Seorang Brenda yang Lebih dari 2 Jam untuk Mengamati Jepang Lewat Koleksiku

Hmmmmm ....

 Tiap frames, dia membaca satu demi satu yang aku tlis di masig2 perfecture, bermenit2 dan dia berpindah frames. Begitu seterusnya, sampai semua frames dilewatinya. Kadang2, dia memotret apa yang dia anggap menarik.

Aku pun sangat tertarik dengan polahnya. Bolak balik aku candid dan merekam semua yang dia lakukan sambil tersenyum geli, sewaktu aku menegurnya dan dia seperti ketakutan .....

"Mba, senang yang melihat koleksi2ku ini?"

Sambil sedikit ketakutan yang terlihat dari raut wajahnya,

"Iya bu. Saya senang sekali. Sangat menarik. Maaf bu, klo saya sempat memotret beberapa yang saya ingin simpan. Ga boeh di foto, ya?"

Hahahahaha ......

Ternyata, dia ketakutan sebab dikiranya koleksiku tidak boleh difoto ......

Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Ya, hampir semua jika ada pameran atau barang2 yang dijual di area public tidak boleh difoto. Aku berbeda. Untukku, foto jusytu adalah sebuah media untuk mudah menyebarkan hal2 yang baik (atau buruk). Untuk juga, justru foto mampu membawa sesuatu lebih cepat tersebar, apalagi jia di postring di media social.

Sehingga, justru aku mengupayakan agak siapa pun yang datang ke area pameranku, mem-foto semua koleksi2ku, agar bisa tersebar bahkan sampai ke seluruh dunia!

Untuk apa?