By Christie Damayanti
   Dokumentasi pribadi
Gerbang Yokohama Chinatown, yang dibangun tahun 1955
Jika suka Negara Jepang, pasti tahu tentang pecinan di Yokohama. Karena bangs China sejak dahulu bermigrasi ke seluruh dunia, dan membentuk komunitas2nya. Akhirnya, bangsa China mempunyai komunias2nya di masing2 negara, Chinatown. Mungkin bukan kelas Negara saja, ahkan kelas kota pun, mereka berkomunitas untk saling berinteraksi.
Yokohama Chinatown.
Walau Ikebukuro disebut merupakan "rumah" bagi imigran dari China, ternyata Yokohama justru merupakan komunitas China terbesar di Jepang, sejak 160 tahun lalu. Komunitas atau Chinatown di Jepang, ada di beerapa kota2 besar seperti di Kobe, Nagasaki, Ikebukuro dan yang terbesar di Yokohama.
Menurut referensi yang aku baca, bahkan Yokohama Chinatown adalah Chinatown terbesar di Asia Tenggara!
Yokohama membuka perdagangan lewat laut tahun 1859 dan banyak imigran dari China datang ke Jepang. Tahun 1923, wilayah Kanto hancur karena gempa bumi besar dan termasuk Yokohama sehingga imigran China di Yokohama kembali ke Negara mereka.
Tahun 1937 setelah perang berakhir antara bangsa Jepang dengan bangsa China, Chinatown bertumbuh kembali. Tahun 1955, gerbang Chinatown Yohohama mulai dibangun dan diresmikan tempat itu disebut Yokohama Chukagai (Yokohama Chinatown).
Tahun 1972, Yokohama membukan Chinatown nya sebagai tempat wisata. Dan ketika tahun 2004 jalur kereta Minatomirai dibuka, Yokohama membangun juga Stasiun Motomachi-Cukagai, maka Yohohama Chinatown benar2 selalu sangat padat untuk ke Chinetown .....
Itu juga yang aku rasakan, ketika berkali2 aku ke Yokohama Chinatown. Selaku penuh, karena kita tinggal naik kereta dari rumah anakku di Funabashi Hoten, naik Musashino Line ganti kereta di Nishi Funabashi berlanjut naik Chuo-Sobu Line ke Stasiun Akihabara, lalu berganti lagi naik Keihintohoku Line langsung naik Negishi Line ke Stasiun Ishikawacho.
Dan berjalan 10 menit untuk sampai ke pusat keramaian, walau dari stasiun sampai ke pusat keramaian, sudah merupakan area Chinatown. Dengan tiket 918 Yen. .....
Â
Dokumentasi pribadi
Dari Ishikawacho menuju Chinatown memang sekitar 10 menit, bukan berarti tidak ada apanya yang berhubungan dengan toko2. Justru dalam waktu 10 menit, banyak sekali toko2 dan restoran2 yang menjual dagangan yang menarik .....
 Akses untuk disabilitas
Â
 Dokumentasi pribadi
Yang menarik adalah akses disabilitas. Dari Stasiun Ishikawacho selama 10 menit ini, ada jalur khususuntuk disabilitas. Mengapa khusus dibedakan?
                                                                  Â
Analisa dan pengamatanku adalah, beberapa kali aku kesana, animo warga kota terutama wisatawan manca Negara nya, sangat besar. Mereka berbondong2 datang kesana, dimana akhirnya pedestrianpun penuh untuk mereka.
Mereka memang tetap mendahulukan aku, sebagai disabilitas diatas kursi roda. Tetapi, aku merasa tidak nyaman untuk menggerakkan kursi roda eletrikku, dengan orang2 didepanku, karena bisa saja tiba2 mereka berhenti dan kursi rodaku akan menabrak mereka.
Atau jika tiba2 aku harus berhenti, sehingga mereka yang dibelakangku, akan menabrakku dan mereka akan kesakitan, bukan aku yang kesakitan, hihihi .....
Nah, ada jalur khusus untuk disabilitas diatas kursi roda. Dan pintu masuk dan keluarnya ke jalur khusus ini, digunakan jalur memutar seperti di foto diatas. Sehingga, yang non-disabilitas tidak masuk ke jalur ini, walaupun mereka pun bisa masuk.
Cuma TINGKAT KEPEDULIAN warga Jepang lah, yang "menghambat" mereka masuk ke jalur khusus ini. Dan di jalur khusus ini, kami nyaman untuk kami .....
***
Mengapa tidak langsung ke Stasiun Motomachi-Cukagai?
Karena, jika dari rumah anakku di Funabashi Hoten kesana, lebih jauh  dengan harga tiket lebih mahal (1380 Yen), dan jalur kereta nya memang jalir padat, melewati Tokyo Metropolitan Naka Meguro .....
Inilah yang membuat Jepang memang sangat ramah untuk warganya. Untuk ke satu tjuan pun, kita punya banyak alternative dan semuanya sudah ada jalur2 keretanya, termasuk harga tiketnya. Sehingga, kita bisa memilih lewat mana dengan harga berapa.
Bicara tentang akses kesana, sering membuat aku excited. Betapa tidak?
Lebih dari 3x aku ke Yokohama Chinatown, aku selalu melewat jalur2 yang berbeda, sesuai dengan apa yang aku amati.
Jika kita mau kesana melewati Tokyo Metropolitan, kita bisa menggunakan Keiyo Line langsung dari Funabashi Hoten, dan berhenti di Stasiun Tokyo, yang fully bangunan tua, besar dan sering kita tersest untuk pindah jalur! Tetapi, di Stasiun Tokyo ini, kta bisa mampir dahulu untuk berfoto karena stasiun ini sangat cantik dan megah!
Lihat artikelku,
[Bagian 2] Ada Apa di Stasiun Tokyo? Ada yang "Aneh" .....
[Bagian 1] Ada Apa di Stasiun Tokyo?
Lalu, kita naik Keihintohoku Line, langsung ke Stasiun Ishikawacho dan berjalan 10 menit.
Atau jika kita mau lewat Tokyo SkyTree, kita bisa menggunakan Keisei Narita Skyaccess, lewat subway Metro Tokyo dan bisa berhenti dahulu ke SkyTree, atau langsung ke Shinagawa Stasiun. Berganti menggunakan Negishi Line, baru sampai ke Ishikawacho Stasiun. Dan berjalan kaki 10 menit.
Harganya pun berbeda2, tetapi tidak terlalu jauh perbedaannya. Tetapi jika kita memang mau "berjalan2", tidak salah jika kita melakukan yang aku lakukan, untuk mendapatkan pengalaman2 yang menarik, terutama untukku untuk bahan penulisan.
Sebenarnya, aku ini bukan 100% turis internasional. Aku hanya seorang turis internsional, karena anakku tinggal, kuliah dan bekerja di Jepang. Aku tinggal di apartemen anakku di Funabashi Hoten, dan kemana2 pun aku harus dari Funabashi Hoten.
Jika benar2 turis, mereka tidak akan tingga di "pedesaan" perkotaan seperti Funbashi Hoten. Mereka akan tinggal di Tokyo Metropolitan, mendekati tempat2 wisata terkenal di Tokyo, bukan?
Sehingga, informasi akses menuju sebuah destinasi, tentu saja berbeda dengan yang aku tuliskan diatas. Aku selalu mengikuti jalur2 "jalan tikus".
Â
Dokumentasi Google Map
Contoh caraku untuk mencari akses menuju sebuah destinasi. Ini mau ke Yokohama Chinatown dari Funabashi Hoten. Ada 4 jalur, dengan kereta yang berbeda. Transit ditempat yang berbeda, dan dengan harga yang berbeda .....
                                                                Â
Pertama, karena lebih kosong, karena melewati "perkampungan perkotaan", melewati jalan2 kecil. Dan itu sangat aku nikmati Karen bisa dengan bebas mengamati pemandangan luar kereta dan memotretnya bila diperlukan.
Kedua, karena lebih murah dengan melewati jalur "perkampungang" bahkan jika mau menggunakan Mtro Tokyo subway, itu benar2 murah, walau bicara murah di jepang, ya tetap mahal dengan kurs Rupiah, hihihi .....
Ketiga, seperti di Jakarta, melalui "jalan tikus" bisa saja lebih cepat atau mingkin justru lebih lambat tergantung dengan lingkungannya. Jika itu, itulah yang aku cari. Karena sebagai aku yang bolsk balik ke Jepang untuk menjenguk anakku disana, berjalan2 adalah hanya sekedar "buang waktu", bukan?
Jadi, jika aku mau ke satu tujuan pasti aku bisa saja melewati beberapa jalur untuk mengisi waktu dan untuk pengamatan2ku .....
***
Yokohama Chinatown memang mempunyi daya tarik yang luar biasa, seperti Chinatown2 di Negara lainnya. Untukku, berkunjung ke Chinatown dimanapun adalah sebuah keharusan. Untuk makan adalah yang utama. Karena makanan di Chinatown adalah makanan yang enak!
Dan Yohohama Chinatown ini, akan ku explore habis2an setelah artikel ini ...... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H