Menurut riset, bagian2 Aokugahara sangat "padat", krena terbentuk dari lentusan gunung, sehingga batu2 lava yang sudah mengeras sejak tahun 864 Masehi itu, berpori dan menyerap suara.
Kata Mr.Sugiyama pun, bahwa ketika kita masuk ke dalam hutan sekeeliling tempat kami berada, suara2 kita seakan "tenggelam", dan seakan kita tidak mendengar suara2 kita sendiri, sehingga memnerikan rasa kesepian.
Wuuuiihhh .....
Terjemahan Michelle langsung aku cari ceruta tentang ini. Dan ternyata benar adanya. Bahwa, di sebuah titik di hutan Gunung Fuji ini, terdapat tempat yang terkenal untuk bunuh diri! Serem!
Aku pun merasakan sendiri, ketika kami berada dalam mobil menuju tempat wisata, saat itu hujan cukup lebat, di musim panas jepang, karena sedang ada Typhoon Krosa, dan wilayah Kanto dan sekilingnya, masih ternea dampak anginnya.
Waktu itu masih sekitar jam 11 siang, hanya mobil kami yang ada, merebak hutan Gunung Fuji. Sebuah mobel, yang ketika aku membuka kaca jendela, suara2 hujan yang cukup deras pun, hanya samar2 saja. Dan suara mobil kami pun, seakan berhenti.
Suasananya sangat lengang, dan memang sungguh membuat bulu kudukku mrinding .....
Sektar 30 menit kami mendaki kaki Gunung Fuji yang cukup landai sebelum sampai tujuan kami yaitu "stasiun ke-5 Gunung Fuji", suasaha hutan sungguh lama2 membuat hatiku "jatuh". Dengan hujaan yang cukup deras mengguyur, serta hanya mobil kami yang ada di himpitan hutan hijau yang sebenrnya cantik, hatiku cukup ngeri dengan bayangan2 seram.
Hmmmmm ......
Cerita2 horor jepang cukup mengerikan, lho! Tetapi karena aku keJepang adalah untuk menjenguk anakku dan bersenang2, cerita2 itu aku abaikan. Toh memang hanya sekedar cerita. Tetapi, ketika didepan mataku ada "sesuatu" yang memang sudah dan sering terjadi, itu mengubah semuanya.