By Christie Damayanti
 Sekitar jam 00.00, kami memulai pemasangan materi2 pameranku. Beberapa temanku dari RHI sudah membuka doos2 untuk dibuat 5 rak2 serta 4 meja besar untuk diorama kereka Shinkansen ku. Dan aku sendiri sudah memulai mengeluarkan barang pernak pernikku, yang bisa aku lakukan dengan hanya tangan kiriku.
Semua bekerja dengan cepat, dan diselingli bercadaan. Panel2 terus dipasang, sampai pada akhirnya sudah dibuka dan dipasang jam 01.00 dini hari. Daaannn...
"Bu, semua selesai. Ada 50 frames, ya!" (50 frames berarti 25 panel)
Aku terkejut!
Betapa tidak? Aku melihat area pameranku masih kosong. Mungkin baru setengahnya, koq katanya sudah selesai? Koq aneh?
Aku menghitung, dan baru 25 panel atau 50 frames! Ya, benar, HANYA 50 FRAMES!
Pesananku sejak awal tahun 2019 lalu, adalah 60 panel atau 120 frames. BUKAN 50 frames! Masih kurang separuh! Astagaaaaaa...
Jam 01.00 dini hari, aku gay akin bahwa truk masih bisa mengantarkan ke venue. Belum lagi, supir dan keneknya, bagaimana? Aduh, aduh...
Entah apa yang salah, entah siapa yang salah, aku tidak mau tahu, tetapi aku membutuhkan 35 panel lagi atau 70 frames, untuk menampun materi2 pameranku. Kepalaku mendadak pusing dan aku mulai limbung.
Aku mulai WA beberapa orang, salah satunya bu Sonang, Kepala KFJ, Cuma 1 centang. Aku mengerti karena sudah lebih dari jam 01.00 dini hari. Aku tertunduk lesu, aku pasrah.
Kubayangkan, besok pagi pameranku berantakan. Dirjen Kementeri Kominfo RI yang membuka pameranku, akan kecewa. Direktur Kementerian Kominfo RI dan Direktur PT Pos Indonesia, pasti juga akan kecewa.