By Christie Damayanti
Restoran Jepang, tidak akan jauh2 dari masakan ramen, sushi atau gyudon. Sepertinya, itu yang favorite. Tetapi, memang masuh banyak kuliner Jepang dan siapa yang berminat untuk wisata kuliner Jepang, tentu memang kita harus memasuki masing2 restoran, karena antara ramen di restoran yang satu, berbeda denga  ramen di restorn yang lainnya.
Ramen sendiri mempunyai cuta rasa yang berbeda2. Bahkan di 1 perfecture Jepang, mempunyai konsep yang juga berbeda. Sehingga, ketika Ichiran yang terkenal itu, ternyata berasal dari Perfecture Fukuoka, tetpi Ichiran sudah menjadi "ramen nasional", secara seluruh dunia sudah tahu Ichiran sebagai ramen terenak di dunia .....
Lihat tulisanku, Ramen "Ichiran", Ramen Terenak dan Termahal di Jepang dengan Seni nya
Suatu saat di musim panas 2017 lalu, kami sempat makan di sebuah restoran yang mulanya hanya sekedar restran ramen biasa, di Chiba. Tetapi, ternyata di dalamnya banyak sekali botol2 sak berbagai merk dengan botol2 minuman alcohol internasional. Ternyat itu adalah sebuah pub.
Yang aku heran adalah, bahwa pub disana ternyata buka di jam2 kerja serta berada di sekitaran lingkungan untuk keluarga, bukan di area tersendiri yang menawarkan kehidupan malam.
Jadi, aku mencari tahu tentang sebuah pub, yang juga menyajika ramen yang sungguh enak!
Izikaya Japanese Pub
Izakaya ()Â adalah jenis pub Jepang informal. Disana menghidangkan sebuah suasana yang cool, Â tempat bersantai untuk minum setelah bekerja. Mereka sepertinya ingin membangun area bersantai dengan nyaman, dan mensurvey banyak pub di Irlandia (pub Irlandia adalah yang terkenal dan terbaik di dunia) dan Amerika, pada awalnya.Wikipedia.
Kata "izikaya" sendiri mengandung arti sebagai sebuah "toko yang menjual sake", berarti juga adalah tempat untuk minum. Izikaya pun berarti sebagai tempat "lentera merah atau akachochin", dimana lentera merah adalah sebuah lentera kertas secara tradisional khas Jepang.
Jadi, tidak heran ketika kami masuk ke Restoran Izikaya di Chiba, dengan ruang yang temaram, sehingga memang kami merasa santai dan nyaman untuk menikmati makan siang kami.
Di jaman Edo, sake memang sangat tinggi popularitasnya. Bhakan di masa periode Meiji, orang2 minum alcohol di toko2 sake sambil berdiri. Izikaya di ibukota Tokyo dan sekitarnya, menjadi berita secara internasional pada tahun 1962, ketika President Robert F.Kennedy berkunjung kesana selama pertemuan dengan para pemimpin buruh Jepang.
Ternyata, Izikaya bukan hanya di Chiba saja, bahkan di Chiba sendiri terdapat belasan izikaya. Bergantung pada lokasi atau besarnya izikaya, pengunjun bisa duduk di tikar tatami dengan meja makan yang rendah secara gaya tradisional, atau duduk di kursi bar yang tinggi atau juga duduk di kursi dan meja standard, seperti yang aku alami di Chiba Station.
Beberapa izikaya pun, bergaya tachinomi, atau "minum sambil berdiri" ......
Seperti di beberapa restoran besar, jika makan disana akan diberi handuk hangat untuk membersihkan tangan kita sebelum makan. Begitu juga di izikaya2 dimanapun. Jika musim dingin, handuk tangannya akan hangat. Dan di musim panas, handuk tangannya berasa dingin. Dan itu yang kudapatkan disana.
Sebuah pelayanan bintang 5 untuk pub kecil di ujung stasiun di Chiba ......
Menu2nya pun, benar2 menu Jepang. Tampilannya di dinding, dan di daftar menu. Hargany cukup bersahabat, sesuai dengan kantong kami.
Hahaha ..... karena kami belum pernah masuk ke sebuah pub di Jepang, awalnya kami takut kemahalan, dan sebenarnya kami ingin pindah restoran, Tetapi setelah melihat harganya, ternyata membuat aku sexcited, arena menu2 yang ditawarkan dengan gambar2 yang menerbitkan air liur! Lapaaarrr ....
Â
Memanggang dging dan lidah di siram dengan sake, pantesan, ketika mereka memasaknya untuk kami, jilatan lidah api merah, terus menambar2, terlihat dari aku duduk. Dan setelah disarakan, memang rasa sake itu benar2 menyengt dalam daging dan kuah nya. Benar2 enak .....
Â
Dan, ketika kami memesan 1 gelas sake, harganya hanya 500 Yen saja. Di dada dan perut, sangat hangat dan menenangkan .....
Entahlah, apakah memang sake itu murah, atau apakan sake mempunyai beberapa tingkatan, itu yang aku harus pelajari ......
***
Wisata kuliner untukku memang harus dilakukan. Selain memang untuk kebutuhan kami makan, mengapa aku tidak memberikan nilai plus, dan menuliskannya. Selain juga untuk dokumentasi kami, mengapa juga aku tidak berbagi tentabng makanan2 enak disana?
Dan makanan2 di Izikaya Japanese Pub ini, walau urusan sebuah "pub" masih diperdebatlkan, tdak usah diprepanjang. Jika pub ini buka siang hari, berarti sudah diberi ijin untuk makan dengan keukarga. Dan, nyatanya pub ini hanya ingin memberikan ruang relax bagi pekerja2 Jepang, untuk sedikit bersantai disaat makan siang atau setelah pulang bekerja.
Entahlah, jika ada pandangan atau konsep yang berbeda. Yang jelas, sejak jaman Edo dan Meiji, Izikaya sebagai toko yang menjual sake, sudah menjadi favorite bagi penduduk local, untuk memberikan kenyamanan untuk sekedar minum sake, minuman trandisional bangsa Jepang ......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI