Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Awal Menuju Kawaguchi yang Cukup "Menyeramkan"

20 Januari 2020   11:00 Diperbarui: 20 Januari 2020   11:07 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Suatu hari di musim panas 2019 ketika aku sedang berada di Jepang untuk menjenguk anakku yang tinggal disana sejak April 2017 lalu, salah satu owner atau pemilik Seven Eleven tempat Michelle bekerja paruh waktu sebagai LEADER atau stroke manager di Shin Urayasu ......

Mr. Sugiyama, namanya. Berumur sekitaran 65 tahun.

Dokumentasi pribadi | Mr.Sugiaya yang selalu memakai topi seperti ini, dengan istrinya duduk di depan, dan aku serta Michelle duduk di belakang.
Dokumentasi pribadi | Mr.Sugiaya yang selalu memakai topi seperti ini, dengan istrinya duduk di depan, dan aku serta Michelle duduk di belakang.
Beliau bersama istrinya yang tidak mempunyai keturunan dan sangat menyayangi Michelle, karena Michelle anakku memang sangat pintar dan ajin bekerja untuknya sampai tengah malam, mengajak aku dan Michelle berwisata ke Kawaguchiko.

Sebuah area di Perfecture Yamanashi, dengan pemandangan alam hutan dan gunung Fuji yang sangat terkenal sebagai salah satu tujuan wisata area Kanto dan Tokyo sekitarnya.

Seperti layaknya daerah Puncak di Indonesia, kita bsa mendaki Gunung Fuji dan melihat pemandangan alam yang sangat cantik, serta banyak terdapat danau, salah satunya yang terkenal adalan Kawaguchiko Lake.

Fujikawaguchiko adalah sebuah kota yang terletak di Prefektur Yamanashi, Jepang. Kota kecil sektar hanya 158 km2, tetapi sangat cantik dan didatangi ribuan wisatawan asing per-minggu. Terletak di kaki Gunung Fuji yang sangat cantik!

Menurut sejarah ketika Mr.Sugiyama bercerita dan aku mencari tahu lewat mbah Google,,

Daerah di sekitar Danau Kawaguchi telah dihuni setidaknya sejak periode Jmon. Ketika periode Heian mendokumntasikan letusan Gunung Fuji pada tahun 864 Masehi. Daerah ini, dibawah pemerintahan Keshogunan Tokugawa, dan setelah reformasi pada periode Meiji sekitar tahun 1889, Fujikawaguchiko berada dibawah yurisdiksi Minamitsuru, Perfecture Yamanashi, sampai sekarang.

Kota ini memang tidak terlalu besar, dan sebenarnya tidak ada yang bisa dibuat sebgai temat wisata. Tetapi, dari Fujikawaguchiko ini, kita dibawa naik ke Gunung Fuji, dan pada ketinggian tertentu, ada sebuah temat wisata sangat cantik dan sangat indah!

Dokumentasi pribadi | Dari jalan utama kota Fujukawaguchi menuju tujuan kami, belok ke kanan, masuk hutan ......
Dokumentasi pribadi | Dari jalan utama kota Fujukawaguchi menuju tujuan kami, belok ke kanan, masuk hutan ......
Titik inilah yang menjadi tempat wisata yang terkenal. Merupakan titik tertinggi yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor termasuk bus wisata dan kereta. Dan jika wisatawan ingin mendaki Gunung Fuji lebih tinggi lagi bahkan sampai puncaknya, di titik inilah awalnya.

Titik wisata ini disebut Mount Fuji Fifth Station.

Sebelum sampai sana, kami berempat dengan mobil baru Mr.Sugiyama, naik Gunung Fuji. Berliku2 menembus hutan hijau yang cantik. Dari kota Fujukawaguchi dikaki Gunung Fuji, ada pos jaga. Petugas2 penjaga hutan memberhentikan mobil dan kami membayar tiket masik ke hutan seharga 1000 Yen.

Lalu, kami pun mulai menanjak Gunung Fuji. Berkelok2 menembus hutan hijau. Cantik, sebenarnya!

Dokumentasi pribadi | Sejauh mata memandang dari mobil menuju kaki Gunung Fuji ke "Stasiun ke-5", adalah hutan hijau tanpa bangunan pun. Disebut Aokigahara atau "lautan pohon", yang ber-misteri .....
Dokumentasi pribadi | Sejauh mata memandang dari mobil menuju kaki Gunung Fuji ke "Stasiun ke-5", adalah hutan hijau tanpa bangunan pun. Disebut Aokigahara atau "lautan pohon", yang ber-misteri .....
Mr. Sugiyama bahnyak bercerita tentang beberapa kisah dan legenda, yang diterjemahkan oleh Michelle. Mr.Sugiyama tidak bsa berbahasa Inggris, dan satu2nya penterjemah adalah Michelle.

Setiap Mr.Sugiyama berbicara apalagi bercerita, aku pasti bertanya,

"Artinya apa, Cel?"

Hahaha ....., 

Tidak ada satu katapun yang luput dari terjemahan Michelle. Tetapi dari situlah aku mampu menggali cerita2 klasik atau kisah2 legenda jepang, yang mungkin tidak terblow-up di dunia wisata Jepang.

Dari pos membeli tiket sampai "Mount Fuji Fifth Stasion", tujuan kami, mungkin sektar 30 menit.  Cukup jauh dengan jalan yang rata sebenarnya, tetapi sepi dan cukup kecil. Permukaannya tetap aspal dan nyaman untuk dilalui.

Dokumentasi pribadi | Jalan lurus, seringkali berkelok2 mendaki, beraspal rata dan rapi, menghantar kami menuju tujuan kami di Mount Fuji Fifth Station, di kaki Gunung Fuji.
Dokumentasi pribadi | Jalan lurus, seringkali berkelok2 mendaki, beraspal rata dan rapi, menghantar kami menuju tujuan kami di Mount Fuji Fifth Station, di kaki Gunung Fuji.
Aokigahara, juga dikenal sebagai Lautan Pohon yang tumbuh mulai dari kaki sampai puncak Gunung Fuji. Hutan ini  terjadi setelah letusan Gunung Fuji tahun 864 Masehi, dan merupakan salah satu titik wisata bagi wisatawan2 yang senang dengan jalan2 dan mengeksplore masuk hutan.

Banyak wisatawan, terutama wisatawan local yang datang, termasuk pelajar2 sekolah untuk meneliti sesuatu. Untuk wisatawan asing, mereka lebih memilih mengeksplore Gunung Fuju nya sendiri, sebagai salah satu gunung tercentik dan terkenal di dunia.

Menurut riset, bagian2 Aokugahara sangat "padat", krena terbentuk dari lentusan gunung, sehingga batu2 lava yang sudah mengeras sejak tahun 864 Masehi itu, berpori dan menyerap suara.

Kata Mr.Sugiyama pun, bahwa ketika kita masuk ke dalam hutan sekeeliling tempat kami berada, suara2 kita seakan "tenggelam", dan seakan kita tidak mendengar suara2 kita sendiri, sehingga memnerikan rasa kesepian.

Wuuuiihhh .....

Terjemahan Michelle langsung aku cari ceruta tentang ini. Dan ternyata benar adanya. Bahwa, di sebuah titik di hutan Gunung Fuji ini, terdapat tempat yang terkenal untuk bunuh diri! Serem!

Aku pun merasakan sendiri, ketika kami berada dalam mobil menuju tempat wisata, saat itu hujan cukup lebat, di musim panas jepang, karena sedang ada Typhoon Krosa, dan wilayah Kanto dan sekilingnya, masih ternea dampak anginnya.

Waktu itu masih sekitar jam 11 siang, hanya mobil kami yang ada, merebak hutan Gunung Fuji. Sebuah mobel, yang ketika aku membuka kaca jendela, suara2 hujan yang cukup deras pun, hanya samar2 saja. Dan suara mobil kami pun, seakan berhenti.

Suasananya sangat lengang, dan memang sungguh membuat bulu kudukku mrinding .....

Dokumentasi pribadi | Saat itu, hujan cukup deras yang membuat kami terasa berada di sebuah tempat misteri. Di kaki Gunung Fuji dan berada di tengah hutan, serta mobil kami yang sendirian .....
Dokumentasi pribadi | Saat itu, hujan cukup deras yang membuat kami terasa berada di sebuah tempat misteri. Di kaki Gunung Fuji dan berada di tengah hutan, serta mobil kami yang sendirian .....
Tetapi kami berempat berniat untuk bersenang2, kami terus bercerita dan tertawa, tanpa aku benriat untuk mengeksplore keherananku, walau aku terus googling lewat hp ku ......

Sektar 30 menit kami mendaki kaki Gunung Fuji yang cukup landai sebelum sampai tujuan kami yaitu "stasiun ke-5 Gunung Fuji", suasaha hutan sungguh lama2 membuat hatiku "jatuh". Dengan hujaan yang cukup deras mengguyur, serta hanya mobil kami yang ada di himpitan hutan hijau yang sebenrnya cantik, hatiku cukup ngeri dengan bayangan2 seram.

Hmmmmm ......

Cerita2 horor jepang cukup mengerikan, lho! Tetapi karena aku keJepang adalah untuk menjenguk anakku dan bersenang2, cerita2 itu aku abaikan. Toh memang hanya sekedar cerita. Tetapi, ketika didepan mataku ada "sesuatu" yang memang sudah dan sering terjadi, itu mengubah semuanya.

Mungkin, hanya aku yang merasakannya, dan aku pun tidak ingin bertanya2 tentang ini. Kupikir, setelah di Jakarta aku beru akan mencari tahu tentang ini.

Dan sekarang lah saat nya ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun