Lalu, karena aku sangat aktif menulis dalam 1 hari akan terposting 2 atau 3 artikel2ku yang fully typo, tim Kompasiana kebingungan. Mau di edit, ya kebayakan tetapi kang Pepih (CEO pertama), mas Iskandar Zulkarnaen (CEO kedua) dan mas Uyuy ini, tetapi membiarkan aku berkembang dengan sendirinya.
Sampai 1 tahun kemudian, November 2011 aku berada pada puncak teratas KompasianA SEBAGAI "Kompasianer of The Year tahun 2011", dan sampai sekarang tulisan2ku tidak menyurut hampir 2000 artikel di kompasiana dan 26 buku2ku ......
Aku terbengong2 dan mataku berkaca2. Jika Kompasiana tidak memberikan kesempatan padaku untuk belajar menulis, aku tidak akan berada disini. Karena Kompasiana memang merupakan "orang tuanku" dan terus mendampingiku sebagai etalase karya2ku.
Setelah itu, seremonial pebukaan selesai, dan tamu VVIP ku giring untuk melihat panel2 pameranku, walau tidak semua dan ramah tamah pun berfoto ria bersama ......
Â
Bp Ahmad Ramli, cukup tertarik dengan apa yang aku pamerkan. Dan beliau ternyata prnah agak lama menimba ilmu di Jepang, beberapa tahun lalu .....
 Hari itu,
Aku sangat berbahagia. Ibuku hadir untuk memberi dukungan padaku. Pembukaan dan launching buku2ku sukses semua. Yang membukan pun, sesuai dengan bayanganku, kecuali Bp Rudiantara, meteri Kominfo RI yang awalnya direncanakan hadir untu membuka pameranku, batal hadir karena harus tugas ke Papua, saat2 terakhir beliau menjadi Menteri.
Â
Ibuku, mba Novie dan sahabat2 kecilku, Finni dan Mona, yang terus mendukungku .....