Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ngedate dengan Kompasianer Mba Hani Yamashita di Chichibu Saitama

24 September 2019   11:15 Diperbarui: 24 September 2019   17:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

                                                                                                 

                   Suasana kota Chichibu Saitama, dengan langit biru yang cerah, dan suhu udara sekitar 35 derajat, di musim panas Agustus 2019, Jepang

Mba Hani Yamashita, ternyata sudah menungu di luar platform atau peron. Aku masih sibuk diatar petugas stasiun untuk masik ke dalam kantor Stasiun Seibu Chichibu, untuk melengkapi pembayaran tiket kereta, karena memang kereta ini bukan di jalur Japan Railway (JR), sehingga aku harus membayar dengan kartu Suica.

Mba Hani, meneriakkan namaku, dan aku menoleh kearahnya. Dan dia melambaikan tangannya, serta aku membalas lambaiannya ......

Begitu keluar dari stasiun, pelukan hangat Mba Hani membuat aku nyaman. Hilang sudah segala macam "kengerian" sepanjang perjalanan kereta dari Tokorozawa menuju Seibu Chichibu.

Keluar dari stasiun, aku disambut dengan teriknya matahari Jepang, dilatarbelakangi oleh langit biru cerah. Matahari benar2 bersinar cerah, dan angin semilir lah yang bisa sedikit membantu suasana lembab dan panas kota Chichibu.

Lingkungan stasiun cukup ramai, walau saat itu adalah hari kerja (Hari Rabu), walau kedatanganku ke Jepang saat itu adalah liburan musim panas Jepang, Agustus 2019. Jadi, memang banyak wisatawan local dan mancanegara yang datang berlibur di Chichibu.

Tetepi ternyata juga, Chichibu merupakan salah satu tempat wisata sekitara Saitama dan Tokyo, sehingga Chichibu selalu ramai. Baik liburan, atau hari kerja.

Seperti yang aku tuliskan di artikel sebelumnya, Saitama adalah salah satu Perfecture yang berada di pegunungan dengan pohon2 hijau hutan Jepang. Dimana, seperti di Puncak, Saitama termasuk daerah wisata wilayah Kanto.

Dan Chichibu adalah kota terbesar di Saitama dan juga ibukota Saitama, sehingga wisatawan local dan mancanegara banyak datang kesana, termasuk aku.

Mba Hani banyak bercerita. Aku belum pernah kenal denagn beliau, kecuali aku memang sering membaca postingan2 beliau tentang Jepang. April 2019 kemarin, aku sempat menghubungi beliau untuk datang kesana, tetapi waktunya padat. Sehingga, bagu sumer 2019 ini lah, aku datang ke Chichibu.

Mba Hani Yamashita, tinggal di Chichibu Saitama, setelah menikah denan seorang pria warga Negara Jepang dan mempunyai 2 orang anak remaja. Sama dengan aku, lho, karena kam memang seumuran.

Awalnya, kupikir mba Hani akan membawaku keliling Chichibu dengan jalan kaki atau aku diatas kursi roda ajaibku. Atatu naik bus bahkan atau naik kereta. Aku sudah bersiap untuk itu, tetapi ternyata mba Hani membawa mobilnya, dan menawarkan aku naik mobil dengagn kursi roda yang dimasukkan ke dalam mobil.

"Supaya praktis, lebih enak keliling kota naik mobil", kata mba Hani.

 "Dengan senang hati, mba!" Kujawab demikian.

Dan, kamipun melaju ditengah sinar matahari yang serah, dikelilingi hutan hijau dan latar belakang langit biru indah ......

***

  

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                                                                  

                                   Aku dan mba Hani Yamashita, ngedate di Chichibu Saitama. Hahaha, mumpung ketemu, boleh donk, kita narsisssss .......

 

Aku tiba di Chichibu sekitar jam 10.30 dan rencananya aku kembali ke Tokyo dan Chiba dari Chichibu sekitar jam 16.00. Pesan dari seorang teman di Nagoya,

"Christie, jangan pulang kesorean, takutnya angin typhoon mulai bergerak lagi, dan kamu bisa susah".

Ya, jika aku berangkat dari Chichibu sekitar jam 16.00, aku akan sampai ke Tokyo sekitar jam 18.00, dan kembali ke Chiba, kotaku Funabashi Hoten, sekitar jam 19.00. Berarti, aku masih bisa menjemput Michelle di Shin Urayasu, di Sevel tempat dia bekerja.

Hmmmmm, rencana ang ok. Aku akan menghabiskan waktuku bersama teman baruku, mba Hani Yamashita, sekitar 5 jam lebih! Perfekto!

Soooooo ......

Mba Hani membawaku keliling kota awalnya, sambil banyak bercerita. Tenang Chichibu. Dan, benar saja!

Sejak awal, nama Chichibu memang agak "janggal" ditelingaku. Kupikir nama Chichibu tidak berada di bumi ini. Nama yang agak aneh, kan? Chichibu seperti sebuah nama kota atau tempat, yang berhubungan dengan snimee, mangan, kartun atau sebangsanya, yang berasal dari Jepang.

Dan ternyata benar. Chichibu sangat terkenal dengan Manga Anohana, dengan film animee nya "Thr Flower We Saw That Day". Nanti aku akan tuliskan khusus, ya .....

Nama Chichibu pun, baru pernah aku dengar sesaat atau beberapa hari sebelum aku kesana. Aku hanya tahu, mba Hani tinggal di Saitama, bukan kota Chichibu. Kalau Saitama, aku tahu karena ini adalah salah satu Perfecture tau provinsi di Jepang.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

20190813-141526-5d8996610d8230168132c992.jpg
20190813-141526-5d8996610d8230168132c992.jpg
 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Suasana kota kecil nan cantik, Chichibu Saitama. Sebuah kota kecil, ramah lingkungan, dan dikelilingi oleh hutan hijau di Perfecture Saitama

 

Mba Hani tidak pernah bercerita bahwa dia tinggal di Chichibu, Baru setelah aku menghubungi dia dari Funabashi Hoten dan berencana menemui kesana, barulah mba Hani memberikan jurusan kereta untuk kesana. Dan, barulah aku tahu nama Chichibu ......

Hihihi .....

Mungkin, mba Hani agak takut jika aku takut kesana sendirian. Oya, jika aku ke Jepang selalu sendirian, karena anakku sibuk kuliah dan kerja. Kemana2 aku pasti sendirian ......

Apapun itu, aku sudah sampai disana, dan merasa nyaman dengan sahabat baruku.

Mba Hani, mengajakku berkeliling kota dahulu sebelum kami mencari makan siang. Sekitar 1 jam kami keliling kota. Smpat membelikan makan siang untk kedua anak mba Hani, yang xedang liburan, dirumah. Lalu juga, mba Hani membawaku mampir di rumahnya yang cukup besar, dengang lingkungan sepi yang sangat2 hijau!

"Pantesan, ba Hani sering posting bunga2 cantik di pekarangan rumahnya. Karena memang demikianlah adanya. Apalagi, bukan rumah nya saja yang banyak bunga2 cantiknya, tetapi jalan dan lahan hijau disekitaran rumahnya pun, sering menjadi lahan foto bunga2 cantik!", pikirku.

Saitama memang terlihat sebuah prefecture yang "hijau", yang sangat berbeda dengan Chiba, apalagi Tokyo, tempat aku tinggal di Jepang. Dan, kota Chichibu sendiri, mungkin bisa dibayangkan seperti kota Magelang atau kota Wonsobo di Jawa Tengah.

Coba bayangkan, ketika kita berjalan2 di Magelang atau di Wonosobo. Kota yang tenang, banyak pepohonan, dan cukup sejuk dengan angin semilir. Tidak terlalu banyak kendaraan, walau pada saat2 tertentu, ada juga kemacetan.

Rumah2nya bukan rumah2 besar, mungil tetapi apik. Rumah2 pedesaan. Gedung2 umum nyapun ada, tetapi menyesuaikan dengan lingkungannya. Bukan gedung bertigkat dan bukan bangunan modern. Dan, itulah kota Chichibu disana, sekarang ......

Mungkin, aku salah persepsi dan slah pengamatan. Tetapi pada dasarnya, Chichibu membawa aku di dunia "anah berantah". Apalagi, mba Han banyak bercerita tentang Mangan Anohana, dan itu membuat aku sedikit bergidik. Seakan, aku masuk ke dunia manga dan animee, sebuah titik yang menghubungkan antara anak2 milinial.

Dimana anak2 milenial seperti anakku Michelle, "gila" dengan manga dan animee, justru mereka sibuk berencana untuk ke Jepang, dan Michelle pun bermimpi untuk tinggal disana. Dunia manga dan animee itumembuat kota Chichibu sangat special untukku.

Ditambah lagi, cerita2 misterius dari mba Hani. Seperti rumah2 yang bisa bergerak sendiri, ketika ada pelebaran jalan ......

Dalam 5 jam lebih, aku berusaha mengeksplore kota Chichibu, bersama mba Hani. Tunggu artikel2 berikurnya ......

Sebelumnya :

Dari Stasiun Tokorozawa ke Stasiun  Seibu Chichibu Saitama .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun