Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Oden", Menghangatkan Badan dalam Kuah Kecap Panas

9 Juli 2019   10:31 Diperbarui: 9 Juli 2019   10:35 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hahahaha, tentu saja aku senang jika dia banyak makan, karena tubuhnya memang kurus sekali. Bukan karena sakit, atau diet, tetapi memang karena tidak suka makan!

Oden bisa disantap tanpa apa2. Hanya oden dengan kuahnya, seperti makan bakso atau pangsit kuah. Atau di santap dengan nasi pulen. Wah, itu membuat tubuh terasa hangat, jika musim dingin

Waktu itu, dan setiap aku berada di Tokyo, aku pasti menjemput anakku pulang dari pekerjaannya di Seven Eleven Shin Urayashu. Jam 23.00, pasti minimal kami pulang dari sama menuju apartemen di Funabashi Hoten.

Udara sangat dingin, minus. Belum ada salju tetapi sdah minus. Jika ada salju tetapi tidak ada angin, rasa dinginnya masih bisa ditoleriri, walau minus. Tetapi, jika ada angin walau tidak ada salju, ya ampuuuuuunnnnn ....... Dinginnya merasuk sampai ke tulang rusuk!

Saat itu aku menjemput anakku. Dan begitu dia selesai beres2 dan ganti baju, kami memilih2 oden untuk dibawa pulang dan makan bersama di aparetemen. Sayangnya, variasi oden nya sudah tidak lengkap, karena sudah malam sekali. Dan jika jam 24.00 tidak habis, oden akan expired.

Kebiasaan tempat Michelle bekerja, pulang kerja pemilik toko memberikan makanan2 yang akan expired untuk dibawa pulang. Dan karena jam 24.00 odrn akan expired, alhasil oden2 itu kami bawa pulang, dengan ...... gratisssss ......

Waaaaaaa, sesuatu banget, kan?

Harganya, mungkin tidak seberapa. Jika dilihat harga masing2 oden Cuma puluhan Yen saja, dan berapa sih yang akan kami makan? Paling2, aku dan anakku masing2 makan 3 atau 4 oden berikut nasi (masak nasi di apartemen). Jadi mungkin kami bawa 10 oden dengan harga masing2, ambil lah yang "mahal", 100 Yen.

Total 10 oden x 100 Yen = 1000 Yen berikut tax 8%, tidak sampai 150 ribu Rupiah, dengan perut benar2 kekenyangn! Jika mau diagi 2 untuk makan pagi, lebih murah lagi, kan? Pasti sangat tidak seberapa.

Tetapi, dengan mendapat oden gratis dari pemilik toko Seven Eleven yang memang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan2nya, itu benar2 "Sesutu banget!"

Apalagi, Micelle yang tinggal di Jepang, anak manja yang disayang oleh boos dan teman2nya, membuat aku terus terbaru. Betapa luar biasanya Tuhan Yesus ku ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun