Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Negeri Gempa, dengan Prestasi Teknologi karena Tokyo SkyTree di Jantung Zona Gempa

22 Juli 2019   22:15 Diperbarui: 22 Juli 2019   22:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Jika ada yang belum tahu bahwa Jepang adalah "negara gempa", coba googling saja. Karena, Pada kenyataannya, Jepang memang berada pada 3 lempeng benua yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng Filipina.

Yang mengakibatkan pergeseran lempeng rawn menjadi gempa. Sedangkan, Indonesia terletak pada 4 lempeng benua, yaitu Lempeng Asia, Lempeng Australia, Lempeng Samudera Hindia dan Lempeng Samudra Pasifik.

Dengan kenyataan ini, pemerintah Jepang memutar otak, "bagaimana cara agar Jepang tidak runtuh secara fisik (bangunan2), akibat gempa! Semebtara "bangunan2 pintar" dan hemat energy, cenderung menjadi sebuah berita utama, ketika Jepang sedang dilanda gempa. Sehingga, memang mereka membutuhkan perlunya stabilitas structural.

 

www.essaywriting.expert Karena gempa tektonik, sebuahjalan panjang di Jepang, terbelah .....
www.essaywriting.expert Karena gempa tektonik, sebuahjalan panjang di Jepang, terbelah .....

www.bbc.co.uk Tsunami Jepang, horror bagi siapapun apalagi yang tinggal disana .....
www.bbc.co.uk Tsunami Jepang, horror bagi siapapun apalagi yang tinggal disana .....

  Bukan rahasia lagi bahwa fondasi bangunan sangat penting untuk ketahanannya, dan dengan gempa bumi dan bencana alam lainnya yang tampaknya lebih sering terjadi, permintaan akan bangunan yang tangguh juga terus meningkat.

Kedekatan Jepang dengan 'Cincin Api' Pasifik dan semua aktivitas seismiknya telah berkontribusi pada kode bangunan ketat negara untuk gedung pencakar langit dan menara.

Sebagian berkat bahan2 yang fleksibel dan penyerap goncangan serta alat-alat modern untuk menguji dan menganalisis kinerja sebuah bangunan, arsitektur dan teknik yang terlihat di Jepang adalah salah satu yang paling tangguh di dunia, dengan beberapa bangunan tua bahkan diperlengkapi untuk membuatnya lebih tahan gempa.

Dedikasi terhadap stabilitas struktural ini, akhirnya menjadikan Jepang sebagai contoh utama negara yang siap menghadapi gempa. Mungkin juga, termasuk Indonesia, karena Negara kita pun merupakan negaa yang mmpunyai gunung api aktif terbanyak, dan juga berada di lepeng, terusan dari Jepang .....

Dengan keadaan inilah, Jepang melahirkan ahli2 gempa terbaik di seluruh dunia! 

Seperti Negeri Belanda, yang menelurkan  ahli2 teknik air, karena negeri cantik itu berada di level lebih bawah dari permukaan laut ......

Pulau2 di Jepang terletak di zona vulkanik di Cincin Api Pasifik. Mereka terutama adalah hasil dari pergerakan lautan besar yang terjadi selama ratusan juta tahun dari pertengahan Silurian ke Pleistocene sebagai akibat dari subduksi Lempeng Laut Filipina di bawah lempeng Amurian dan lempeng Okinawa di benua, dan subduksi dari Lempeng Pasifik di bawah Lempeng Okhotsk di utara.

Boso Triple Junction di lepas pantai Jepang adalah persimpangan tiga tempat Lempeng Amerika Utara, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Laut Filipina bertemu. Jepang pada awalnya melekat pada pantai timur benua Eurasia. Pelat subduksi menarik Jepang ke arah timur, membuka Laut Jepang sekitar 15 juta tahun yang lalu. Wikipedia.

Jepang memiliki 108 gunung berapi aktif. Selama abad ke-20, beberapa gunung berapi baru muncul, termasuk Shwa-shinzan di Hokkaido dan Myjin-sho dari Bayonnaise Rocks di Pasifik. Gempa bumi yang merusak, sering mengakibatkan tsunami, terjadi beberapa kali setiap abad.

Jepang secara substansial rentan terhadap gempa bumi, tsunami dan gunung berapi karena lokasinya di sepanjang Cincin Api Pasifik. Ini memiliki risiko bencana alam tertinggi.

Sekarang,

Bagaimana caa Jepang berusaha untuk mempertahankan negerinya dari serangan gempa?

Sejak kecil anak2 warga Jepang akan terbiasa dengan latihan gempa bumi, dimana suara alarm akan membuat anak2 itu mundur teratur kebawah meja untuk melindungi diri dari puing2 yang jatuh.

Latihan berlangsung setiap bulan, dengan ana2 diajari untuk menjadi yang pertama di bawah meja dan berpegang teguh pada kaki meja sampai gempa berakhir. Jika anak2 keluar di taman bermain, buru2 ke tengah setiap ruang terbuka untuk menghindari tertimpa puing2 yang jatuh.

Pemadam kebakaran setempat juga membawa kelompok anak-anak ke dalam mesin simulasi gempa untuk membiasakan mereka dengan sensasi berada dalam gempa bumi. Sekolah dengan dua lantai atau lebih memiliki seluncuran evakuasi yang dapat digeser anak2 ke tempat yang aman.

Ini "pertolongan pertama", ketika gempa datang, yang bisa berkali2 dalam 1 hari di Jepang, walau mungkin tidak besar, seperti yang sering dialami anakku Michelle yang tingga disana sejak 2 tahun lalu ....

Keadaan Jepang sebagai "negara gempa", membuat negeri ini terus berusaha mencari cara untuk melindungi seisi Negara tersebut. Selain dari pemahaman2 kepada warga nya, juga perlindungan gedng2nya. Kasus yang tercanggih, sebagai gedung strutur tertinggi dengan tinggi dan tipisnya, seperti jarum :

Tokyo SkyTree

 

www.scmp.com Tokyo SkyTree, yang sudah terbukuti dengan konsep "tahan gempa" nya
www.scmp.com Tokyo SkyTree, yang sudah terbukuti dengan konsep "tahan gempa" nya

   Tokyo SkyTree adalah sebuah pemancar televise dan radio serta menara observasi yang berlokasi di Sumida Tokyo. Selesai pada tahun 2012, ia berdiri pada ketinggian 2.080 kaki dan mengambil inspirasi desainnya dari sistem akar pohon raksasa. 

 

Dokumentasi pribadi Konsep Tokyo SkyTree adalah akan pohon raksasa
Dokumentasi pribadi Konsep Tokyo SkyTree adalah akan pohon raksasa

Ini memiliki basis tripod dengan pilar sentral yang dihubungkan oleh peredam oli fleksibel hingga 125 meter pertama. Pilar pusat bertindak sebagai penyeimbang yang memungkinkan rangka luar bergetar jika terjadi gempa bumi; sistem peredam menjaga pusat gravitasi menara dekat dengan pangkalan.

 

www.web-japan.org Pondasi kelompok2 tiang bersimpul beton sebagai pondasi yang kokoh dari Tokyo SkyTree
www.web-japan.org Pondasi kelompok2 tiang bersimpul beton sebagai pondasi yang kokoh dari Tokyo SkyTree

                                                                                                                                 

 

www.slideshare.net Konsep2 struktural tahan gempa dari Tokyo SkyTree
www.slideshare.net Konsep2 struktural tahan gempa dari Tokyo SkyTree

  

www.slideshare.net Konsep2 struktural tahan gempa dari Tokyo SkyTree
www.slideshare.net Konsep2 struktural tahan gempa dari Tokyo SkyTree

   

Fondasinya juga dirancang agar tahan terhadap gempa bumi, dengan adanya empat kelompok tiang bertiang dan simpul beton bertulang baja mencapai 164 kaki di bawah tanah untuk memberi menara pijakan yang kokoh.

Tokyo SkyTree ini, merupakan penyelesaian struktur tertinggi di dunia. Dengan 634 meter, merupakan prestasi teknologi yang berani, ketika orang menganggap berada di jantung zona gempa!

***

Aku memang nol jika bicara tentang gempa, karena aku bukan belajar tentang itu. Tetapi, sedikit banyak aku pun seorang insinyur, walau seorang arsitek, sehingga aku merasa "dekat" dengan ini.

Ketika aku hidup di tengah2 gedung bertingkat 46 (aku berada di lantai 45) sebagai kantorku, aku sadar bahwa hidupku juga cukup beresiko dengan tinggal di Indonesia, juga merupakan "negara gempa", walau tidak separah Jepang.

Pernah aku merasakan, ketika gempa menyerang Jakarta beerapa tahun lalu, tidak ada yang sadar bahwa ada gempa. Jam kerja dan masing2 sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga, ketika ada gempa di Jakarta, kita semua sedang sibuk.

Awalnya, aku merasa "pusing". Aku sedang mengetik di laptop, tiba2 aku merasa pusing, bergoyang. Seperti vertigo. Ada sampai beberapa menit, sampai akhirnya gempa itu berhenti. Dan, aku baru sadar malam harinya, ketika televise menyetakan bahwa siang itu ada gempa di Jakarta ......

Goyangannya cukup terasa keras. Gedung ku bergoyang, meliuk2 mengikuti arah gempa. Ini juga merupakan konsep "gedung tahan gempa", dengan peletakan2 geser, yang tidak di"matikan". Sehingga, bangunan ku "bergerak", menari mengikuti irama gempa.

Bayang kan, jika perletakkannya dimatikan. Alhasil, gedung ku akan retak, karena ketika gedung itu bergerak karena gempa, tetapi karena perletakkannya dimatikan atau perletakkan statis, maka gedung itu akan retak, patah bahkan justru ambruk!

Bangunan2 di Jakarta pun harus lulus perancangan gempa, karena Indonesia meamng termasuk "negara gempa". Dan diuji oleh ahli2nya.

***

Jepang dan Indonesia, memang termasuk negara gempa. Masing2 mempunyai cara untuk melindungi negaranya. Dan pemerintah pun berusaha untuk bisa membuat Negara itu mampu bertahan dari serangan gempa.

Dan, ketika anakku bermimpi tinggal di Jepang dengan segala resiko dan konsekwensinya, aku harus rela dan berserah. Apapun yang terjadi, doaku untuk anakku disana.

Tuhan Yesus akan terus menjaganya .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun