By Christie Damayanti
Klo aku jenguk Michelle di Jepang, pastinya dia selalu cari waktu untuk isa bersama dengagn ku seharian. Jalan2, ngobrol dan makan2. Sedikit belanja dan pastinya foto-foto. Kadang2, makan belum tentu makanan Jepang. Terserah saja, apa yang sedang Michelle mau. Aku sih, ngikut saja.
Suatu saat, dia ajak makan di Ala Moana, Shin Urayasu. Di mall Ala Moana itu, ada 4 lantai dan paling atas adalah restoran2, sebagian besar menang restoran Jepang. Sebagian kecil adalah restoran Asia, seperti India, China, Thailand, Vietnam. Sayang sekali, tidak ada restoran Indonesia disana.
Kami masuk ke salah satu restoran Jepang pop, Restauran Hana No Mai, Seafood Tavern, di Shin Urayasu. Foto2 makanannya sepertinya lezat sekali, dan tempatnya cozy sekali. Sehingga, setelah berkeliling 1 lantai tersebut, jadilah kami masuk ke restoran ini, walau Michelle pun belum pernah mencoba. Pastilah, karena restoran ini sepertinya agak mahal .....
Hahaha .....
Namanya juga mahasiswa rantau, walaupun dia bekerja dan mampu membiayai hidupnya sendiri dan sekolahnya, jika aku disana, dia tetap saja manja denan ku minta ditraktir yang mahal atau dibelikan baang2 yang dia inginkan .....
Namanya juga makanan Jepang pop. Yang dimaksud dengan kata "pop" adalah makanan modern dan menjadi viral dikalangan warga Jepang muda. Dan restoran Hana No Mai ini, sebenarnya termasuk sebuah pub, tavern. Jika malam hari, banyak warga Jepang datang ke tempat2 seperti ini untuk minum sake dengan teman2nya sepulang bekerja.
Mereka adalah warga Jepang eksekitif2 muda, karena biasaya sake dicari oleh mereka. Minuman khas Jepang, dengan alcohol walau kadarnya tidak banyak, sehingga harganya tidak mahal. Anak2 dibawah umum, tetap tidak boleh membelinya.
Michelle cukup sering meminum sake, jika udara benar2 dingin. Sake sangat efektif untuk menghangatkan badan. Apalagi, dia kerja sampai tengah malam, dan jika di musim dingin, dia harus terus mengahngatkan badannya, supaya tubuhnya tidak "drop".
Makanan2 di restoran Hana No Mai ini, sebenarnya bukan khas Jepang, seperti ramen atau sushi. Tetapi lebih kepada jenis makanan2 untuk anak2 muda dan eksekutif2 muda. Seperti nasi goring, udang goring mayonnaise, steak atau sayur2an yang ditumis. Partinya, dengan bumbu2 khas Jepang .....
Yang paling mencengangkan untuk kami adalah, minumnya!
Sebenaarnya pun, minumanya tergolomg "biasa" saja. Ada berjenis2 jus buah, mocktail,cocktail bahkan berjenis2 sake dan beer jepang. Jadi, awalnya pun kami tidak berpkir terlalu jauh, apa nama jenis2 minuman disana.
Aku memesan jus nanas, dan Michelle memesan sake, karena saat itu kami di musim dingin tahun 2017 lalu.
Aku memesan jus nanas, tetapi yang datang adalah.. nanas utuh yang diperas langsng di depan kami. Waaaaaa, aku sangat excited! Petugas restoran, membawa 1 buah nanas dan memerasnya, sebelum dimasukan ke gelas.
1 buah nanas yang diperas, untuk 2 gelas. Dan porsi 1 orang memang 1 buah nanas, jadi 2 gelas. Jika mau separuhnya, yang haya pesan 1 jus nanas. Tetapi, kami memesan 2 jus nanas, yang berarti 4 gelas! Wah, benar2 makan besar!
Ternyata, sake2 yang diplih Michelle dari buku menu, adalah campuran nya! Dalam 1 gelas, dituangkan gelas sake yang sudah dipilih, dan hasil perasan nanas dituangkan di gelas setelahnya. Diberikan es batu atau tidak, dan... taraaaaaaa... jadilah jus nanas ala restoran Hana No Mai...
Hahaha, ternyata Michelle pun memilih jus nanas. Jadi ada 2 buah nanas yang diperas didepan kami di mea makan, dan dituangkan didalam gelas sake. Bener, deh! Hangat sekali di musim dingin dan segar sekali....
Kami memesan beberapa makanan, karena kami kelaparan, hihihi...
Di restoran Hana No Mai ini, ternyata porsi nya kecil, walau per-porsi tidak terlalu mahal.
Harga makanan per-porsi, dibawah 1000 Yen, tetapi porsinya agak kecil. Sehingga, kami memilih masing2 ada 2 jenis makanan! Hah .... Lapaaarrrrr  .....
Dan semua makanan2 nya dihidangkan diatas pinggan-pinggan panas, hot plate...
Nasi goreng dengan bumbu Jepang dan dituankan sedikit sake. Nasi goring dibagi 2, dengan 3 jenis lauk pauk, Jepang pop yang selalu dituangkan sake.
Lalu, ada uang dan kepiting saos mayonnaise, dibolak balik diatas pinggan panas dan dihidangkan panas mengepul. Asik dimusim dingin...
Sayur mayur dan ditaburi dengan daging cincang serta jamur dan daun bawang dan bawang Bombay, ini benar2 dimasak bukan sekedar di tuangkan sake sedikit, tetapi banyak sake! Rasanya? Waaaaaahhh.... mantap sekali! Disajikan di piring hot plate, mengepul2.
Yang terakhir, steak babi dengan kentang tumbuk, dipanggang agak gosong karena dituangkan sedikit sake. Ampun, deh! Rasanya, luar biasa sekali! Sangat menghangatkan tubuh dan hati, karna menyembuhkan kepalaran, hihihi .....
***
Ini makan siang kami, di saat2 sekitara tanggal 25 Desember 2017 lalu. Dan restoran ini memang menjadi salah satu favorite kami, karena meang sangat "pop" Jepang banget!
Mungkin, ttidak terlalu banyak warga Jepang dewasa atau lansia datang kesini, ketika kami disana yang datang adalah anak2 muda pereka Jepang. Karena restoran ini berjenis pub atau tavern, musiknya oun Jepang modern dengan segala jenis minuman beralkohol.
Dan, aku sangat merekomendasikan Restoran Hana No Mai di Shin Urayasu ini, jika ada yang berkenan memcobanya. Pastinya, ini restoran non-halal, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H