By Christie Damayanti
Siapa yang tidak mengenal ikan Salmon?
Ikan Salmon ini sangat terkenal dengan kelembutan dagingnya yang berwarna orange dengan rasa yang khas. Sangat disukai oleh penggemar ikan, bahkan harganya sangat mahal.
Ikan ini erupakan jenis ikan dari family Salmonidae dan hidup bermigrasi untuk berkembang biak. Ikan Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik. Ikan Salmon lahir di air laut dan bermigrasi ke laut.
Jepang adalah Negara kepulauan di Samudra Pasifik, dimana ikan2 Salmon banyak terdapat disana, ketika sudah bermigrasi dari sungai untuk berkembang biak. Dan Jepang membudidaya Salmon untuk konsumsi local, bahkan untuk di eksport.
Ikan Salmon sangat guring rasanya. Dan Jepang mampu mengolah ikan Salmon dengan sangat baik, untuk sushi khususnya, dengan harga yang cukup mahal.
Kta semua tahu dan sadar, bahwa ikan Salmon atau berbagai jenis ikan sebagai keanekaragaman hayatinya. Di Jepang Utara, pemerintah melindungi sungai yang mengalir bebas terakhir, di wilayah selatan Pasifik.
Salmo pada restoran sushi dan sashimi, adalah favorite. Cukup mahal. Untuk fillet ikn Salmon sashimi, seporsi piring kecil berisi 5 fillet tipis, dihargai sekitaran 1000 Yen. Ikan Salmonnya sangat segar, dengan daging yang berwarna orange elektrik, menandakan ikat tersebut benar2 segar.
Rasanya pun sangat gurih. Dimakan mentah, dengan dikucuri jeruk nipis, lalu dicocol dengan kecap asin Jepang, memakan ikan Salmon benar2 serasa makan di Surga ......
Nah .....
Jika daging ikan Salmon untuk sushi dan sashimi dipatok cukup mahal di Jepang, termasuk di Indonesia, dan seringkali kita merasa sayang makan daging ikan Salmon karena mahal, ternyata Jepang berinovasi dan berkreasi untuk tetap bisa mengkonsumsi ikan Salmon.
Karena, sekali lagi ikan sangat baik untuk kesehatan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin dan anak2. Terutama ikan Salmon, yang dipercaya sangat baik, yang terbaik dibanding dengan ikan2 jenis lain.
Beberapa perusahaan yang bergerak di dunia makanan dan memproduksi makanan ikan terutama ikan Salmon, memproduksi makanan ikan Salmon yang dibekukan. Yang aku lihat secara kasat mata, aku melihat bahwa ikan Salmon yan dibekukan sepertinya lebih baik dibandingkan dengan ikan Salmon yang dikalengkan.
Selama aku sering ke Jepang dalam 2 tahun ini untuk menjenguk anakku Michelle, aku justru belum pernah melihat makanan2 yang dikalengkan. Media penyimpanannya dengan seperi aluminium foil. Dan diletakan di flizer dengan tangga kadaluarsa hanya beberapa hari saja.
Aku tahu, karena aku memperhatikan kerja Michelle sebagai salah satu pegawai Seven Eleven di Shin Urayasu. Ketika tanggal kadaluarsa habis, makanan2 tersebut harus dibuang. Padahal, itu ikan Salmon, yang enak dan mahal.
***
Suatu saat, aku membeli ikan Salmon yang dibekukan, untuk dibawa pulang di Seven Eleven.
Sampai di apartemen, kupanaskan di microwave, kubuka dan aku makan dengan nasi panas. Dan ternyata, ikan Salmon panggang yang dipanaskan dan dimakan dengan nasi hangat itu benar2 enak!
Harganya cukup mahal, ternyata. Dengan gambar atau foto diatas, tergantung berat ikannya, dihargai sekitar antara 350 Yen sampai 450 Yen. Jadi, jika aku beli 2 potong ikan yang berbeda, aku menghabiskan biaya sekitar antara 700 Yen sampai 900 Yes, belum nasi serta tambahannya.
Dan dengan makan 2 potong ikan yan memang cukup besar dengan tambahannya, sama dengan seporsi sashimi Salmom atau semangkuk Ramen.
Berarti, memang potongan ikan segar Jepang ini, memang termasuk "makanan mewah", dengan citarasa yang sangat unik dan gurih.
Berarti lagi, memang hidup di Jepang sangat mahal, untuk ukuran kita sebagai warga Indonesia .....
Tetapi, hidup harus terus berjalan, bukan?
Anakku sekarang tinggal di Jepang, dan dia tetap harus makan makanan bergizi untuk kesehatannya. Dan ikan Salmon termasuk daftar makanan sehat yang aku ingin terus dia makan, sesuai kebutuhan hidupnya.
Seorang anak mahasiswa rantau, yang masih harus banyak belajar dan terus bekerja untuk masa depannya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H