Jika dilihat dari riset modern, seperti yang aku tuliskan diatas bahwa hutan ini terbentuk dari lava gunung Fuji yang meletus tahun 864 Masehi. Dan batu2 lava ini mnjadi padat tetapi berporos sehingga menyerap suara.
Ketika seseorang berada di hutan ini, apalagi sendirian, dia akan susah mendengar suara. Dia akan kesepian, sunyi dan sendirian, karena memang berada dalam hutan. Phobia kesepiang sunyi dan sendiri itu, membuat dia bisa melakukan hal2 yang negative. Tidak ada sinar matahari, tidsk ada kicauan burung dan hewan2pun tidak terlihat ......
Bisa nangis keras2 karena sepi, bisa memukul2 dirinya sampai bisa juga bunuh diri karena merasa sendirian.
Untukku sendiri, aku juga sangat phobia dengan adanya sepi dan sendiri, serta berada dalam ruang terbuka tapi sendirian. Hatiku akan merasa sedih dan depresi. Makanya, aku susah jika harus menjalankan pemeriksaan MRI, karena aku harus sendirian di ruang tertutup ber-AC dan tubuhku dimasukkan lorong kecil .....
Ada juga riset tentang cerita2 Jepang. Legenda. Mitos. Atau apapun bentuknya. Sebuah novel berjudul Nami No To (Tower of Waves), yang dikarang oleh Seicho Matsumoto, berkisah tentang sepasang muda mudi yang memilih bunuh diri di Hutn Aokigahara ini. Dan dari situ, berkembanglah cerita2 horor tentang hutan tersebut.
Cerita yang masuk akal tentang hutan bunuh diri pun, berkembang di Jepang. Bahwa Jepang adalah salah satu Negara yang banyak terjadi bunh diri itu sudah menjadi rahasia umum, karena kehidupannya yang sangat super ketat, tingkat kedisiplinannya yang sangat tinggi, hidupnya berat dengan biaya2 yang memang luar biasa dan sebagaianya, dan sebagainya.
Ketika Michelle selama hampir 3 tahun berjuang keras kuliah dan hidup di Jepang, dia memang bahagia. Tetapi, teman2nya 1 angkatan dari Indonesia, satu persatu bergururan. Bahkan, baru 1 tahun saja, beberapa temannya pulang ke Indonesia.
Beberapakali aku ke jepang dalam 3 tahun ini pun, aku dikejutkan seseorang bunuh diri, remaja, menjatuhkan dirinya dari platform atau peron stasiun kereta dan dilindas sebuah kereta, yang waktu itu aku tumpangi!
Astagaaaaaa sekali lagi  ......
Kereta kami aktu itu, mengerem berdecit walau remaja tersebut sudah hancur. Banyak suara2 mobil polisi dan ambulance dan banyak orang berlari2 mengangkat mayat yang sudah tidak berbentuk itu, yang aku pun tdak akan mau untuk berani melihatnya.
Hitungannya mungkin sekitar 5 menit untuk membersihkan kegaduhan tersebut, dan kereta yang aku tumpsngi pun berjalan lagi.