Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dunia Kuliner Chinatown, Multikultural Yokohama

12 Mei 2019   22:04 Diperbarui: 12 Mei 2019   22:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak masalah, memang. Tetapi jika kita bicara tentang kuliner, cita rasa China yang datang dari negeri China sendiri, akan berkolaborasi dengan cita rasa Jepang, dimana Chinatown ini bermukim. Sehingga, kuliner disana akan berkolaborasi.

Aku pun yakin, sebagian restoran2 itu ada yang fully penuh dengan cita rasa China yang khas, dan sebagian besar lagi adalah masakan yang berkolaborasi antara masakan China dan masakan Jepang.

Begitu juga tentang cemilannya. Ada atau banyak cemilan2 Asia yang setara, antara bangsa China, Jepang bahkan dengan Indonesia. Contohnya ini, onde2.

20190324-134311-5cd834523ba7f75681483512.jpg
20190324-134311-5cd834523ba7f75681483512.jpg

Dokumentasi pribadi - Onde2 atau Mochi, atau Dango, berisi kacang hitam cair, sehingga rasanya tidak terlalu legit seperti onde2 Indonesia

 Cemilan di Indonesia ini, berisi kacang hijau. Enak, gurih dan legit sekali! Tetapi, onde2 Jepang ini agak berbeda. Onde2 ini, ada yang menyebut "dango" dari Jepang, tetapi si penjual menyebutnya "mochi". Yang jelas, isinya adalah kacang hitam yang sedikit cair, sehingga rasanya tidak terlalu gurih.

Aku membelinya di pinggir jalan, harga nya hanya 250 Yen per-5 buah. Dimakan hangat2 benar2 nikmat, walau rasanya tidak senikmat di Indonesia ......

Di Yokohama Chinatown ini, sepanjang jalan memang sebagian besar adalah restoran2 baik besar atau kecil, restiran mahal tatu kelas "kaki lima", dan semuanya penuh! Maklum, kami kesana pasti weekend, untuk bisa bersama dengan anakku .....

Yang jalas, restoran2 itu sebagian besar adalah restoran China, non-halal. Berbagai jenis daging psnggang terpajang di beberapa restoran itu. Menerbitkan air liur. Ada juga, restoran2 yang memajang berbagai dummy makanan2 China, yang benar2 membuat air liur ku penuh, hihihi .....

Ada juga, warung2, dengan "gerobak2" nya. Jualan bakmi, bahkan sate babi. Harganya terpampang jelas, membuat kita bisa memilih makanan2 yang kita inginkan, sesuai dengan ketebalan kantong. Warung2 itu juga menjual bakpao yang panas di etalase kaca. Ah ... bakaonya besar dan isinya pasti daging non-halal. Yummy ......

20190324-105410-5cd834887506576dc74a3637.jpg
20190324-105410-5cd834887506576dc74a3637.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun