Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Disability Awareness 6", Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Kita untuk Terus Berkarya

3 Desember 2019   10:30 Diperbarui: 3 Desember 2019   10:35 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                                                                                                                 

Teman disabilitas grahita (syndrome) dari Yayasan Asih Budi, dengan gayanya yang 'fashionista' banget, melenggak lenggok di atas panggung, memamerkan baju cantiknya ....

***

Sebenarnya, even ini sudah terjadi beberapa saat lalu, tetapi aku ingin menuliskannya sekarang, di Hari Disabilitas Internasional taggal 3 Desember 2019.

Hampir 10 tahun, aku berjuang dalam keterbatasan. Melakukan yang aku harus lakukan, membesarkan anak sendirian sampai mereka mandiri. Dan, aku pun berjuang untuk teman2 disabilitas, setelah aku focus untuk melakukan dan berkarya bagi teman2 disabilitas.

Disability Awareness adalah konsep dari Australia dimana Negara tersebut membuka kesempatan begai dunia, untuk bersama2 memberdayakan masyarakat disabilitas lewat banyak hal.

Aku menjalin hubungn dengan teman2 disabilitas dari berbagai jenis, sejak aku pun menjadi seorang disabiitas. Sejak tahun 2010 sampai sekarang, aku banyak bertemu dengan banyak yayasan berbagai jenis disabilitas.

Tahun 2019 ini, aku menggelar Disabiilty Awareness ke-6, dimana sebagian besar even ini aku lakukan di Central Park, bersama Yayasan Agung Podomoro. Hanya 2x saja aku melakukan even ini secara pribadi, yaitu Disability Awareness ke-1 di Bassura City Mall dan Disability Awareness ke-4 di Yayasan Tri Asih Kebon Jeruk.

Konsep Disability Awaress ke-7 ini adalah untuk memberdayakan teman2 disabilitas setelah mengajak mereka untuk ikut serta dalam berkarya bagi lingkuan sekitarnya.

"Fashion, Musik, Karya dan Seni Disabilitas", itulah judulnya. Mereka aku ajak melakukan hal2 yang mereka bisa, dan ternyata mereka memang sangat mampu! Masalahnya, belum atau sedikit sekali 'ruang publik' bagi mereka untuk berkarya dan mengekspresikan hidupnya.

Kemampuan disabiiltas pun, tidak bisa dianggap enteng. Betul, semua mamang sangat terbatas dari segi fisik dan dana. Tetapi, ketika kita membuka ruang untuk mereka berkarya, kita akan berdecak kagum melihat mereka ......

Di Disability Awareness ke-4 tahun 2018 lalu, aku mencoba untuk mengangkat talenta masing2 dari mereka. Aku mendatangi beberapa yayasan dan bediskusi dengan para pengurusnya. Apakah mereka mampun untuk menampilkan karya2 mereka?

Mereka bernyani dengan suara lantang dan benar2 bagus. Mereka bermain angklung, mereka nge-band dan mereka dalam keterbatasan. Ada yang disabilitas netra tidak melihat, dan sebagian besar adalah disabilitas grahita, istilah untuk teman2 dalam keterbtasan syndrome, dan intelektual yang terbatas .....

Dan hasilnya?

Disability Awareness ke-4 lalu, sukses besar! Sampai beberapa direksi tempat aku bekeja meminta aku untuk bisa menggelar even2 seperti ini, minimal 1x setahun!

Sebuah tantangan yang sangat menarik! Bukan untukku saja, untuk membuktika bahwa aku sebagai disabilitas pun, mampu melakukan apa yang menjadi tugasku.

Tetapi lebih kepada untuk membuktikan pada dunia bahwa, disabilitas pun benar2 mampu berkarya, tidak kalah dari teman2 non-disabilitas, bahkan lebih luar biasa disbanding dengan teman2 non-disabilitas.

Untuk konep Disability Awarenss ke-6 dengan tema "Fashion, Musik, Karya dan Seni Disabilitas" ini, aku ingin menampilkan fashion show. Mungkin, tidak seperti Fashion2 Show yang mewah dan glamour. Mungkin juga, bukan menampilkan cat-walk yang besar dan panjang. Dan mungkin juga bukan menampilkan baju2 mewah nan mahal ......

