Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

18 Kali Berpameran, Bidikanku Selalu Tepat Mengenai Sasaran!

7 November 2019   09:47 Diperbarui: 7 November 2019   09:48 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Siapa yang tidak tertarik dengan wrna warni seperti ini? Apalagi yang dipamerkan adalah model kereta Jepang, dengan konsep memikat hati anak2 dan remaja. Dan, latar belakang foto ini adalah koleksi benda2 filateliku.

Dari diorama kereja Jepang ini, aku ajak mereka langsung untuk menikmati koleksi2 benda filateliku, di 120 frames (60 panel) ini. Irulah bidikanku, untuk berpameran di mal2 besar ....

***

Hari pertama pameranku, adalah hari pembukaan pameran. Tentu saja ramai pas pagi hari. Dengan dibuka oleh Dirjen PPI Kementerian Kominfo RI dan PT Pos Indonesia beserta sejumlah pejabat2 dan tim mereka, Central Park Mall cukup ramai, walau semua datang sebelum mall buka, jam 8.30 pagi, tanggal 7 Oktober 2019 lalu.

Ketika pembukaan, sangat ramai! 50 kursi yang aku sediakan pada seremonial pembukaan pameran, terisi penuh, ditambah beberapa temanku dan mitra2 kerjaku, datang dari lantai 45 APL Tower dan manajemen Central Park Mall.

dokpri
dokpri
Bp Ahmad Ramli (Dirjen PPI Kementerian Kominfo RI), Bp Onni Hadiono (Kepala Regional 4 PT Pos Indonesia), dan pejabat2 lainya, mendengarkan apa yang aku koleksi tentang Jepang .....

Setelah itu, ramah tamah pun, Central Park Mall sudah dibuka untuk umum, jam 10.00 pagi. Pengunjung mall mulai berdatangan. Di semua mall, ketika mall dibuka untuk umum, pengunjung yang data ng adalah ibu2 dengan membawa anak2 kecil mereka, atau ibu2 yang belanja di supermarket.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Anak2 kecil, yang memang belum tertarik dengan prangko, tetapi aku bercerita banyak tentang Jepangnya. Filateli Kreatif memang tidak melulu tentang benda2 filateli ......

Karena sebagian besar mall di Jakarta adalah fasilitas apartemen diatas dan lingkungannya, termasuk ada beberapa sekolah TK atau SD di sekitarnya, sangat wajar jika pulang anak mereka sekolah (biasanya anak TK atau SD kecil, pulang jam 10.00 pagi), mereka jalan2 ke mall untuk makan pagi atau berbelanja.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Seorang ibu yang pagi2 sudah ada di mall dengan anak2nya, yang tertarik tentang filateli, bahkan anak2nya banyak memotret koleksi2ku tentang Jepang!

 Itulah salah satu sasaranku!

Konsep pameran2ku adalah di mall, karena tanpa diundang pun, mereka akan datang ke mall, dan dengan pameran Filateli Kreatif ku yang berwarna war ni secra mata memandang, mereka sebagian besar akan datang ke area pameran ku ......

Setelah rombongan pejabat pulang, menuju ke kantor mereka masing2, aku dengan pak Sudjono mitra pameranku, bersiap untuk menyambut tamu2 kami.

Ada seorang wartawan dari sebuah media cetak dan online yang menghampiriku. Ah, aku lupa namanya dan medianya apa. Tetapi, sepertinya beliau sudah tahu sejak lama bahwa aku akan membuka pameran ini tanggal 7 Oktober. Beliau menghampiriku, dan bertanya2 tentang konsep pameran Jepangku .....

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Seorang wartawan senior, wawancara tenang pameran Jepang ku

Anak2 yang baru pulang sekolah, sudah lalu lalang di area pameranku. Anak2 muda yang mengisi waktunya sebelum mulai kuliah di Ukrida atau Untsr, mereka berjalan2 di sekitar area pameranku sambil membawa kue2 dan minum, memperhatikan koleksiku, dan berdiskusi tentang yang mereka suka tentang Jepang, setelah mengamati keterangan2ku tentang sebuah tempat di Jepang.

dokpri
dokpri
Seorang anak yang mondar mandir di belantara panel2 yang memajang koleksi2 benda filateliku

Ibu ku datang sejak semalam dan beristirahat di Hotel Pullman, tempat aku menginap untuk persiapan pameran sehari sebelumnya. Ibu ku juga datang di pembukaan psmeran, dan beliau membawa beberapa koleksi2 prangkonya yang dobel2.

Ibu memang sangat rajin, dan memilah2 prangko2 dober used tersebut dan dirapihkan, karena untuk diberikan kepada anak2 yang datang. Niatku mema g demikian. Memberikan prangko bekas yang dobel2 untuk awal anak2 tahu dan mengerti tentang sebuah prangko .....

dokpri
dokpri
Ibuku yang dengan senang hati bercerita tentang koleksi2nya yang dibagikan bagi siapa yang berminat untuk menerima nya .....

Semakin siang, semakin ramai. Aku bersiap untuk membeli makan siang karena pasti tidak akan sempat untuk pergi makan siang. Tetapi, ternyata ada beberapa teman yang membelikan ku makan2 untuk makan siang, entah siapa. Terima kasih, sahabat .....

Hari pertama, untuk pe,bukaan pameranku, aku memakai Yukata Disney dengan karakter Winnie the Pooh, berwarna merah dengan Obi dan pita kuning, serta membawa boneka Winnie the Pooh.

dokpri
dokpri
Aku dan ibuku, memakai Yukata. Yukataku warna merah Disney, memegang boneka Winnie the Pooh

Aku memang sengaja membawa 1 koper penuh, beberapa Yukata ku, untuk bisa dipakai teman2ku, untuk berfoto. Ramailah mereka, berebut memilih Yukata2 ku untuk difoto, hihihi ......

dokpri
dokpri
Teman2ku yang memakai Yukata-yukataku, berfoto dan berjalan2 sambil mencari makan siang di mall. Siapa yang tidak tertarik dengan warna warni Yukata2 ku?

Semakin ramailah area pameranku. Bahkan, teman2ku dengan memakai Yukata2 itu, berjalan2 di sekitar mall sambil makan siang! Aku Cuma membayangkan, konsepku untuk membawa Central Park Mall ke dalam suasana Jepang nya, cukup berhasil, karena dengan Yukata2 berwarna warni berjalan2 sekeliling mall, setidaknya banyak orang memperhatikan mereka, dan bertanya2,

"Lagi ada apa?"

Akhirnya, tersebar dari mulutke mulut,

"Lagi ada pemaran Jepang, di lantai LG"

Dan, berbondong2 mereka datang ke lantai LG dan memasuki area pameranku.

Bidikanku benar2 mengena!

Itulah konsepku, untuk memperkenalkan Filateli (Kreatif), dengan kreatifitas2 penuh di hatiku, untuk bisa meraup sebanyak2nya masyarakat awam, untuk datang dam menikmati koleksi2 prangko dan benda2 filateliku ......

Tidak mudah memang, untuk melakukannya!

Masyarakat awam itu, tidak akan datang walau aku berpameran di mall, jika yang dipamerkan adalah sebuah "pemaksaan", untuk mereka datang ke area pameran.

Mereka itu masyarakat awam yang munkin tidak tahu "apa itu prangko". Jika koleksi kita tidak dibarengi dengan kreatifitas2 untuk bisa engajak mereka datang dan melihat koleksi2ku, merka benar2 tidak akan datang! Bahkan, mungkin mereka hanya sekedar melihat dari jauh tanpa ingin masuk.

Mengapa?

Aku merasakannya sendiri, ketika hari itu aku merasa cape karena sejak semalam aku belum tidur seharian untuk mempersiapkan pembukaan pameran, dan aku kecapean duduk di kursi di balik mejaku, beberapa pengunjung mall hanya melihat dari jauh, tetapi enggang masuk ke area pameranku.

Ketika aku berjaala dan menyapa mereka, sebagian dari mereka mundur menjauh dan pergi, sebagian lagi membalas sapaanku,

"Mas/mba/pak/bu, yuk masuk ... coba lihat diorama kereta Jepang ku, deh! Keren, lho! 

Mereka yang membalas sapaanku, mereka mengikutiku untuk melihat diorama kereta Jepangku. Dan, sebagian besar dari mereka akan terkagum2 dengan diorama, dan sebagian lagi terkagum2 karena aku bercerita tengang pemasangannya, serta keadaanku yang sangat terbatas sebagai disabilitas .....

Hahahaha .....

Sangat menarik, ketika akhirnya mereka semakin teratik dan bertanya2 tentang prangko2 Jepang, atau kartupos2 jepang. Dan akhirnya, sebagian besar dari mereka akan bertanya,

"Mba Christie, ini dijual ga? Berapa? Aku mau donk ...."

Apalagi, ketika mereka melihat koleksi2 soivenirku seperti boneka Geisha, boneka Kokehi, boneka Samurai, keramik2 kucing atau kipas2 cantik, bahkan botol2 Coca Cola khs Jepang .....

Sekali lagi, aku selalu ketawa, ketika mereka menanyakan "Dijual, ga?"

Karena, pameran2ku semuanya adalah koleksi2ku, dan tidak ada yang dijual, termasuk bebda2 asesorisnya sebagai pemikat pengunjung untuk datang dan melihat2 koleksi benda filateli ku ......

***

Sejak awal hatiku berkata kepada diriku sendiri,

"Bagaimana aku bisa mengajak masyarakat awam mau tahu, dan mau melihat apa yang disebut prangko?"

Dan sejak belasan kali ake berpameran, konsep dari hatiku memang hanya 1 kata :

MENCOBA UNTUK TERUS MELAYANI MASYARAKAT.

Melayani adalah termasuk meng-edukasi.

Dan, dengan melayani dan mengedukasi masyarakat yang sangat awam tentang prangko ini, dan focus adalah benar2 ingin mengajak mereka masuk ke area pameranku serta mengajak mereka perlahan untuk melihat2 koleksiku, TERNYATA AKU MENDAPAT RESPON YANG SANGAAT BAIK!

Aku selalu memberikan buku dan pulpen untuk mereka mengisi buku tamu dengan nomor telponnya, untuk bisa berteman lebih jauh lagi, apalagi jika mereka benar2 tertarik dengan filateli.

Pada kenyataanya, dari belasan pameran2ku yang sebelumnya, aku mendapatkan pulihan teman2 baru, baik yang benar2 menjadi teman dalam berfilateli, atau hanya berteman non-filateli. Aku membuka hatiku untuk semua jenis pertamanan.

Filateli (kreatif) memang sebuah hobi yang sangat piawai untuk membawa dunia menjadi indah. Filateli (kreatif) adalah awal dari sebuah persahabatan.

Dan, filateli (kreatif) memang terbukti mampu sebagai awal dari sebuah pelayanan dan karya bagi Indonesia ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun