"Mount Fuji Fifth Station", memang merupakan titik awal pendakian ke puncak Gunung Fuji, bagi wisawatan local maupun manca Negara.
Stasiun ini dijangkau oleh  Subaru Line, jalan tol yang indah di lereng utara Gunung Fuji, yang dimulai di Kota Fujikawaguchiko. Biaya jalan tol 2.100 dan sementara mungkin ditutup sebagian di musim dingin di saat salju tebal. Selain itu, jalan ditutup untuk kendaraan pribadi selama sebagian besar musim pendakian.
Stasiun Fuji Subaru Line 5 menyediakan tempat parkir, loker koin, dan beberapa restoran dan toko, karena ini adalah kesempatan terakhir bagi pendaki yang berangkat untuk membeli persediaan dengan harga yang wajar sebelum mereka berangkat.
Barang2 seperti tongkat pendakian, makanan ringan, botol air dan oksigen dapat dibeli di sini, meskipun mereka juga tersedia di sepanjang jalan, meskipun dengan harga yang cukup mahal.
Aku sih tidak berniat untuk mendaki, termasuk anakku. Selain waktunya singkat, hujan terus menerus membbuat lingkungan sangat basah. Bahkan, ke anjungan untuk melihat pemandangan pun yang naik 1 lantai keatas bangunan, aku agak susah.
Dengan anak tangga yang licin karena berada di ruang terbuka, sebenarnya aku sangat menyesal dngan keadaanku yang lumpuh separuh. Karena, ketika Michelle naik keatas, memang pemandangannya sangat cantik. Melihat hutan hijau padat, yang kupikir memang susah sinar matahari menembus ke dalam hutan tersebut ......
Berada pada ketinggian 2300 meter di atas permukaan laut, Stasiun Fuji Subaru Line 5 menawarkan pemandangan menakjubkan area beberapa danau di bawahnya, menjadikannya tempat yang populer bahkan bagi mereka yang tidak berniat mendaki gunung.
Â
Titik pengamatan dengan pemandangan Kota Fujiyoshida dan Danau Yamanaka yang tidak terhalang dapat ditemukan di Komitake Shrine di belakang toko2 disana.
Kami berempat, menyusuri toko2, restoran2 dan cafe2 disana, jika hujan berhenti. Karena saat itu, hujan turun lebat tetapi hanya sebentar, lalu turun lagi. Membuat kami agak kesulitan berjalan. Apalagi, aku tidak naik kursi roda ajaibku. Aku hanya digandeng Michelle, karena permukaan jalannya yang tidak rata dengan banyak undakan2. Maklum, ini kan di kaki gunung .....
Begtu sampai di toko terkhir, adalah toko atau titik pertama pendakian. Toko itu menyediakan peralatan untuk mendaki. Dijual atau di sewa. Dengan petugas2 tour-guide, bagi yang belum pernah mendaki disana.
Tokonya cukup luas. Semua berhubungan dengan Gunung Fuji dan peralatan mendaki. Brosur2 tau buku2 referensi. Ada video pendakian serta film2 tentang Gunung Fuji yang sungguh cantik! Aku sangat takjub melihat video2 itu, dan Michelle pun demikian.
Dokumentasi pribadi
Calon2 pendaki yang sedang mempersiapkan pendakian, dan menunggu tour-uide untuk berjalan menyusuri hutan2 sampai ke puncak Gunung Fuji.
Dokumentasi pribadi
Brosur2 cantik, yang [asti aku bawa pulang untuk bahan referensi penulisan2ku dan untuk pameran2 Jepang ku .....Â
Michelle dan Mr.Sugiyama, banyak bertanya dengan petugas2 pendakian, tentang banyak hal. Sedangkan aku hanya melihat2 dan mengambil beberapa brosur berbahasa Inggris, untuk referensi2 penulisanku.
Istri Mr.Sugiyama un mulai tertarik dengan brosu2 bergambar bunga2 liar nan cantik disana .....
Dokumentasi pribadi
Mr.Sugiyama dan istri serta Michelle, ngobrol tengang pendakian. Aku hanya melihat2 dan candid foto mereka saja, karena mereka ngobrol berbahasa Jepang .....
Banyak calon2 pendaki di toko itu. Mereka turis2 lokal dan asing. Beberapa petugas bisa berbahasa Inggris. Ketika aku keliling dan melihat2 brosur2 disana, aku tertarik dengan beberapa brosur berbahasa Indonesia!
Jika brosur2 pun berbahasa Indonesia, tentu banyak sekali turis Indonesia yang datang untuk mendaki. Karena, selain bahasa jepang, brosur2 diisana tertulis berbahasa Inggris, Thailand, Korea dan Bahasa Indonesia. Yang berbahasa Melayu juga ada .....
 Dokumentasi pribadi
Brosur2 di Kawaguchiko yang berbahasa Indonesia, membuat aku cukup bangga bahwa kami berasal dari Indonesia ....
Agak lama kami di toko itu, karena toko pendakian itu benar2 menarik untukku, walau kami tidak ingin naik dan mendaki. Sekalian, karena memang hujan lebat turun, sehingga kami harus berteduh sampai hujan berhenti.
Â
Dokumentasi pribadi
Aku dan Michelle, di depan toko pendakian, dengan berbegai promosi, yang aku tidak mengerti artinya.
Dokumentasi pribadi
Banyak gambar2 yang menerangkan tentang Gunung Fuji, yang jika kita mempelajarinya, lumayan kita bisa mengerti tentang keberadaan Gunung Fuji, apalagi yang mau mendaki sampai puncaknya .....
Â
Dokumentasi pribadi
Banyak gambar2 yang menerangkan tentang Gunung Fuji, yang jika kita mempelajarinya, lumayan kita bisa mengerti tentang keberadaan Gunung Fuji, apalagi yang mau mendaki sampai puncaknya .....
Setelah hujan berhenti, barulah kami berjalan2 disekitarnya. Berfoto2 samai pada saatnya kami turun dari titik wisata ini, menuju beberapa danau dan kota2 kecildi sekitar Kota Fujikawaguchiko .....
Gunung Fuji, memang indah tiada tara, dengn salju putih abadi sebagai mahkotanya. Terkenal di seluruh dunia, membuat banyak orang ingin datang dan mendaki sampai puncaknya.
Siapa yang ingin mencoba? Silahkan datang kesana .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H