Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gerbong Khusus "Kereta Peluru Shinkansen" untuk Kursi Roda

22 September 2019   15:28 Diperbarui: 22 September 2019   15:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                     

Setelah punya tiket JR Pas untuk keliling Jepang, apakah sudah begitu saja? Belum selesai .....

Untuk wisatawan yang benar2 berniat untuk keliling Jepang dengan memakai tiket JR Pass, dan benar2 memanfaatkan waktunya, mungkin mereka tidak terlalu memikirkan "tempat duduk". Karena, di sebuah kereta peluru Shinkansen, mempunyai minimal sebuah gerbong khusus yang bisa di duduki oleh wisatawan yang mempuyai tiket JR Pass, tetapi tanpa mempunyai nomor kursi.

Artinya, "siapa cepat dia dapat tempat duduk", dan mereka bebas keluar masuk dari Shinkansen dimanapun dan kapanpun, karena mereka mempunyai tiket JR Pass. Jadi, jika tiba2 mereka ingin turun di stasiun selanjutnya, mereka pun bisa naik di Shinkasen yang berbeda asal ada tiket yang sama dari Japan Railway.

Kupikir, itu lebih untuk wisatawan yang sangat suka dengan petualangan. Gesit dan pergerakannya cepat. Sepertinya, ini lebih untuk wisatawan2 avonturiri atau juha untuk anak2 muda yang 'backpackeran'.

Tetapi, tidak untuk wisatawan keluarga, dan disabilitas, seperti aku. Kami lebih memilih berwisata dengan teratur. Hari ini, kemana, dan harus memesan tempat duduk, supaya pasti mendapat tempat dudu. Karen jika di gerbong khusus itu, bisa saja wisatawan yang tidak memesan tempat duduk, harus berdiri .....

Nah .....

Untuk pemesanan tempat duduk di kereeta Shinkansen itu pun, untuk disabilitas pemakai kursi roda seperti aku, benar2 harus cermat. Karena, ternyata tidak seua gerbong kereta itu mempunyai tempat kusus untuk kursi roda. Mungkin hanya beberapa gerbong dari lebih dari 20 gerbong Shinkansen.

 

20190809-074855-5d872f6c097f363908217742.jpg
20190809-074855-5d872f6c097f363908217742.jpg

Dokumentasi pribadi

                   Tiket JR Pass ku yang sudah aku aktifkan selama 1 minggu, dan tiket pemesanan tempat duduk dan waktu pulang pergi naik Shinkansen

1

20190819-114028-5d872e9a0d82305150391982.jpg
20190819-114028-5d872e9a0d82305150391982.jpg

Dokumentasi pribadi

                   Tiket JR Pass ku yang sudah aku aktifkan selama 1 minggu, dan tiket pemesanan tempat duduk dan waktu pulang pergi naik Shinkansen

Dan, dalam 1 gerbong yang mempunyai tempat khusus untuk kursi roda, hanya ada 2 kursi roda, di deret depan. Itu yang harus dipesan.

Hmmmm ......., ternyata cukup riber bagi yang belum punya bayangan. Tetapi, Jepang memang sangat memikirkan warga bahkan memikirkan wisatawannya. Walau harus bersusah payah dahulu, pada akhirnya kenyamanannya lah yang akan kita dapat .....

***

Setelah aku punya tiket JR Pass, dan besoknya aku mulai memafaatkan tiketku itu. Berarti, hari ini juga, aku harus memesan tempat duduk, di gerbong khusus yang mempunyai tempat untuk kursi roda.

Untuk memesan tempat duduk itu pun, tidak semua stasiun ada kantor Japan Railway (JR). Biasanya, hanya di stasiun2 besar dan sedang. Bukanstasiun "ndeso" seperti Stasiun Funabashi Hoten, tempat Michelle tinggal.

Michelle bilang, ada kantor JR di Stasiun Nishi Funabashi, karena stasiun ini cukup besar dan stasiun ini merupana stasiun transit dan saling silang kereta2 di daerah Chiba dan Tokyo.

Ke sanalah, aku dating, untuk memesan tempat duduk, setelah hri sebelumnya Michelle berusaha menelpon Kantor JR, dan mereka meminta dating sendiri, karena wisatawan harus memilih tempat duduknya. Supaya tidak salah memilih .....

 

 

 

71044442-1326304437538268-2976157708991856640-n-5d872ee80d82305766607eb2.jpg
71044442-1326304437538268-2976157708991856640-n-5d872ee80d82305766607eb2.jpg

Dokumentasi pribadi

Michelle mencoba memesankan tempat duduk di Shinkansen, tetapi diminta dating sendiri untuk memilih tempat duduk nya, terutama untuk kursi roda ......

Dan, hari itu aku berada di sana ......

 

4

shinkansen-3-5d872ff9097f363636383064.jpg
shinkansen-3-5d872ff9097f363636383064.jpg

www.railtravelstation.com

Kantor JR di Stasiun Nishi Funabashi, Chiba, untuk memesan tempat duduk di kereta Shinkansen

Kantor JR berada setelah aku keluar dari stasiun. Pertama, aku agak bingung karena semua petugas yagna da disana tidak bisa berbahasa Inggris. Setelah antrian sedikit itu, aku menunjukkan tiket JR Pass ku, dan menunjukkan bahwa besok akum au memesan tempat ke Kobe.

 

www.littlemissturtle.com

Petugas2 stasiun dimanapun di Jepang, selalu siap untuk membantu wisatawan, terutama untuk disabilitas, yang menggunakan alat bantu kursi roda ......

 

 

www.littlemissturtle.com

Petugas2 stasiun dimanapun di Jepang, selalu siap untuk membantu wisatawan, terutama untuk disabilitas, yang menggunakan alat bantu kursi roda ......

Ukuran pintu Shinkansen pun untuk kursi roda, berbeda dengan yang umum. Lebar pintu lebih besar .....

 

 

www.littlemissturtle.com

Tempat kursi roda, tepat di belakang baris ketiga. Gerbong2 khusus ini, bisa untuk 2 kyrsi roda

Petugas mengerti dan memperlihatkan aku, pilihan tempat khusus untuk kursi roda. Dan aku memiilih yang terdepan. Lega sekali, setelah aku mendapatkan potongan kertas kecil, nomor tempat duduk, dan jam berapa kereta k uke Shin Kobe dan kembali lagi ke Stasiun Tokyo.

Oya,

Kereta2 peluru Shinkansen itu berangkat dari Tokyo adalah dari Stasiun2 besar saja. Stasiun Tokyo, Stasiun Shinjuku, Stasiun Euno dan Stasiun Ikebukuro. (Mungkin) tergantung dengan tujuannya, kita mau kemana.

Jadi, jika aku berangkat dari Stasiun Funabashi Hoten di Chiba, aku bisa memilih lewat 4 stasiun diatas. Tetapi, mungkin karena tujuanku adalah ke Kobe lewat Stasiun Shin Kobe, aku harus ke Stasiun Tokyo untuk naik Shinkansen Hikari

Dari Stasiun Funabashi Hoten, lsngsung ke Stasiun Tokyo sekitar 1 jam, dan menuju ke Stasiun khusus Shinkanden di Stasiun Tokyo. Menunggu sebentar, sampai Shinkasen berangkat ke Shin Kobe, sekitar 3,5 jam.

Karena aku keliling wilayah Kansai tidak menginap, jadi aku harus berangkat pagi2 dari rumah, sehingga aku visa sampai Kobe sebelum makan siang. Bersenang2 disana sampai sore jam 4 atau jam 5 sore, dan langsung kembali lagi ke Chiba, sekitaran jam 9 malam.

Sip! Rencanaku semoga mulus .....

Tetapi karena Summer 2019 lalu, Jepang dilanda badai typhoon, beberapa perjalananku tidak disa aku lalukan. Dalam 1 minggu tiket JR Pass ku, sebenarnya mau aku pakai seperti ini :

Hari pertama ke Kobe, untuk bertemu dengan teman TK ku. Bas, dialah yang membimbingku untuk ke Kobe, mengantarku keliling Kobe dan mentraktirku makan Steak Kobe yang terkenal enak dan mahalnya.

Hari kedua, aku ingin ke Nagoya, untuk bisa bertemu salah satu teman kecilku, dan sebagai seorang Profesor robot, dia termasuk di tim yang menciptakan robot raksasa Gudam di Odaiba. Nah ..... ini yang gagal karena typhon yang memporak-porandakan wlayah Kansai waktu itu ......

Hari ketiga dan hari keempat, akum au ke Osaka dan Kyoto, itu pun gagal karena typhoon. Hari kelima, aku bisa ke Nara, walau waktu pulangnya ada typhoom yang akhirnya kereta JR menuju ke Kyoto tidak beroperasi, sehingga aku tidak bisa pulang menuju Tokyo.

Hari kkenam Typhoon lagi, tetapi aku tetap bisa ke Kawaguchi karena diajak owner Seven Eleven, boss nya Michelle, mengendarai mobil pribadi. Dan hari ketujuh, aku memakai tiket JR Pass kelling Kawasaki di Kanagawa Bersama Michelle dan temannya, Mariko ......

 

1

Dokumentasi pribadi

Aku dengan Shinkansen Hikari, dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Shin Kobe, pulang pergi

 ***

Banyak sekali pengalaman baru selama aku memakai tiket JR Pass dan naik kereta Shinkanden. Dan, tidak terpikir masalah dan solusinya. Semua akan aku ulas di artikel2 berikutnya.

Mungkin, tidak ada di artikel-artikel di manapun, karena sebagai disabilitas di atas kursi roda, pengalaman ku ini benar-benar "precious", sesuatu banget dan memberikan perenungan yang dalam, apa dan bagaimana Tuhan membentuk aku sebagai perempuan disabiiltas yang tegar dan menambahkan percayaku pada Tuhan, tentang sebuah keluarbiasaan NYA untukku .....

Sebelumnya :

Jangan Lupa Mengaktifkan Tiket Kereta "JR Pass" untuk Keliling Jepang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun