Kata "Kappa"Â itu untukku memang agak nyeleneh. Di Jakarta, kata "Kappa" adalah untuk merek fashion, baju dan jam. Dengan logo 2 orang duduk punggung2an, aku punya beberapa jam merk ini.
Lain lagi kata "Kappa" secara terminology bahasa Jepang, menurut Wikipedia.
Kappa juga dikenal sebagai kawatar atau anak sungai, komahiki atau penarik kuda, atau suiko atau 'air-harimau' adalah setan ykai amfib,i yang ditemukan dalam cerita rakyat Jepang tradisional.
Mereka biasanya digambarkan sebagai makhluk hijau, mirip manusia dengan tangan dan kaki berselaput dan karapas seperti kura-kura di punggung mereka. Depresi di kepalanya, yang disebut "piring" (sara), menahan air, dan jika ini rusak atau cairannya hilang (baik karena tumpah atau mengering), kappa menjadi sangat lemah. Wikipedia.
Mereka sering dituduh menyerang manusia di dalam air dan mengeluarkan organ mistis yang disebut shirikodama dari anus korban mereka.
Huhuhu, agak mengerikan, untukku menurut bangsa Jepang ......
Tetapi, ketika mba Hani memilihkan makan siang untuk kami di restoring Sushi Kappa, hahaha ... aku sih sama sekali tidak keberatan ......
Katanya sih, Kappa Sushi memang enak dan favorite untuk warga local di Chichibu .....
***
Aku memang sangat suka sushi. Makanan sehat, untukku kecuali cumi, guria, udang atau kepiting, karena kolesterol. Sisanya adalah ikan2 segar, rumput laut dan berbagai sayuran segar yang dikemas oleh nasi Jepang pulen.
Konsep penyajian sushi di restoran ini, menu "berjalan" sendiri dan kita bisa langsung mengambilnya. Atau, memesan lewat laying tab, dan akan diantar dengan 'ban berjalan' ini, tepat di depan kita .....
Sepertinya, hanya sekedar sushi biaswa, tetapi ada beberapa menu sushi yang dimasak dengan bumbu2 khas Kappa, yang membuat rasanya memang berbeda dengan sushi biasa.
Seperti kami, aku dan mba Hani, dengan menu sushi sebanyak ini, bukan single lho, semua lebih dari 1, membuat kami kekenyangan sekali! Hihihi ......
Aku menghabiskan beberapa kelas matcha, sampaivtidak mau berhenti. Matcha nya memang berbeda. Ada sebuah rasa gurih2 segar, seteah bubuk matcha di seduh dengan air panas.
Sehingga, Kappa Sushi juga memprodusi matcha nya untuk dijual umum, walau kita tidak makan di restoran itu ......
Ya, selama aku mencoba banyak kali bubuk2 matcha di resoran2 Jepang, baik di Jakarta atau di Jepang sendiri, aku belum pernah menemukan bubuk matcha seenak ini. Bau "gurih" nya ini, lho ..... setelah disedu dengan air panas, menyeruak dalam2 di hidung dan dadaku, membuat segar ......
***
Makan bersama teman, walau aku baru mengenal mba Hani lewat Facebook, aplagi makan bersama sushi sambil ngobrol, itu sangat menyenangkan. Ngobrol ngalor ngidul, kami menghabiskan waktu lebih dari 1 jam.
Jika tidak sadar bahwa waktu sangat mepet untuk berkeliling kota Chichibu, mau rasanya makan terus dan ngobol seru terus ......
Setelah dengan berat hati, kami keluar dari sini setelah membayar, dan mba Hani melanjutkan nyetirin aku berkeliling kota Chichibu, sampai saatnya aku diantar pulang ke Stasiun Chichibu, untuk naik kereta dengan transit, menuju Chiba, sekitar 3 jam darisana ......
By Christie Damayanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H