Aku tahu dan yakin, dia itu seorang anak yang pintar sekali, dan jika dia mau belajar tentang apapun, sebagai ahli apaoun, dia pasti berhasil!Â
Puji Tuhan, Tuhan mmng memberikan Berkat2 NYA luar biasa untuknya! Nilai2 SMA nya fak IPA semua diatas 90 bahkan Matematika nya 100 di Ujian Nasional.
Tetapi, Mchelle hanya ingin sederhana saja, dia mau masa depannya sesuai dengan keinginannya : "bekerja sambil keliling dunia", tanpa gengsi sama sekali, mengambil jurusan pariwisata "saja" ......
Sehingga, tidak salah kan, jika aku ingin Michelle mengikuti karirku di dunia arsitek?
Tetapi, sudahlah. Aku tahu dan mengerti bahwa anak2 adalah titipan Tuhan. Sebagai orang tua, aku hanya mengarahkan apa yang dia inginkan sebagai masa depannya. Aku tidak bisa memaksanya untuk mengikuti keinginanku, hanya karena prestise dan keegoisanku.
Sehingga, dengan doa dan berserah, aku terus mendukung michelle untuk menempuh jalan hidupnya sendiri di masa depannya, seperti kakaknya Dennis, yang memilih jurusan DKV desain multimedia untuk masa depannya .....
***
Nah, impian malakiat kecilku di Jepang ini yang menjadikan aku focus dengan yang dia inginkan. Dengan hurusan pariwisatanya yang mengharuskan dia belajar melayani masyarakat, dia juga harus belajar untuk mendadani drinya sebagai perempuan dewasa, walau saat ini dia baru berusia 19 tahun.
Di mana, teman2 seumurnya jaman SD, SMP dan SMA nya, mereka masih sibuk dengan dunia remajanya di perkuliahan, tetapi Michelle harus belajar untuk bersiap melakukan pelayanan masyarakat.
Ketika di hari2 persiapan kuliah pertama nya di kampusnya di Chiba, dia mendapat pesan dari kmpudnya untuk menyiapkan berbagai kehidupan barunya di kampus.Â
Antara lain baju2nya, sepatunya dan tasnya, bukan seperti baju, sepatu atau tas anak2 remaja perkuliahan, tetapi bagaimana dia harus mulai berdandan sebagai tuan rumah sebuah Negara (Jepang) yang menerima wisatawan dunia.