By Christie Damayanti
Dengung untuk mulai berpromosi bagiku, biasanya kumulai sejak 2 bulan sebelumnya, dengan rutin mengupas konsep pameran2ku di medsos ku, atau memposting foto2 yang sekiranya aka nada di pameran2ku. Sehingga, dalam 2 bulan itu, mereka akan "tercuci otaknya", da akhirnya mereka akan datang ke pameanku.
Itu sudah kubuktikan, lewat cara demikian, sejak beberapa tahun lalu.
Tidak peduli, banyak yng men-cap ku narsis atau muka badak, aku akan terus melakukan cara demikian, karena sesuai riset, kita akan "tercuci otak kita", ketika kita terus menerus membaca atau melihat atau menengar berita atau promosi.
Konsep berpromosipun terus mengalir kian baik, ketika bukti2 terus kudapat. Sekalian saja, jika kita berpromosi jauh2 hari sebelumnya, kita bisa menghemat biaya di saat2 terakhir, karena kita sudah mencicilnya. Itu benar, lho .....
Untuk pameran berteajuk Jepang ku tahun 2019 ini, aku sudah bepromosi bahkan sejak 1 tahun lalu. Mengapa? Karena aku sangat excited, dan membuat semangat kerjaku semakin kuat untuk menghasilkan karya terbaik!
Dan, kesemua titik pun aku berpromosi. Baik media social internet atau realita, berpromosi pun tidak harus gembar gembor bicara keras dan "besar". Hanya sekedar bercerita di semua temat jika ada kesempatan, itu pun bisa berpromisi.
Suatu saat hari Sabtu sekitar bulan Mei 2019 lalu, aku ke KFJ, biasa, membeli penerbitan2 prangko2 Indonesia baru. Sore itu cukup ramai dan ada seorang kurir dari sebuah instansi, membawa srurat untuk PT Pos Indonesia di KFJ. Mungkin, surat untuk Bu Sonang, Kepala KFJ.
Beliau diam saja, ketika aku sedang bercerita dengan beberapa orang yang ada di KFJ, untuk mempromosikan pameran Jepang ku. Aku juga mendesain beberapa poster sederhana di media sosialku, dan beberapa aku print untuk dibagikan, sebelum mba Novie (yang selalu mendesain cetak2an pameranku) melakukannya.
Niatnya adalah memang terus berpromosi .....
Kurisi itu harus menunggu jawaban sehingga aku niat untuk mengajak mengobrol daripada diam saja. Namanya pak Eddy, dan ternyata beliau adalah bagian dari PT Pos Indonesia juga.
Aku bercerita tentang rencana pameranku tema Jepang. Dengan promosi ada Diorama kereta Jepang, akhirnya pak Eddy sangat tertarik untuk datang ke pameranku dan mengajak keluarganya.
Dan, bukti kesekian itu pun, berlanjut .....
***
Dihari kesekian, tiba2 pak Eddy datang ketika aku sedang berkeliling diantara belantara anel2ku yang memamerkan koleksi2 benda filateli yang bertajuk Jepang ku. Mulanya, aku agak lupa, tetapi ketika beliau bercerita tentang promosiku ni, aku baru ingat!
Pak Eddy datang dengan keluarganya. Istri dan anaknya, Faiz berumur sekitar 12 tahun. Masih SD. Setelah mereka berjalan2 dan mengamati koleksi2ku, mereka kemali lagi ke meja kerjaku. Kuminta pak Eddy menulis di buku tamu ku.
Sambil banyak bercerita dan pak Eddy pun banyak bertanya tentang Jepang, aku jadi heran, mengapa banyak bertanya tentang Jepang?
Tenyata, anaknya Faiz yang berumur 12 tahun itu, susa sekali menggambar manga, dan dijadikan komik sederhana! Waaaaaaaa ....... Aku benar2 takjub melihat komik sederhana buatan Faiz!
Sayang, aku ga boleh mengkopi nya, karena tidak diijinkan oleh Faiz. Masih malu, katanya ....
Ok lah ....
Gambar manga nya cukup detal, tapi dengan versi Indonesia. Faiz menjadikan komik di buku gambar, di foto copy dan dibagikan kepada sahabat2nya. Cerita anak2 sehari2 yang dia gambar. Ada Minimart di belakang rumhanya. Ada lampu merah di depan rumahnya, sesederhana itu lah.
 Ini salah satu bukti, betapa berpromosi harus jauh2 hari sebelumnya, dan dari berpromosi ini, kita bisa juga membantu orang lain, walau kita tidak tahu, sebenarnya apa yang bisa kita bantu.
Jika aku diam2 saja dan berpromosi baru 1 minggu sebelumnya, bahkan ada yang baru beberapa hari sebelum hari "H", artinya pak Eddy tidak ada kesempatan untuk dtang ke pameranku, karena tidak ada yang memberi tahu.
Dan, pak Eddy tidak berkesempatan berdiskusi denganku untuk bisa aku informasikan tentang "bagaimana anakku Michelle bisa teranga ke Jepang lewat mimipiny sejak TK" ......
Salah satu bukti dalam realisasi sebuah aksi .....
Bukti kesekian kali juga ketika seorang pak Budi, yang berkantor di APL Tower lantai kesekian, aku ajak ngobrol ketika kami sama2 antri lift ke masing2 kantor kami, beberapa bulan sebelum hari "H" pameran.
Dan, berlanjut bersama2 terus mengantri karena jam kerja nya sama dan pak Budi oun datang pagi, sama denganku.
Akhirnya, beliau datang di hari terakhir di sore2. Datang dan mengamati koleksi2ku, serta banyak bertanya2 juga tentang Jepang!
Ternyata juga, pak Budi berkesempatan untuk masuk college belajar bahasa Jepang 1 tahun di Tokyo! Karuan saja, aku berikan nomor Michelle di LINE ketika beliau memintanya, setelah aku mendapat ijin dari Michelle.
***
Ternyata, bukan hanya sekedsra berpromosi saja untuk memperkenalkan karya2 kita, tetapi dari promosi pun kita mendapat teman yang mungkin bisa terus berteman, jika kita memantainnya. Dan ketika kita benar2 berniat membuat sebuah karya bagi dunia, kita harus melakukannya yang terbaik.
Semua yang terbaik, dari persiapannya, materi2nya bahkan promosi2nya, apalagi hasil akhirnya ......
Dan, Filateli Kreatif pun selalu membuktikan yng terbaik bagi dunia ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H