  

78541239-560396554778897-5877996072692875264-n-5de5d61c097f363864685ab2.jpg
78541239-560396554778897-5877996072692875264-n-5de5d61c097f363864685ab2.jpg

Dokumentasi pribadi

Fashion Show, menampilkan seorang teman disabilitas rungu (Yayasan Precious One)  dan anak2 yang terlahir tidak sempurna dari RHI (Rumah Harapan Indonesia)

76767439-574412993126921-9036911606566486016-n-5de5d506d541df099a096282.jpg
76767439-574412993126921-9036911606566486016-n-5de5d506d541df099a096282.jpg

Dokumentasi pribadi

Fashion Show, menampilkan seorang teman disabilitas rungu (Yayasan Precious One)  dan anak2 yang terlahir tidak sempurna dari RHI (Rumah Harapan Indonesia)

 

78463586-446147056047754-8909919649940897792-n-5de5d656097f364bd51dc8e2.jpg
78463586-446147056047754-8909919649940897792-n-5de5d656097f364bd51dc8e2.jpg

Dokumentasi pribadi

Anak2 yang terlahir tidak sempurna pun, mampu berkarya dari RHI dan Angga, seorang disabilitas grahita dari Yayasan Asih Budi

77368342-2415692458694342-4101126548529086464-n-5de5d662097f3658ec662cc2.jpg
77368342-2415692458694342-4101126548529086464-n-5de5d662097f3658ec662cc2.jpg

Dokumentasi pribadi

Anak2 yang terlahir tidak sempurna pun, mampu berkarya dari RHI dan Angga, seorang disabilitas grahita dari Yayasan Asih Budi

78974549-526664501262496-8785020304461135872-n-5de5d69a097f3669dd5c0202.jpg
78974549-526664501262496-8785020304461135872-n-5de5d69a097f3669dd5c0202.jpg

Dokumentasi pribadi

Penampilan koor disabilitas netra yang suaramya bagus sekali dari Keuskupan Agung Jakarta serta nyanyi serta main angklung 50 orang disabilitas grahita dari Yayasan Asih Budi

78600994-445678046095905-9162806985026961408-n-5de5d586d541df30a4629e42.jpg
78600994-445678046095905-9162806985026961408-n-5de5d586d541df30a4629e42.jpg

Dokumentasi pribadi

Penampilan koor disabilitas netra yang suaramya bagus sekali dari Keuskupan Agung Jakarta serta nyanyi serta main angklung 50 orang disabilitas grahita dari Yayasan Asih Budi

78949859-1442405802573738-454544051157336064-n-5de5d5b9d541df40e61c8b12.jpg
78949859-1442405802573738-454544051157336064-n-5de5d5b9d541df40e61c8b12.jpg

Dokumentasi pribadi

Anak2 disabilitas dobel (dwituna) dari Yayasan Rawinala (grahita dan netra) serta Sisi dengan disabilitas daksa (memakai kursi roda karena lumpuh).

78671285-489651641666674-6332664600592384000-n-5de5d5c7d541df2a7f745142.jpg
78671285-489651641666674-6332664600592384000-n-5de5d5c7d541df2a7f745142.jpg

Dokumentasi pribadi

Anak2 disabilitas dobel (dwituna) dari Yayasan Rawinala (grahita dan netra) serta Sisi dengan disabilitas daksa (memakai kursi roda karena lumpuh).

78337091-756407208159637-1760253549826015232-n-5de5d604d541df53521207f2.jpg
78337091-756407208159637-1760253549826015232-n-5de5d604d541df53521207f2.jpg

Dokumentasi pribadi

Aku dengan teman2 disabilitas dan Genta Garby, bintang tamu non-disabilitas, sahabatku dalam bersaksi dan melayani

Konsep Fashion Show untuk teman2 disabilitas ini, diilhami sebagai "bagaimana mereka mampu untuk tampil di muka umum tanpa ada rasa malu atau minder".

Aku tidak peduli, baju apa yang mereka pakai. Aku tidak peduli, mereka berjalan dengan tongkat atau kursi roda, dan aku tidak peduli mereka hanya bisa sekedar berjalan lurus diatas panggung.

