Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kedai Washokuden, dengan "Udang Terbang" Serta Dekor Khas Jepangnya

3 Februari 2020   14:43 Diperbarui: 3 Februari 2020   14:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari keliling Kawaguchiko sampai Danau Yamanaka dengan diiringin gerimis kecil, kami mencari rumah makan, karena sudah sekitar jam 2 sore, waktu itu.

Mr. Sugiyama memilih2 restorannya karena kami tidak tahu sama sekali daerah itu. Lagipula, selama keliling kita Fujikawaguchiko, aku hanya melihat restoran2 kecil khas Jepang atau izikaya2 tempat makan dan minum sake, seperti bas kecil yang buka siang juga, dan pengunjungnya harus diatas 21 tahun.

Setelah beberapa kali melewati restoran2 dan izikaya2 disana, Mr. Sugiyama berhenti di sebuah resto kecil, disebut Kedai Washokuden. Wah, itu benar2 "jepang banget", bentuk kedainya, nama kedainya pastinya juga makanan2nya. Dan, aku excited dibuatnya ......

Excited karena lapar, itu pasti, hahaha. Tapi juga, ketika kami masuk kedalamnya, suasana Jepang nya kental terasa. Musik klasik Jepang mendayu sendu dengan alat music kecapi. Pegawai2 perempuannya memakai Yukata2 cantik berwarna natural.

Dekor interiornya cantik, dunia Jepang umum kota kecil, yang jarang terlihat di Tokyo. Dan, penuh! Maklum, waktu itu jam 2 siang masih masuk jam makan siang, walau terakhir. Sehingga kamui sebentar menunuggu sebelum ditempatkan di pojok kedai .....

Kedai Washokuden itu tidaklah besar. Mungil, dan klo aku tidak diajak kesana, aku tidak tahu bahwa itu adalah sebuah kedai atau rumah makan kecil. Karena, semuanya tertuliskan bahasa Jepang dengan huruf kanji.

Setelah Mr. Sugiyama memarkirkan kendaraannya, kami pun masuk dan menunggu sebentar hingga pengunjung yang sudah selesai makan, beranjak keluar dan kami duduk di meja besar berempat.

Interiuornya memang cukup sederhana, tanpa detail khusus tetapi dekornya yang penuh dengan pernak pernik khas Jepag yang membuat aku ngiler. Jika kita penggemar pernak pernik apalagi yang unik dan tradisonal, pasti akan terkesima melihat dekor dan asesoris kedai ini.

Kedai Washokuden Fujikawaguchiko disana, sebenarnya juga termasuk izikaya, sebuah kedai untuk minum sake. Tetapi, mungkin karena Fujikawaguchiko adalah daerah wisata dan wisata identik dengan keluarga, sehingga kedai ini tidak khusus untuk izikaya, dan keluarga yang membawa anak kecil tidak bermasalah.

Catatan : 

Michelle masih berumur 19 tahun, dan belum boleh masuk izikaya, hihihi .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun