Â
Sejak 2010 akhir, aku menemukan diriku mampu mengeluarkan hati dan perasaanku dengan menulis di Kompasiana. Dari hampir 2000 artikelku sampai sekarang, aku sudah menerbitkan 26 buku2ku, dan sudah terjual sekitar 12.000 buku, yang hasilnya fully untuk pelayanan2ku lewat disabiitas .....
Bersama Pameran Filateli Kreatif "Everyday is a Journey in Japan", yang digelar tanggal 7 -- 13 Oktober 2019 lalu di Central Park Mal lantai LG, aku juga meluncurkan 8 buku2ku Serial Jepang dan 1 buku tentang Filateli Kreaatif.
Aku memang sudah sejak lama untum memimpikan hal ini, bersama2 pameran, aku juga meluncurkan buku. Walau itu tidak gampang, karena aku mengerjakannya benar2 sendirian. Tidak ada yang membantu berpikir dan diskusi, tidak ada sumber dana bahkan tidak ada yang mem-back up ku, jika ada yang kurang. Tidak ada asisten, tidak ada EO, untuk menggelar psmeran sebesar ini .....
Tulisan2ku tentang Jepang memang sudah dimulai sejak 2 tahun lalu, sejak Michelle anakku, tetapi aku memodifikasi tulisan2ku dan kupilah2 sesuai tema dan jadilah 8 buku Serial Jepang, yaitu,
Yang pertama, "Anak-Anakku, Matahariku". Kutulis tentang bagaimana aku melahirkan meerka dengan hamil Bersama tumor Rahim, bagaimana tumor itu membuat aku hamil dengan kesakitan dan selalu bed-rest di ruamh sakit keketika umur kandunganku 3 bulan.
Dokumentasi pribadi
Buku pertama, "Anak-Anakku, Matahariku"
Lalu, bagaimana aku menjaga dan mendidik anak2ku setelah aku menjagi seorang single parent apalagi setelah aku terserang stroke berat, Januari tahun 2010.
Yang kedua, "Mimpi Malaikat Kecilku". Aku menuliskan bagaimana kedua anakku punya mimpi2 yang sering kali aku tidak mengerti mengapa mimpi2 itu justru membawa mereka ke dunia yang berbeda sekali dengan bayanganku.
Â
Dokumentasi pribadi
                                                         Buku kedua, "Mimpi Malaikat Kecilku"
Aku lebih menyoroti Michelle, anakku yang kecil karena Dennis kakaknya, agak tertutup setelah dia kuliah, sehingga pengamatanku tentang Dennis berhenti setekah dia kuliah. Bukan aku tidak mau mem-blow up seperti aku memblow up Michelle, tetapi karena karya2 Deniis tidak boleh dipublikasikan oleh Dennis sendiri. Padahal, karya2nya sebagai mahasiswa DKV (Disain Komunikasi Visual = Multi Media), tidak kalah dengan yang sudah professional!
Buku kedua ini memang terfokus dengan mimpi Michelle, karena sejak TK dia bermimpi untuk "tinggal di rumah Nobita, yang ada Doraemonnya". Ditambah dengan prestasi2nya selama 2,5 tahun ini, sampai akhirnya dia berkuliah dan bekerja sebagai Store Manager di Minimart Seven Evelen, di Shin Urayasu .....
Juga tempat tinggal dan tempat bekerja Michelle di Chiba, salah satu prefecture (provinsi) di Jepang, yang berdekatan dengan Perfecture Tokyo, sebagai prefecture penyangga ibukota Jepang.
Yang ketiga, "Tokyo Modern, Misteri dan Budaya", aku menuliskan yang utama datangnya Tuhan Yesus melalui seorang bapak tua Jepang, yang menolongku keluar dari kereta, setelah juga Tuhan Yesus menolongku karena kursi roda ajaibku berhenti di tengah2 zebra-cross di Shinjuku karena baterai kursi roda ajaibku, habis!
Â
 Dokumentasi pribadi
                                                       Buku ketiga, "Tokyo Modern, Misteri dan Budaya
Juga aku menuliskan cerita2 ku keliling Tokyo bertemu dengan beberapa pe-Sumo Nasional di Ryogoku serta berbagai pengalaman ku berkeliling Tokyo Bersama "sahabatku", kursi roda ajaibku .....
Yang keempat, "Tokyo Pop dalam Manga, Anime, Gundam dan Disneyland". Aku menulis lebih banyak pengaklamanku di area Akihabara dimana area ini adalah dunia Manga dan Anime. Anak2 muda Tokyo dan anak2 muda dunia jika ke Tokyo, tumplek blek disini. Termasuk area Gamesnya.
Â
Dokumentasi pribadi
Buku keempat, "Tokyo Pop, Manga, Animee, Gundam dan Disneyland"
Juga aku menuliskan tentang Gundam, sebuah robot raksasa dari Jepang, yang bisa bergerak di area Odaiba, Chiba. Dan bagaimana Odaiba adalah salah satu area baru dan modern, yang terletah di sebuah pantai reklamasi di perbatasan Tokyo dan Chiba.
Begitu juga area Maihama untuk Disneyland yang sangat speifik dibandingkan dengan Disneyland2 yang ada di beberapa negara yang lain. Karena Tokyo Disneyland, pintu masuknya adalah sebuah "pedestrian bertingkat" yang unik,
Yang kelima, "Negeri Kuil dalam Jepang Modern", dimana buku ini merupakan tulisan2ku yang berkeliling di beberapa kuil atau Temple dan Shrine agama Buddha dan agama Shinto. Ya, Jepang memang salah satu negara regilius dan bahkan kuil2 agama Buddha dan agama Shinto pun dilestarikan dengan sangat baik, dan menjadi salah satu tujuan wisata dunia.
Dokumentasi pribadi
Buku kelima, "Negeri Kuil dalam Jepang Modern"
Yang keenam, "Berburu Sakura dalam Hijau Negeri Sakura". Ini memang pengalamanku pribadi betapa aku berjalajn ditengah2 'hutan Sakura", Shinjuku Gyoen Garden. Juga, aku menuliskan beberapa titik dan tempat dimana aku menemukan pohon2 Sakura yang sedang berbunga lebat.
Betapa aku benar2 terbius di Negeri Sakura ini, ketika aku sempat menjenguk anakku Michelle Di Tokyo, pas Sakura sedang berbunga .....
Â
Dokumentasi pribadi
Buku keenam, "Berburu Sakura dalam Hijau Negeri Sakura"
Yang ketujuh, "Dunia Kuliner Jepang Modern". Nah ... aku menuliskan tentang makanan dan minuman2 khas Jepang yang aku makan. Bukan hanya itu saja. Aku juga makan makanan internasional di Jepang, sehingga aku bias merasakan perbedaannya antara makanan Jepang dan makanan internasional di Jepang sendiri dan di Jakarta.
Â
Dokumentasi pribadi
Buku ketujuh, "Dunia Kuliner Jepang Modern"
Aku juga menuliskan tentang sebuah caf atau rumah makan yang sebenarnya khusus untuk munim Sake, disebut "Izikaya", bagaimana beratus2 botol sake dengan tulisan kanji berbeda yang aku tidak tahu artinya.
 Michelle pernah bercerita, bahwa dia dilarang masuk kedalam "izakaya" ketika teman2nya mengajak nya makan Bersama disana, karena dia masih 17 tahun, waktu itu. Umur dewasa bagi negara Jerpang adalah 20 tahun, hihihi .....
Dan, yang kedelapan, "Disabilitas dan Kepedulian di Negeri Gempa". Semua orang tahu, bahwa Jepang adalah sebuah negeri gempa, karena terletak di atas persatuan lempeng utara dan selatan dunia, dimana akan banyak sekali gempa2 berbagai jenis disana. Sehingga, Jepang bterkenal dengan ahli2 gempanya.
Â
Indonesia juga sebuah negeri yang banyak mengalami gempa, karena negeri ini dilewati lempeng2 dunia juga, tetapi "kalah" dengan Jepang, karena Jepoang berada diatas pertemuan lempeng nya .....
Aku sangat mengapresiasi kepedulian Jepang untuk kaum disabilitas. Aku menuliskan bahwa mulai aku keluar dari apartemen Michelle di Funabashi Hoten di Chiba, keliling Jepang sampai kembali lagi ke apartemen, aku tidak permu turun dari kursi roda ajaibku!
Banyak sekali kehidupan Jepang, yang lupit dishare kepada dunia. Seperti, bagaimana Jepang sangat peduli kepada makhluk hidup, bukan hanya manusia saja, bahkan anjing dan kucing pun diberikan tempat2 khusus untuk minum dan beristirahat .....
Konsep2 arsitektural Jepang pun, mungkin agak luput dengan pemberitaan tentang "pedestrian bertingkat". Dan aku menuliskannya lewat beberapa artikelku di buku ke-8 ini.
***
Cerita tentang peluncuran ke-8 buku Serial Jepang ini, akan kuliskan di artikel selanjutnya. Karena betapa Kompasiana sebagai "orang tuaku", sangat mendukung dan mengapresiasiku dengan selalu datangnya CEO Kompasiana. Dari kang Pepih Hugraha, mas Iskandar Zulkarnaen dan mas Nurulloh Uyuy .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H