Yang aku inginkan adalah membawa mereka "keluar dari kepompong mereka" ......

Aku mengundang 6 yayasan dan seorang pribadi untuk ikut serta berkarya di atas panggung. Dengan tempat umum, public space yang "ramah disabilitas", di Tribecca Central Park.

Central Prk menawariku untuk melakukan kegiatan even ini di ruang auditorium tertutup. Walau ruang itu besar dan mewah dan gratis, aku menolaknya. Aku lebih memilih menggelar even ini di ruang terbuka public space, dan dilihat serta di tonton oleh masyarakat umum, atau pengunjung mall.

Mengapa?

Karena jika aku menggelar di ruang tertutup, berarti aku hanya mengundang sebagian kecil masyarakat. Dan, teman2 disabilitas pu, merasa tetap nyaman dengan orang2 yang datang dan sedikit.

Tetapi, sekali lagi, konsepku adalah membawa teman2 disabilitas itu untuik "keluar dari kepompongnya", dan dilihat oleh orang banyak. Bukan karena aku ingin "mengemis" belas kasihan dari masyarakat, justru aku ingin masyarakat melihat dan menilai sendiri, "apakah penyandang disabiiltas itu layak untuk dipresiasi, bukan dikasihani" .....

Karena even ini yang mengangkat tema fashin show, yang notebene memang masih bingung dari yang aku inginkan, akhirnya yang ituan dengan Fashin Show nya hanya dari 2 yayasan yaitu Yayasan Asih Budi, penyandang disabilitas grahita dan Yayasan Preciois One, penyandang disabiiltas rungu, dari 6 yayasan yang aku undang untuk berkarya.

Tidak mengapa!

Karena semuanya memang butuh proses. Dan proses bagi penyadang disabilitas itu berbeda dengan non-disabilitas. Ketika prose situ berjalan, aku yakin seyakin2 nya bahwa penyandang disabilitas memang mampu ......

Dan, tahun 2020 aku justru akan mengankat tema yang lebih besar lagi, untuk lebih banyak membawa teman2 disabilitas terus maju, berjuang dan berkarya lewat banyak cara dengan kebatasan masng3 dari mereka!

Lalu, bagaimana hasilnya?

Ya ampuuuuun .......

Luar biasa sukses!

Teman2 disabilitas yang melenggak lenggokkan tubuhnya di atas panggung itu, mengudang tawa dan decak kagum! Bukan karena baju yang cantik dan lucu yang mereka kenakan, bukan juga dari kemewahannya, tetapi justru dari sikap dan keberanian mereka, cuek bebek mereka dan kenyataan bahwa MEREKA BENAR2 MAMPU !!!

Tawa membahana terus ada di bawah panggung karena mereka mampu bergaya bak' seorang fashionista. Dengan keterbatasannya sebagai penyadang disabilitas grahira, dengan wajahnya yang khas, mereka mampu memberikan nuansa baru sebuah kepedulian .......

Disability Awarenss ke-6 tahun 2019 kemarin ini, sangat2 luar biasa! Walau ditengah berkecamuk demo2 mahasiswa ke MPR/DPR waktu itu, dan even ini sempat dimajukan, karena takut jika malam hari agak rusuh, tetapi sungguh2 menjadi berkat bagi masyarakaat yang menyaksikannya.

Janjiku untuk dunia adalah,

Aku akan terus berjuang, berjuang bukan untuk aku sendiri saja, sebagai bagian dari disabilitas dunia, tetapi aku melakukan yang terbaik untuk disabilitas dunia, alam keterbatasan .....

***

 Dunia internasional adalah dunia disabilitas ku,

Tidak ada yang menghalangiku untuk berkarya,

Aku juga akan terus berjuang,

Walau dalam keterbatasanku ......

Dunia terus berkembang,

Begitu juga aku!

Disabilitas pun terus berjuang,

Menggapai mimpi, menuju masa depan ......

Disa ada yang bisa menghalangiku,

Untuk "memodifikasi" hidupku,

Supaya lebih baik, menuju kenyamanan dalam keterbatasanku,

Dengan keterbatasan, dengan keselarasan .......

 

Selamat Hari Disabilitas Internasional -- 3 Desember 2019

Tuhan memberkati kita semua ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun