By Christie Damayanti
Selama 18x aku berpameran sejak tahun 2011 lalu, tentu saja orang2 yang terdekat denganku lah yang mendukungku, walau mungkin awlnya mereka bingung bagaimana mereka bisa mendukungku. Tetapi, keluargaku meamng sangat mendukungku terutama aku memang mempunyai keterbatasan2 sebagai disabilitas, dengan tangan iriku yang bisa aku gunakan untuk melakukan semuanya.
TErutama ibu ku yang secara art atau seni, benar2 mampu untuk mendukungku untuk ikut dalam pameran2ku,sebagai asesorisnya.
Ibu ku adalah seorang pelkis otodidak, denagn lukisan2 alam, tertama bunga dan faunanya. Dahulu sekitar 20 sampai 30 tahun lalu, lukisan2 ibuku seing dipamerkan ke beberapa mall atau di even2 komunitas2. Dan, lukisan2 ibu ku sudah mencapai 10 juta Rupiah dalam penjualannya .....
Beberapa lukisan fauna serta bangunan2, sudah dibeli beberapa perusahaan besar dan dipajang di lobby mereka. Dan aku sangat bangga dengan kenyataan itu.
Berkali2, ibu ikut berpameran dengan ku sebagai asesoris nya. Jika aku pameran alam atau GREEN, seperti yang aku lakukan tahun 2015 di TMII, ibu menampilkan lukisan2nya bertema hujau dan bunga. Dan ketika aku berpameran fauna di tahun 2015 juga di Central Park Mall, ibu pun menampilkan lukisan2 tentang berbagai jenis fauna.
Begitu juga dengan pameran ku tahun 2019 ini, tentang Jepang.
Ibu memang sudah semakin renta. Matanya pun sudah susah membedkan warna. Sudah susah juga untuk melukis dengan cat minyak, sehingga di paeranku tentang Jepang ini, ibu hanya membuat 1 lukisan dengan crayon atau pastel dan cat air.
Biasanya, dalam pameran2ku ibu membawa beberapa lukisannya banhkan pernah ada belasan lukisannya, disesuaikan dengan bentuk dan luasan pameranku. Tetapi saat ini, hanya 1 lukisan gadis Jepang memakai kimono, yang sebenarnya juga sudah ditaksir seseorang pengunjung pameranku untuk dibeli ......
Walau ibu semakin renta, kasihnya tidak pernah padam. Dengan keterbatasannya juga, ibu selalu mendukungku dengan segala macam cara. Terutama untuk mendukung pameran2ku.
Hari pertama pameranku tahun 2019 ini, dan hari terakhir, ibu menemaniku di area pameran. Memang, tidak banyak yang bisa ibu lakukan, bahkan aku agak kawatir beliau kecapean, sehingga sorenya aku minta ibu pulang saja untuk beristirahat.
Waktu tahun 2015 lalu, ibu beberapa hari ikut di pameranku, menemaniku dengan mengedukasi masyarakat dengan koleksi2nya juga, karena pada dasarnya ibu juga seorang filatelis senior, namun hanya sekedar koleksi2 preibadi tanpa mau di blow-up.
Ibu sekarang memang semakin renta. Tetapi, keberadaannya memang sangat membuat aku bahagia. Dukungannya untukku terus dilakukannya, ditengah2 keterbatasannya ......
Seorang ibu, memang selalu mempunyai kasih yang tidak terhingga, untuk anak2 nya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H