Tetapi, sekali lagi, konsepku adalah membawa teman2 disabilitas itu untuik "keluar dari kepompongnya", dan dilihat oleh orang banyak. Bukan karena aku ingin "mengemis" belas kasihan dari masyarakat, justru aku ingin masyarakat melihat dan menilai sendiri, "apakah penyandang disabiiltas itu layak untuk dipresiasi, bukan dikasihani" .....
Karena even ini yang mengangkat tema fashin show, yang notebene memang masih bingung dari yang aku inginkan, akhirnya yang ituan dengan Fashin Show nya hanya dari 2 yayasan yaitu Yayasan Asih Budi, penyandang disabilitas grahita dan Yayasan Preciois One, penyandang disabiiltas rungu, dari 6 yayasan yang aku undang untuk berkarya.
Tidak mengapa!
Karena semuanya memang butuh proses. Dan proses bagi penyadang disabilitas itu berbeda dengan non-disabilitas. Ketika prose situ berjalan, aku yakin seyakin2 nya bahwa penyandang disabilitas memang mampu ......
Dan, tahun 2020 aku justru akan mengankat tema yang lebih besar lagi, untuk lebih banyak membawa teman2 disabilitas terus maju, berjuang dan berkarya lewat banyak cara dengan kebatasan masng3 dari mereka!
Lalu, bagaimana hasilnya?
Ya ampuuuuun .......
Luar biasa sukses!
Teman2 disabilitas yang melenggak lenggokkan tubuhnya di atas panggung itu, mengudang tawa dan decak kagum! Bukan karena baju yang cantik dan lucu yang mereka kenakan, bukan juga dari kemewahannya, tetapi justru dari sikap dan keberanian mereka, cuek bebek mereka dan kenyataan bahwa MEREKA BENAR2 MAMPU !!!
Tawa membahana terus ada di bawah panggung karena mereka mampu bergaya bak' seorang fashionista. Dengan keterbatasannya sebagai penyadang disabilitas grahira, dengan wajahnya yang khas, mereka mampu memberikan nuansa baru sebuah kepedulian .......
Disability Awarenss ke-6 tahun 2019 kemarin ini, sangat2 luar biasa! Walau ditengah berkecamuk demo2 mahasiswa ke MPR/DPR waktu itu, dan even ini sempat dimajukan, karena takut jika malam hari agak rusuh, tetapi sungguh2 menjadi berkat bagi masyarakaat yang menyaksikannya.