Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Hokekyo-Ji Gojunoto", Pagoda Bertingkat 5 bagi Jiwa-jiwa Koshitsu Honami

19 Juni 2019   10:40 Diperbarui: 19 Juni 2019   11:00 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri (Tangkapan layar google map)

By Christie Damayanyi

"Hokekyo-Ji Gojunoto", Pagoda Bertingkat 5 bagi Jiwa-jiwa Koshitsu Honami dari Keluarga Toshimitsu Maeda

                                                                                                                                  

                                                                          Pagoda berantai 5, Hokekyoji Gojunoto di Kuil Nakayama Hokekyoji, kuil Buddha

Hokekyoji Gojunoto : Pagoda 5 lantai

Melewati Gerbang Nio-mon dan menyelusuri menuju Kuil Nakayama Hokekyoji, kita dapat menemukan pagoda lima lantai yang merupakan simbol Kuil Nakayama Hokekyoji. Itu disebut Hokekyoji Gojunoto yang ditunjuk sebagai Properti Budaya Penting yang ditunjuk oleh Pemerintah Nasional.

Pagoda ini dibangun oleh banyak sumbangan oleh Keluarga Maeda, seorang daimyo sengoku yang terkenal di provinsi Kaga (Ishikawaken), pada periode awal Edo. Di musim semi, gojunoto dihiasi oleh jutaan bunga sakura di sekitarnya dan pengunjung menikmati pemandangan yang menakjubkan dan pagoda berdiri kuat seperti bersaing dengan pohon ginkgo raksasa di kuil.

Pagoda berlantai 5 di Hokekyoji ini, dibangun pada periode Edo awal sekitar tahun 1622. Struktur arsitektur; 3 ken (lebar 5,46 meter) dari lima lipatan toba tile stick copper yang menghanguskan atap dengan herpes zoster.

Pagoda lima lantai di Kuil Nakayama Hokekyoji ini dibangun untuk berdoa bagi jiwa2 orang tua Koshitsu Honami, Koshitsu mendapat dukungan dari Toshimitsu Maeda, penguasa Kaga, daimyo terbesar kedua di Periode Edo. 

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                                         

Deretan nama bagi jiwa2 orang tua Koshitsu Honami, yang dikebumikan disini. Entah di kubur atau di kremasi. Dengan suasana yang tenang, buku tanganku tegak lagi, merasakan hembusan angin sejuk di sore itu disana .....

Tingginya sekitar 30 meter, adalah pagoda skala khas yang dibangun di jaman modern di Jepang. Ada 2 pagoda lain yang dibangun dalam periode waktu yang sama dan ditetapkan sebagai properti budaya yang penting, pagoda lima lantai di Honmon-ji di Ikegami Ota-ku dan di Kanei-ji di Ueno Taito-ku Toky. Pagoda lima lantai di Hokekyoji terlihat lebih tipis dari yang lain karena atapnya sedikit terbentang.

Struktur arsitektur terutama gaya Jepang, tetapi di lantai paling atas adalah Zenshu-yo, salah satu gaya arsitektur kuil tradisional di Jepang. Diperbaiki masa periode Meiji tahun 1911.

 

Dokpri (Tangkapan layar google map)
Dokpri (Tangkapan layar google map)
                                                                                                                

                         Kompleks Kuil Namayama Hokekyoji, terdapat banyak bangunan kuil besar dan kecil serta banyak patung2 yang dipermuliakan disana.

Kompleks kuil Hokekyoji ini, terdapat belasan bangunan kuil2 untuk persembahyangan, bangunan2 fasilitas pendukung, beberapa kuburan2, sekolah sekte Nichiren dan pagida berlantai 5. Kesemuanya, menjadi satu kesatuan untuk bisa memberikan kenyamanan pengunjung untuk melakukan ritual keagamaan mereka.

Bentuk pagoda ini, berasal dari stupa candi, awalnya adalah gundukan sederhana berisi abu Buddha. Lalu, stupa menyebar ke Korea lalu ke Jepang. Kemudian, menyusul kedatangan Buddhisme di Jepang, dan stpa berevolusi dalam bentuk, ukuran dan fungsinya sehingga akhirnya menjadi kehilangan "peran"nya sebagai benda2 peninggalan jaman tertentu.

Dengan lahirnya sekte2 baru pada berabad2 kemudian, pagoda benar2 kehilangan kepentingannya. Di kuil2 sekte Jodo, tidak memiliki pagoda. Juga di jaman dan periode Kamakura, kuil2 mereka tidak termasuk pagoda.

***

Ketika beberapa pagoda yan aku lihat di Jepang, seperti pagoda berlantai 5, yang terkenal di Kuil Sensoji di Asakusa, pagoda2 itu dicat merah menyala. Entah apa artinya menurut mereka, tetapi secara umum warna merah berarti melambangkan rasa keberaningna, kekuatan dan kegembiraan atau kebahagiaan.

Warna erah itu sungguh merah menyala, tetapi tidak dengan pagoda Hokekyoji Gojunoto di Shimosa Nakayama. Disana, warna merah itu lebih teduh agak suram. Dan warna merah itu seakan sesuram suasana sore di "surga kecil" Nakayama ....

 

Dokpri
Dokpri
                                                                    

Dari jauh, pagoda berlantai 5 ini, tiba2 menyembul  diantara pepohonan cherry yang akan berbunga Sakura di musim semi Jepang. Semakin dekat, terlihat pagoda berlantai 5 degan warna batu bata merah 

 

Dokpri
Dokpri
 

Dokpri
Dokpri
                          Bandingkan, ketika musim semi tiba dan bunga2 Sakura bermekaran. Pagoda berlantai 5 ini, merengkuh cantik dan unik!

 Desaian kompleks kuin ini memang nyaman. Semakin sore, kenyaman semakin berubah dengan kedamaian. Satu persatu, pengunjungpun semakin sedikit. Aku tetap duduk dan mengamati di atas ursi roda ajaibku. Menunggu momen yang tepat, sebelum gelap untuk mendapat inspirasi untukku ....

Dengan lingkungan yang bersih dan rapih seperti foto dibawah ini, siapa yang tidak tertarik untuk dtang, selain pemeluk agama Buddha yang datang untuk mengikuti ritual upaca keagaam mereka?

Sayang, Kuil Hokekyoji ini jauh dari hiruk pikuk keduniaian. Selain memang jauh dari kota, mungkin juga kuil yang sudah 800 tahun ini, sengaja "tersembunyi" untuk mengasingkan diri bersama Tuhan .....

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun