2 baja berwarna putih, seperti jala2 nelayan, menonjol dengan gagah dan indahnya di Taman Mariken. Arsitek museum ini merancang untuk "menyuarakan" sebuah kapal layer dan jalan2 nelayan, yang sangat menarik!

Museum Maritime Kobe ini dibuka tahun 1987, tepat pada peringatan 120 tahun sejak Pelabuhan Kobe dibukan untuk perdagangan luar negeri, tahun 1868.

Museum Maritime Kobe, "menantang" bahaya badai Jepang, dengan layarnya yang terkembang ...... | www.wikipediacommons.org
Museum Maritime Kobe, "menantang" bahaya badai Jepang, dengan layarnya yang terkembang ...... | www.wikipediacommons.org
Badai yang sering melanda di Jepang, akan terselimur dengan beberapa landmark2 di beberapa kota di Jepang, terutama Museum Maritime Kobe ini .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun