Dikenal sebagai Chichibu, tujuan indah ini terletak di barat laut ibukota di prefektur Saitama. Meskipun sering dipandang rendah oleh orang Tokyo karena "lumpuh," Saitama sebenarnya adalah rumah bagi banyak permata tersembunyi yang indah.
Chichibu sangat kaya akan sejarah dan alam, tempat yang mempesona dan pedesaan ini adalah perjalanan sehari yang sempurna bagi mereka yang ingin "melarikan diri: dari cahaya ibukota Jepang.
Terlepas dari banyak daya pikatnya, Chichibu jarang menyambut wisatawan asing asing. Selain kurangnya kesadaran "tempat alam" di luar negeri, lokasi geografis Chichibu juga sebagian yang dapat "disalahkan".
Secara historis, Chichibu pertama kali muncul di peta pada abad ke-8 ketika ditemukannya hasil bumi besar tembaga pegunungan Chichibu. Dari sumber daya alam tersembunyi ini, merupakan "harta karun" Â Jepang.
 Chichibu berevolusi menjadi pusat "kehidupan" di gunung dengan sebagian besar pilihan puncak yang mengesankan. Memang,  pegunungan Chichibu merupakan asset wisata turis2 lokal seputaran Tokyo.
Terlepas dari silsilahnya yang mengesankan, bahkan di dalam negeri, Chichibu benar2 hanya dikenal sebagai tujuan wisata dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun merupakan "rumah" bagi banyak warisan yang kaya termasuk banyak tempat suci dan kuil2 kuno Jepang, yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun,
Chichibu relatif tidak dikenal oleh warga Tokyo yang memang kehidupannya sangat glamour. Tokyo lebih memilih Kamakura dibandingkan dengan Chichibu. Dan akhirnya, Chichibu beberapa tahun belakang ini baru unjuk gigi dengan Festival Musim Dingin (malam) dan Festival Musim Panas (siang) nya.
Dan, Tokyo mulai terkesan dengan Chichibu ......
Bisa dibayangkan, dengan letak gegografis kota cantik ini diantara hutan belantara pegunungan Chichibu, pasti ada banyak "misteri2" didalamnya. Bahkan, ketika sekelompok seniman Jepang menghasilkan karya Anime Anohana tahun 2015, semakin banyak misteri2 yang terjadi.
***
Ketika mba Hani semakin menggebu bercerita tentang "rumah berpindah" ketika ada pelebaran jalan2 untuk Festival2 nasional yang selalu diadakan bulan Juli unuk musim panas dan bulan Desember untuk musim dingin, aku kewalahan untuk mencari referensinya.
Chichibu memang sedang berbenah. Ketika beberapa tahun belakangan ini, Chichibu mulai dikenal "orang kota", khususnya dari Tokyo dan menjadi daerah wisata bagi turis local dan mancanegara karena Festival2 nya yang unik dan viral, kota Chichibu "pedesaan" di belantara hutan hijau di pegunungan Chichibu Saitama.
Ada cerita misteri dari mba Hani, bahwa di beberapa rumah yang sudah ditinggalkan pemiliknya, bukan dibongkar, tetapi rumah tersebut "berpindah sendiri" ......
Hah!!!
Sebagai orang teknik seperti aku, yang sangat tahu tentang logika, "rumah berpindah" sendiri itu sangat tidak mungkin. Berbeda jika rumah tersebut di desain sejak awal dengan cara 'know-down" seperti rumah2 modern sekarang, dan rumah2 tersebut bisa diangkat dan diletakkan di atas container, untuk pindah rumah, tanpa harus di bongkar.
Tetapi, itupun tidak bisa berpindah sendiri. Ada petugas2 khusus untuk memindahkan rumah2 tersebut.
Atau rumah2 "caravan", rumah di atas mobil yang di desain khusus, dan ruamh2 itu bisa berpindah kapan saja jika si pemilik rumah ingin pindah. Biasanya dipunyai oleh orang2 nomaden, atau warga sircus yang berpindah kemana2 sesuai dengan jadwal sirkusnya.
***
Ah, sungguh aku kebingungan mencari referensi2nya. Yang jelas, waktu disana aku tidak terpikir untuk turun dan melihat fakta2nya bahwa rumah ini bisa bergerak.
Tetapi, kenyataan bahwa Chichibu merupakan wilayah yang cukup terpencil di belantara hutan Jepang, memang akan banyak orang berpikir, bahwa wilayah ini adalah sebuah wilayah yang mempunyai misteri2 di dalamnya .....
Dan, walaupun Jepang adalah negara maju dan modern, bahkan sangat modern, tetap saja ada bagian2 dari pekerjaan Tuhan lewat banyak misteri2 di dalamnya.Â
Tinggal kita mau percaya atau hanya bisa berpikir secara logika saja. Dan, semua terjadi, sesuai dengan kehendak NYA ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H