***
Menara Merah Kobe, memang sangat menarik ditengah2 bangunan2 putih dan laut biru disekelilingnya. Terletak di tengah2 pelabuhan, dan untuk menuju kesana berjalan kaki cukup jauh dari Mosaik. Apalagi dimusim panas lalu, dengan suhu sekitar 33 derajat Celcius.
Menara Merah Kobe memang "mungil" jika dibandingkajn dengan Menara Eiffle di Paris. Sehingga, aku sempat ragu apakah kursi roda ajaibku bisa ikut naik keatas sana.
Tetapi ternyata bisa, tuh!
Saat itu memang hari kerja, dimana Baskoro dan Michiko sengaja menemaniku yang seharusnya mereka bekerja. Makasih, ya .....
Tetapi, di hari kerja di Jepang itu sama saja dengan hari libur, hahaha ..... Jadi saat itu, di hari kerja tetap saja wisatawan antri untuk ke atas. Dan, kami ikut dalam antrian.
Mengantri bagi disabilitas, mungkin dianggap sama dengan mengantri bagi wisatawan biasa, Tetapi, tidak. Setia pada antrian, disablitas selalu didahulukan, walau antriannya panjang. Dan, itulah yang terjadi saat itu. Aku, Baskoro dan Michiko di giring ke lift yang berbeda untuk naik.
Hihihi ....., itulah yang aku katakan. Disabilitas membawa berkat untukku, untuk menjadi berkat untuk orang lain ......
Jika ketinggian Menara Merah Kobe ini "hanya" 108 meter, berarti Menara ini hanya sekitaran 26 atau 27 lantai saja. Artinya, dengan bangunan bertingkat 26 atau 27 lantai, untuk naik lift hanya beberapa menit saja. Apalagi, dengan 5 lantai teratas, lift memang hanya untuk 5 lantai saja.
Ini juga merupakan menara pertama di Jepang yang diterangi pada malam hari, dan dalam kategori arsitektur dan pencahayaan, telah menjadi penerima banyak penghargaan.