Jadi, bisa dibayangkan, betapa aku merasa sangat dihargai oleh Staiun2 Jepang ini. Bahwa, walau aku cacat, justru Jepang sangat mengahargai aku! Hatiku berbunga2, sekali aku 'ngadem', ngecharge kursi roda dan bersantai2 sambil menunggu petugas memberitahukan aku, untuk naik kereta Shinkansen .....
Ditengah2 aku menunggu, saat itu seorang petugas masuk ke ruang tunggu dan bertanya lewat sebuah alat translator (alat translator ini seperti hp kecil, dan jika kita bicara Bahasa kita, akan di translate ke Bahasa yang berbeda).
"Ibu sudah tahu, bagaimana ibu sesaat sampai ke Stasiun Shin Kobe?"
(Waktu itu, akum au pergi ke Kobe).
Dan, petugas itu membawa peta besar tentang Kobe, dan menjelaskan padauk dengan sabar lewat translator itu. Aku terkagum2 dengan pelayanannya. Aku lebih mencermati cara petugas itu melayaniku, ketimbang memperhatikan apa yang dia omongkan, lewat translator.
Â
Salah satu petugas stasiun, bolak balik cek aku, dan berusaha agar aku senyaman mungkin. Dia bawa peta dan keterangan2 tentang Kobe, dan membawa alat translator, untuk bisa berbicara dengan ku ...... OK banget, kan!
Aku duduk dikursi roda ajaibku, dan dia bersila tepat di sisiku, tanpa aku minta!. Membuka peta besar, dan bercerita untukku, bagaimana aku harus lakukan ketika aku sampai ke Kobe. Walau aku sudah tahu, bahwa begitu sampai di Stasiun Shin Kobe, teman TK ku yang aku kunjungi disana, sudah siap untuk menjemputku .....
Bagaimana aku tidak baper?
Bagaimana aku tidak berpikir tentang keramah-tamahan negeri ini?