Ruang public merupakan "tantangan" di bidang social, budaya, bahkan ekonomi. Ini adalah konsep terpenting untuk memastikan kota menjadi berkelanjutan, nyaman, tangguh dan peduli. Ruang public pun, mencatat kecenderungan umum untuk menciptakan kenyaman warga kota, sehingga ketika ruang public dibangun dengan "hati", kota kita akan menadi tempat tinggal yang nyaman, aman dan sejahtera.
Salah satu manifestasi dari transformasi berkelanjutan dari sebuah ruang public dalam perkotaan adalah, urbanisme pejalan kaki, dan yang lebih menarik lagi adalah pejalan kaki bertingkat. Bisa dikatakan :
PEDESTRIAN BERTINGKAT atau MULTILEVEL PEDESTRIAN .....
Konsepnya adalah, pedestrian bertingkat ini, ditingkatkan atau ditenggelamkan dari tingkat jalan. Seperti yang telah banyak muncul di sejumlah lokasi di seluruh dunia, konsep ini disebut dengan berbagai nama :
Skywalk, pedestrian bawah tanah, terowongan atau JPO, atau yang lain. Dan semuanya ini, yang paling menonjol adalah pedestrian bertingkat di Jepang.
Ketika aku masih kuliah S1 arsitektur, aku selalu membeli buku2 arsitektur, dimana aku sangat tertarik tentang arsitektur di Jepang. Puluhan buku arsitektur Jepang, aku beli untuk mempelajari, apa yang bisa aku terapkan dalam desain2 ku sebagai mahasiswa.
Buku2 arsitektur dari negara2 lain, tidak banyak yang membahas tentang pedestrian bertingkat, kecuali buku dari Jepang, sehingga cerita tentang pedestrian bertingkat ini, aku munculkan dan kublow-up di beberapa artikel2ku selanjutnya ......
Gagasan memisahkan pejalan kaki dan jalan mobil, bermula dari prinsip modern dalam perencanaan kota, yang digagas pertama kali tahun 1930-an. Tujuannya adalah untuk memungkinkan arus lalu lintas kendaraan yang lancar dan cepat, sekaligus  melindungi pejalan kaki.
Prioritasnya adalah, menciptakan ruang public yang aman dan nyaman, sehingga pejalan kaki bisa aman dan nyaman untuk berjalan kaki, tanpa takut ditabrak mobil. Dan, berlanjut semakin padatnya bumi, yang akhirnya mengharuskan kita berpikir lagi, "bagaimana kita bisa menyelaraskan mobil dan pejalan kaki, yang semakin hari semakin banyak".
Pedestrian pertama di dunia dibangun di Minneapolis Amerika Seriat tahun 1962, sementara beberapa kta justru menghancurkan landscape2 untuk dibangun pedestrian yang sama dalam 1 level. Dan, itu menghasilkan pedestrian semakin luas dan lebar.
Jika Amerika mampu melakukannya, itu karena dataran Amerika sangat luas, sehingga jika tidak sangat membutuhkan, mereka tidak aka membangun gedung, cukup 1 lantai saja, karena tanahnya sngat luas. Begitu juga untuk pedestrian.
Lalu, bagaimana untuk negaa2 kecil tetapi butuh pedestrian yang luas untuk warganya?
Tentu semuanya harus dipikirkan ulang.
Untuk negara2 kecil, tetapi sudah mempunyai pemikiran maju bagi warganya, mereka akhirnya memulai dengan menambahkan jaringan pedestrian dengan cara ditingkat atau ditenggelamkan.
Atau konsep pedestrian yang ditenggelamkan adalah sekaligus untuk jalur2 kereta bawah tanah, membuat para pejalan kaki pun mau tidak mau akan turun kebawah.
Jika Negara tersebut menang mempunyai rangkaian jalur kereta yang menyebar, otomatis jalur pedestrian pun ikut menyebar, sehingga jalur pedestrian diatas tanah akan terlihat "sepi".
Semakin kesini, semakin terbukalah pemikiran pada desainer perkotaan, sehingga keberadaan pedestrian bertingkat pun, semakin menjamur. Apalagi, untuk negara2 kecil dengan penduduk yang padat, seperti Jepang ini.
Dan pada saatnya, suatu hari nanti, multilevel pedestrian atau pedestrian2 bertingkat ini, menjadikan Jepang atau negafra2 yang sudah mempunyai konsep ini, akan menjadi bagian kota modern, bahkan futuristic .....
Di sisi yang lain, gedung2 bertingkat puluhan lantai bahkan ratus lantai, bersaing dengan pedestrian2 bertingkat banyak. Alhasil, jika kita melihat bumi kita dari langit, yang terlihat adalah bangunan, tembok, tanpa ada terlihat makhluk hidupnya, apalagi tanah .....
Multilevel pedestrian atau pedestrian bertingkat, yang menjadi bagian dari fasilitas2 warga kota akan menjadi "mook baru", sebuah "persaingan", antar outdoor dan indoor perkotaan.
Inilah bumi kita dimasa2 yang akan datang ......
Apakah ini menjadi semakin baik, atau sebaliknya?Â
Tergantung kita melihat dari sudut mana .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI