Dari musim panas antara 30 sampai 40 derajat Celcius, beranjak ke musim dingin antara 5 sampai minus 5 derajat Celsius. Berarti, bisa diperkirakan di musim gugur aka nada suhu antara 10 sampai 20 derajat Celsius.
Ketika aku di musim gugur 2018, aku merasakan suhu antara 5 sampai 11 derajat Celcius, dan artinya adalah aku selalu kedinginan, ditambah denan angin besar yang sering berhembus .....
Jika hanya sekedar suhu antara 5 sampai 11 derajat Celsius tanpa angin, aku tidak masalah, karena aku adalah seorang "manusia dingin', hihihi ..... aku lebih memilih suhu dingin bahkan minus, disbanding suhu panas. Jadi, suhu di musim gugur dan musim semi  itu adalah yang enak untuk travelling.
Nah .....
Ceritanya disaay itu aku benar2 ingin berjalan2 diatas kursi roda ajaibku dengan memakai Kimono, sebuah baju tradisional Jepang.
Aku sudah punya beberapa Kimono dan beberapa Yukata untuk koleksiku, tetapi aku tidak membawanya, sehingga aku meminjam Kimono Michelle, yang aku belikan di Harajuku, di musim Panas 2017 lalu.
Sebuah Kimono biru berbunga2 dengagn sebuah Obi berwarna kuning, cantik untuk dipadupadankan.
Karena Asakusa adalah tempat wisata terbesar di ibukota Tokyo, dan Asakusa memang mengerti kebutuhan wisatanya, mereka menyediakan persewaan Kimono di musim gugur dan dingin, serta persewaan Yukata di musim panas.
Tempat penyewaan2 itu berderet2 disana, dengan aneka ragam motif Kimono dan Yukata. Cantik2 dan cukup mahal. Untuk seharian menyewa Kimono atau Yukata, harga berkisar antara 4500 Yen sampai 15.000 Yen.
Mengapa perbedaan harga sewanya begitu jauh?
Karena, tergantung dengan jenis bahan serta motif2nya. Dari kain2 print khas jepang sampai yang di tenun atau disulam. Dari desain Obi serta sanggul nya. Dan dari berbagai macam tetek-bengeknya.