Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Metropolitan "Kobe-shi", dengan Menara Merah sebagai Landmarknya

18 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 18 Februari 2020   12:03 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.shutterstock.com

By Christie Damayanti

Bandingkan, foto kedua dengan latar belakang hutan beton sebagai kota metropolitan, bagaimana kita bisa yakin "itu adalah Kobe", jika kita tidak punya pegangannya sebagai landmark, yaitu Red Harbour Tower ini?

Kota Kobe atau Kobe-shi adalah kota ke-6 terbesar di Jepang dan ibu kota Prefektur Hyogo. Terletak di sisi selatan pulau utama Honshu, di pantai utara Teluk Osaka dan sekitar 30 km  barat dari Osaka. Dengan populasi sekitar 1,5 juta, kota ini merupakan bagian dari wilayah metropolitan Keihanshin bersama dengan Osaka dan Kyoto. Wikipedia.

Kobe adalah salah satu kota yang dibuka untuk perdagangan dengan Barat setelah berakhirnya kebijakan pengasingan tahun 1853 dan sejak itu dikenal sebagai kota pelabuhan zona kosmopolitan dan zona bebas nuklir.

Meskipun gempa bumi Great Hanshin 1995 mengurangi banyak keunggulan Kobe sebagai kota pelabuhan, itu tetap menjadi pelabuhan peti kemas tersibuk ke-4 di Jepang.

Kobe punya sebuah landmark terkenal di dunia, di area pelabuhan adalah Red Harbour Tower. Atau Ferris Wheels berada di dekat Harborland, sebuah kawasan pejalan kaki yang terkenal. Dan, 2 buah pulau buatan, Port Island dan Rokko Island, telah dibangun untuk memberikan ruang kota lebih untuk Kobe berkembang lebih baik.

Jauh dari pantai di jantung kota Kobe, terdapat distrik Motomachi dan Sannomiya, serta Chinatown Kobe, Nankinmachi, semua area ritel terkenal. Banyak jalur kereta api melintasi kota dari timur ke barat. Pusat transportasi utama adalah Stasiun Sannomiya, dengan Stasiun Kobe yang terletak di barat dan Stasiun Shinkansen Shin-Kobe di utara.

***

Kobe memang juga sebuah kota metropolitan. Begitu mobil bergerak, terasa singupnya sebuah kota metropolitan. Bas mengajak aku berputar2 dengan mobilnya. Aku memandang keluar mobil, pedestrian2 pun sama dan sebangun dengan pedestran2 di banyak kota di Jepang juga.

Artinya, apa?

Artinya adalah, Kobe juga sangat "ramah disabilitas". Aku yakin itu, karena pada dasarnya, jepang adalah Negara yang benar2 rMh disabilitas. Pembangunan merata untuk warga Jepang, termasuk warga disabilitas nya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Karakteristik kota metropolitas yang "ramah disabilitas" itu, ya seperti ini. Pedestrian2 yang besar, zebra cross yang lebar, dan walaupun kota ini juga ada kemacetan, pun tidak sibuk dengan diri masing2. Mereka antri dalam kemacetan dengan teratur .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Bahkan, mobil Bas masuk ke jalan2 kecil dan aku tetap melihat sebuah kota yang sangat rapid an bersih. Seperti di Tokyo atau di Chiba, kota2 di Jepang termasuk di Kobe, tetap minim dengan tempat sampah, tetapi kebersihan otanya benar2 harus diacungi jempol!

Aku teringat dengan adik iparku yang tinggal di Dallas Amerika. Waktu itu, dia punya seekor anjing lucu. Tiap pagi sebelum dia berangkat kerja, dia membawa anjingnya, Quennie berjalan2 di luar. Dan, dia selalu membawa sarung tangan sekali pake buang, dan kantong plastic. 

Apa tujuannya?

Anjingnya, Queenie namanya selalu pup dijalan, dan adik iparku mengambil pup nya dan dimasukkan di kantong plastic, serta akan diuang jika menemukan tempat sampah! Jika tidak ada temat sampah, dia akan membuang di tempat sampah depan rumahnya!

Jadi, selama aku di Jepang untuk menjenguk anakku, aku oun melakukan itu. Membawa plastic khusus untuk tempat sampah, dan membuangnya jika sudah penuh ke tempat sampah yang aku lihat .....

Mungkinkah Indonesia seperti itu?

***

Disabilitas itu bukan anya yang cacat secara fisik saja, lho. Tetapi orang2 tua yang memakai tongkat atau kursi roda elektrik seperti kepunyaanku. Atau juga anak2 kecil yang berada di dalam stroller, itu pun dikatakan "disabilitas", keadaan yang tidak mampu dilakukn. Dis-Ability .....

Merasa aman dan yakin tentang "ramah disabilitas" ini, aku mengubah pengamatanku dengan melihat perkotaan Kobe, dari kacamata seorang arsitek, city dan urban planner.

Secara visual, Kobe tidak ubahnya sebuah kota metropolitan internasional. Dimana, jia kita tidak memegang salah satu landmark kota ini, kita tidak akan tahu, sebenarnya lokasi Kobe itu dimana?

Jika kita hanya melihat Kobe sebagai kota dengan hutan2 betonnya, tanpa ada yang menjadi cirri khas nya, kita akan "tersesat", tidak tahu kita berada dimana.

Untuk itu, semua kota metropolitan, mempunyai ciri2 khas khusus, yaitu sebuah landmark! Dan landmark Kobe adalah Red Harbour Tower. Ketika kita melihat menara ini, kita akan bisa pastikan bahwa kita berada di Kobe ......

Foto: www.travellistic.com
Foto: www.travellistic.com
Kota Pelabuhan Kobe dan Menara Merah nya, dengan latar belakang perbukitan, dengan biru laut nya yang cantik ......

Kota Kobe juga merupakan kota pelabuan besar di Jepang. Dengan adanya pelabuhan besar ini, justru memberikan konsdepperkotaan yang unik, seperti kota2 pelabuhan yang lain di negeri Jepang.

Yokohama, dengan pelabuhannya yang juga merupakan landmark kota, cantik dan menjadi salah satu titik wisata disana. Wisatawan2 datang hanya untuk melihat kecantikan Yokohama. Begitu juga kota pelabuhan Kobe.

Sebelum Bas membawa kami ke pelabuhan, yang merupakan titik sentral wisata Kobe, kami dibawa berkeliling dengagn cerita2nya tentang Kobe.

Mobil bergerak menuju pelabuhan, dan Bas memarkirkan mobilnya di sebuah tempat bernama Mosaic. Seperti sebuah mall besar, yang menghubungkan perkotaan dan tempat perbelanjaan dengan pelabuhan sebagai salah satu titik wisata terbaik di Kobe.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Mosaic dengan pedestrian nya yang lebar dan nyaman bagi warganya, terutama bagi disabilitas. Luas, rapih, bersih dan penuh hijau ......

Sesaat setelah mobil terparkir, mulilah petualanganku memasuki pelabuhan cantik Kobe dengan berbagai bangunan2 andalannya.

Welcome to Kobe!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun