Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

"Lemari Pendeteksi" GU, Mendeteksi Barcode Bertumpuk dan Tertekuk dalam Detik

14 September 2019   22:01 Diperbarui: 14 September 2019   22:13 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata Michelle, dia belum pernah mendapatkan ukuran sepatu yang dia inginkan, karena ukurannya untuk perempuan Jepang hanya sampai 39 saja. Sehingga, dia hanya bisa membeli sepatu2 keds ukuran laki2, atau minta dibelikan di Jakarta dan aku bawakan ke Jepang ......

 

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Suasana di sebuah toko GU, di Moana, Shin Urayasu, Chiba. Mirip dengan toko Uniqlo (Dokumentasi pribadi)
Suasana di sebuah toko GU, di Moana, Shin Urayasu, Chiba. Mirip dengan toko Uniqlo (Dokumentasi pribadi)
Ditambah, fashion Jepang sungguh tidak terlalu menonjolkan ukuran2 tubuh perempuan dengan bentuk tubuh yang menggiurkan, karena perempuan Jepang meang sangat simple! Mungil, kecil, sopan dan termasuk berdada kecil.

 Ceruk atau celah yang cukup kecil inilah, GU masuk! Konsep GU adalah "menawarkan fashion yang menyedangkan dengan harga yang sangat rendah!"

GU memproduksi ukuran2 dari XS sampal XXL dengan harga murah, membuat GU dilirik oleh kalangan muda. Desain2nya pun sangat modern dan "Jepang banget!"

Walau GU merupakan merk dagang murah Jepang, bukan berarti murahan, ya! GU bahkan ada di jejeran toko2 mahal di Ginza, Ikebukuro, Shinjuku atau Shibuya. Bersaing dengan merk2 mahal di lingkungan yang mahal, tidak menyurutkan GU untuk ikut bersaing.

***

Naaahhhh .....

Itu latar belakangnya. Dan, itu juga yang membuat aku sering ke GU. Bukan hanya berbelanja saja, tetapi lebih kepada mengamati harga2 dan desain fashion Jepang yang memang update di Asia, bahkan di dunia.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)
Mesin kasir tunggal, dengan lemari scanner dibawahnya, yang bisa mendeteksi barcode yang bertumpuk2 dengan waktu hanya beberapa detik saja. Tanpa alat scan manual, seperti biasa, membuat aku binging dan merasa 'bodoh', di negeri super canggih ini (Dokumentasi pribadi)
Mesin kasir tunggal, dengan lemari scanner dibawahnya, yang bisa mendeteksi barcode yang bertumpuk2 dengan waktu hanya beberapa detik saja. Tanpa alat scan manual, seperti biasa, membuat aku binging dan merasa 'bodoh', di negeri super canggih ini (Dokumentasi pribadi)
Keranjang dengan tumpukan baju dan barcode yang terselip, tetapi terdeteksi dengn cepat! (alamy.com)
Keranjang dengan tumpukan baju dan barcode yang terselip, tetapi terdeteksi dengn cepat! (alamy.com)
 Dan, pengamatanku lebih2 ketika pertama kali berbelanja di GU tahun lalu, ketika mau membayar, lah ..... koq tidak ada petugas sama sekali?

Deretan mesin2 kasir, bahkan 2 jalur, sama sekali tidak ada petugasnya. Mereka justru sibuk mondar mandir melayani pembeli, yang meminta ukuran atau membantu di ruang pengepasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun