By Christie Damayanti
Awalnya, untukku semua mie Jepang sama saja, tetapi yang membedakan adalah ukurannya. Ramen, itu mie kecil, udon itu mie besar dan tebal. Lalu, Soba itu apa?
Awalnya juga, aku membedakan antara Ramen dan Soba adalah rasanya. Ya, rasanya benar2 berbeda. Dan yang jelas, Soba itu bisa dihidangkan panas2 atau dingin. Sedangkan, Ramen hanya dihidangkan panas2. Itu yang aku tahu tentang Soba, Ramen atau Udon .....
Tetapi ternyata, kenyataannya jauh berbeda ......
Soba adalah nama Jepang untuk gandum. Biasanya mengacu pada mie tipis yang terbuat dari tepung soba, atau kombinasi tepung soba dan gandum (Nagano soba). Mereka berbeda dengan mie gandum tebal, yang disebut udon. Mie soba disajikan baik dengan saus, atau dalam kaldu panas sebagai sup mie.Wikipedia.
Di Jepang, mie soba disajikan dalam berbagai pengaturan dan banyak dilayani di restoran2 mahal. Soba sendiri, mengandung 8 asam amino esensial. Dan tradisi makan Soba, ada sejak periode Edo.
Seperti kebanyakan mie Jepang, mie soba sering disajikan dengan dikeringkan dan didinginkan di musim panas, dan panas di musim dingin dengan kaldu dashi berbasis kedelai. Topping ekstra dapat ditambahkan ke soba panas dan soba dingin.
Topping dipilih untuk mencerminkan musim dan menyeimbangkan dengan bahan lainnya. Kebanyakan topping ditambahkan tanpa banyak memasak, meskipun ada juga yang digoreng. Sebagian besar hidangan ini juga dapat disiapkan dengan udon.
Nah .....
Seperti yang aku tuliskan diatas, soba memang ada disajikan panas dan dingin. Basanya sangat khas, walaupun penampilannya hampir sama dengan ramen. Variasinya pun beraneka ragam. Aku belum bisa membedakan, mana yang soba atau mana yang ramen, keculi aku bisa mencicipinya.
Ramen lebih 'sumringah' atau membuat semangat, sedangkan soba lebih adem, dan berasa sedikit 'aneh', sehingga bagi wisatawan akan lebih memilih ramen daripada soba.
Restoran soba, sering berdampingan dengan restoran ramen. Bahkan, dalam 1 restoran pun, sering kali terdapat mie soba dan mie ramen. Sungguh, aku belum tahu cara membedakan ntara mie soba dan mie ramen, kecuali jika aku merasakannya ......
Aku sering makan ie soba di Funabashi. Di beberapa restoran soba, seperti Maruka Soba, Nadai Fujisoba, atau Yudetaro Soba. Dan restoran mie soba di Funabashi, juga memberikan menu makanan2 lainnya, selain ramen, udon bahkan goreng2an.
Jika di restoran ramen, bisa dibilang, ramen di restoran itu rasanya kurang lebih sama, berbeda dengan di restoran soba. Karena mie soba selalu ada yang dihidangkan panas atau dingin. Dan rasa soba panas dan soba dingin, itu benar2 berbeda.
Jika soba yang dihidangkan dingin diberikan kuah banyak, coba saja dibayangkan! Makan (makan, lho ... bukan minum) makanan dingin dengan kuah dingin, pasti lama2 akan eneg ......
Soba dingin, juga disesuaikan toppingnya. Jika soba panas dengan irisan daging, soda dingin bertopping irisan kulit tahu dan parutan lobak, upaya tidak amis.
Mungkin, dari situlah tidak banyak wisatawan memilih soba dibabdingkan dengan ramen.
Jika soba yang dihitangkan panas, seperti ramen, selalu diberikan rumput laut, atau seaweed. Tapi jika soba yang dihidangkan dingin, aku belum pernah melihat ada rumut laut.engerti, karena rumput laut itu amis. Jika panas, rasa dan bau amis itu, sedikit berkurang. Tetapi jika dingin, amis nya semakin bertambah, bukan? Tapi, jika kita minta tambahan rumput laut, mereka akan memberikan kepada kita.
Daging nya pun berbagai macam. Daging yang diiris2, daging yang di fillet atau daging cincang. Biasanya daging sapi atau babi. Aku belum pernah melihat ramen atatu soba dengan topping daging ayam. Ya, soba dengang ramen, selalu non-halal ......
Di salah satu restoran soba di Funabashi, tambahan menu nya adalah nasi dengan ayam fillet yang digoreng dengang topping telur dadar keju. Wuiihhh ...... itu enak sekali!
Lalu juga, menu yang berbeda itu ada tempura udang yang digoreng dengan tepung panir yang lezat luar biasa!
Â
Terus, harganya gimana?
Seperti ramen atau udon, harga standard nya antara 600 Yen sampai 800 Yen, tergantung dengan toppingnya. Ada yang paket, seperti mie soba berpaket dengan nasi plus toppong telur atau daging.
Gorengan tempuran atau sayur goreng, harganya antara 100 Yen sampai 500 Yen. Cukup murah. Dan seperti biasa, untuk minuman adalah gratis. Bisa ocha panas atau air mineral.
***
Soba memang berbeda dengan ramen. Soba juga memerikan cita rasa lain, sebagai mie Jepang. Walau sepertinya, soba tidak terlalu dienal dikalangan wisatawan, tetapi soba sendiri itu mempunyai sejarah sejak periode Edo, akan membeikan sebuah konsep kuliner yang bisa lebih dikembangkan di kalangan "wisata kuliner Jepang" ......
Di Jakarta, banyak restoran ramen, tetapi aku baru melihat 1 restorang soba di Mall Kota Kasablanka. Suatu saat, aku akan mencoba mie soba disana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI