By Christie Damayanti
Jepang ternyata bukan banyak sekali diminati oleh anak2, remaja atau orang2 muda saja. Tetapi, banyak sekali orang2 tua atau lansia yang "gila" Jepang! Sungguh!
Selama aku ber- Pameran Filateli Kreatif "Everyday is a Journey in Japan" selama 1 minggu tanggal 7 sampai 13 Oktober 2019 di Central Park Mall, hampir setiap pagi sampai siang atau sekitaran jam 8 malam sampai mall tutup jam 10 malam, lansia itu, terutama ibu2 diatas 60 tahun, datang ke area pameranku.
Mula2, mereka melihat2 souvenir2 ku dari Jepang. Boneka Geisha dan boneka Kokeshi lah, yang sangat diminati mereka. Mereka melihat2, lalu memegang2. Dan di saat itulah aku "masuk" ke dunia ini .....
Bercakap2 dengan orang2 tua itu sangat berbeda dengan bercakap2 dengan anak2 atau rwmaja serta orang2 muda. Mereka sudah makan asam garam, apalagi mereka benar2 pernah merasakan "Jepang" dalam arti yang sebenarnya!
Jika mereka seumur orang tuaku diatas 70 tahun, yang pernah merasakan pendudukan Jepang sebelum Indonesia merdeka, mereka akan mendominasi pembicaraan tentang Jepang.
Mulai tentang Geisha atau tantara Jepang. Sehingga, ketika aku ingin mengajak mereka mengikutiku untuk berkeliling ke belantara panel2 yang memamerkan koleksi2 benda filateliku, akan tertahan sebelum mereka selesai bicara tentang pengalaman mereka di jaman itu .....
Jika mereka adalah orang tua yang kaya, mereka bukan bercerita tentang pendudukan Jepang tetapi mereka saling sahut menyahut berhubungan dengan berwisata keliling Jepang dari tahun ke tahun. Sehingga, aku pun terhambat untuk mengajak mereka berkeliling diantara panel2 ku.
Jika diantara panel2 itu, mereka lebih tertarik di aera SAKURA, atau Kuliner Jepang, yang memang cukup banyak dalam koeksiku. Seru sekali, klo berbincang2 dengan mereka.
***
Jepang memang sedang viral!
Seperti yang aku banyak tulis di artikel2ku tentang Jepang, negeri Sakura ini memang sangat membutuhkan banyak anak2 myda untuk bertandang ke Jepang, dan semoga anak2 muda ini tertarik untuk tinggal dan bekerja di Jepang.
Karena memang Jepang sedang mengalami krisis anak2 muda Jepang untuk membangun negara ini, dimasa2 datang.
Piramida penduduk Jepang, sudah semakin terbalik. Orang2 tua Jepang lah yang sekarang ada di Jepang. Anak2 mudanya sudah meninggalkan Jepang karena tidak tahan dengan tingginya persaingan dan tingkat kediplinannya! Dan keluarga2 muda nya pun, banyak yang tidak terlalu menginginkan anak.
Jadi, ketika anak2 muda Jepang berminat untuk bekerja di Jepang, Jepang bisa sedikit lega untuk mendidik mereka membangun negeri ini, walau bukan anak2 muda Jepang.
Ah ..... sudahlah! Itu masalah negeri ini ......
 Aku sendiri, bukan karena tidak mencintai negeriku Indonesia, sampai2 aku menggelar pameran bertajuk Jepang. Bukan itu .....
Tetapi, ketika anakku punya mimpi sejak TK untuk tinggal di Jepang, orang tua mana yang tidak mendukung mimpi2 anak2nya? Aku sangat mendukung anakku untuk meraih mimpinya. Sehingga, tidak salah klo aku "memanfaatkan" kesempatan ini untuk bisa mempelajari banyak hal tentang Jepang.
Dan, aku selalu mencari hal2 baru tentang Jepang, sehubungan dengan hobiku, filateli. Tetapi, tidak gampang mencari orang2 yang sehobi dengan ku. Jadi, biasanya aku akan masuk dari Jepang nya dahulu, sebelum ke dunia filateliku.
Itu yang terjadi dengan orang2 lansia yang dating ke area pameranku. Sampai akhirnya, beberapa orang menawarkan prangko2 Jepang kuno yang mereka kumpulkan jaman dulu.
Waaaaaaaaaa .......
Pucuk dicinta ulam tiba! Dan, akhirnya kita saling bertukar nomor telpon untuk bisa saling berhubungan setelah pameranku usai. Biasanya jjuga, akhirnya kita bisa bertemu lagi di Central Park Mall, dan berbincang2 banyak serta janji mereka untuk membawakan prangko2 Jepang ynang mereka tidak rawat lagi.
Cara itulah yang aku lakukan, untuk menambah koleksi2ku atau untuk menambah teman dan sahabat2ku. Itu lah yang aku lakukan sejak 18x pameran2 ku sebelumnya .....
Jadi, siapa bilang Jepang hanya disukai oleh anak2 dan orang2 muda saja?Â
Lansia pun banyak yang "gila" Jepang .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H