Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Matsuya", Restoran Khas Jepang Menghidangkan Gyudon yang Murah dan Enak!

1 Mei 2019   14:39 Diperbarui: 1 Mei 2019   14:56 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi | Ini menu favorit Dennis dan Michelle. Nasi + daging babi panggang dan goren + sop miso + salad segar. Michelle selalu ditambah dengan sepiring kimchi

By Christie Damayanti

                                                                                                                                          

Klo ke luar negeri, harusnya makan ya makanan2 khas dari negeri tersebut, kan?

Jika di artikelku terakhir, aku bercerita dan menuliskan tentang makanan Itali tapi aku sedang di Jepang, itu karena Saizeiya adalah salah satu restoran favorite anakku yang tinggal disana, karena enak dan murah.

Nah, di artikel ini aku akan menuliskan restoran khas Jepang dan murah, dan restoran ini memang merupakan favorite semua warga Jepang, baik pekerja biasa, bahkan pekerja di tingkat boss, termasuk favorite nanak2 mahasiswa rantau, seperti anakku Michelle

Matsuya

Matsuya Foods Co. adalah rantai restoran utama Jepang yang melayani gyudon yaitu nasi dengan topping berbagai jenis makanan seperti daging, telur atau sayuran (atau gymeshi), donburi dan kari. Pada 2018, Matsuya memiliki 1080 restoran di 33 prefektur Jepang dan Shanghai, Cina. Matsuya didirikan di Jepang pada tahun 1966.(Wikipedia).

Matsuya telah lama menjadi sponsor waralaba videogame Yakuza, dan lokasi pokok permainan di Kamurocho selalu menampilkan dua restoran Matsuya. Karena, restoran ini memang mempunyai banyak penggemar, terutama anak2 muda, karena makanannya enak dan murah (sekali).

Pertama kali aku menjenguk Michelle, di musim panas tahun 2017 lalu, dan masih tinggal di hotel karena apartemen Michelle sharing dengan teman2nya, hotelku di Funabashi dekat dengan Matsuya.

Michelle mengajak makan disana, karena katanya, murah dan enak.

Restoran Matsuya, ciri khas nya adalah kecil dan mungil. Tempat duduknya bukan seperti restoran, tetapi seperti meja bar. Tinggi dengan kursi2 tinggi seperti kursi bar, sehingga, aku kesulitan untuk naik dan duduk.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi | Matsuya di Funabashi, mejanya tinggi dan kursi nya pun tinggi seperti kursi bar, yang membuat aku kesusahan jika harus duduk. Tuh lihat, kursi roda ajaibku di parkir diluar restoran ...... Dan karena restorannya kecil dan mungil, sudah pasti kursi roda ajaibku harus diparkir di luar restoran, yang pastinya juga akan kehujanan jika turun hujan. Itulah Jepang ....
Dokumentasi pribadi | Matsuya di Funabashi, mejanya tinggi dan kursi nya pun tinggi seperti kursi bar, yang membuat aku kesusahan jika harus duduk. Tuh lihat, kursi roda ajaibku di parkir diluar restoran ...... Dan karena restorannya kecil dan mungil, sudah pasti kursi roda ajaibku harus diparkir di luar restoran, yang pastinya juga akan kehujanan jika turun hujan. Itulah Jepang ....
                                                                                                                                       

Matsuya dimanapun, memang bukan restoran namanya, tetapi "tempat singgah" untuk makan. Warga dunia dimanapun, kecuali di Indonesia dan beberapa Negara Asia lainnya, makan siang itu tidak berlama2.

Tidak seperti di Indonesia, khususnya di Jakarta, pekerja2 Jakarta makan siang sekalian kongkow bahkan sambil meeting dan diskusi dengan teman sejawat atau mitra kerja dan klien. Makanya, ada istilah "lunch meeting", dan bahkan para boss besar sering meminta sekretarisnya untuk dipesankan di restoran besar dan mahal (biasanya) untuk "lunch meeting".

Mungkin, justru ingin menunjukkan si boss bear itu pamer kesuksesannya dengan mengajak makan siang sambil diskusi di restoran2 besar. Itulah Jakarta, yang bergengsi .....

Tetapi tidak dengan makan-siang2 di banyak Negara dunia, termasuk Jepang. Jika makan siang di Jakaarta adalah "makan besar" dengan berbagai lauk2, tetapi tidak makan siang di Negara yang berbeda.

Makan siang mereka seringkali hanya berupa sandwich denagn kentang dan air mineral. Bahkan, mereka hanya sekedar membeli sandwich dan berbagai makan ringannya, dan makan di taman kota. Sambil ngobrol. Itu aku amati mereka2 yang tinggal di Eropa, Amerika, Australia dan beberapa Negara Asia seperti Singapore dan Jepang, selama aku keliling dunia bertahun2 ini.

Untuk mereka, makan siang sepertinya hanya sekedarnya saja .....

Nah, itu juga terkadi di Jepang. Restoran2 yang sebenarnya bukan restoran karena ukurannya yang kecil dan mungil dengan meja dan kursi bar yang tinggi, itu sama sekali tidak enak untuk makan.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi | Suasana sibuk jam makan. Pekerja2 Jepang, makan dengan tergesa2 tanpa berbicara. Cepat2, selesai dan keluar. Bergantian dengan pengunjung lainnya. Matsuya memang hanya sekedar 'rumah untuk makan', dan pergantiannya sangat cepat ......
Dokumentasi pribadi | Suasana sibuk jam makan. Pekerja2 Jepang, makan dengan tergesa2 tanpa berbicara. Cepat2, selesai dan keluar. Bergantian dengan pengunjung lainnya. Matsuya memang hanya sekedar 'rumah untuk makan', dan pergantiannya sangat cepat ......
                                                                                                                                       

Di Matsuya, jam makan siang mereka langsung mengantri di 'vending machine', untuk memesan dn membayar makan2 yang mereka suka. Setelah mereka membayar, mereka mengambil tiket dan memberikan ke petugas. Dan beberapa menit kemudian, kepulan asap itu sudah terlihat dan tercium.

 

Dokumentasi pribadi | Dennis, memesan beberapa makanan lewat vending machine di Matsuya
Dokumentasi pribadi | Dennis, memesan beberapa makanan lewat vending machine di Matsuya
                                                                                                                                         

 Si petugas mengantar makanan2 itu, dan mereka menyantap makanan2 itu dengan lahap dan cepat sekali! Mungkin 15 atau 20 menit kemudian, mereka selesai makan, lalu bolak balik antri minuman. Matsuya menyediakan air mineral dan ocha panas gratis di 'vending machine', atau air mineral dingin, yang dituangkan oleh si petugas. Semuanya gratis .....

Setelah itu, mereka keluar dari Matsuya dan berganti pengunjung lainnya untuk makan. Matsuya tidak pernah sepi pengunjung, Matsuya memang buka 24 jam.

Sebagian Matsuya memang hanya sekedar 'rumah untuk makan yang keil dan mungil'. Tetapi, ada beberapa Matsuya yang lebih besar, seperti restoran dan kursi roda ajaibku bisa masuk.

Matsuya memang bukan restoran halal. Matsuya  memang restoran non-halal. Dagingnya sebagian besar non-halal. Tetapi, ada juga daging sapi. Makananya beragam. Murah dan yang jelas, enak!

Jika pekerja2 atau warga Jepang makan di Matsuya dengan sangat cepat, kurang dari 20 menit saja, berbeda dengan kami. Karena Matsuya adalah salah satu restoran favorite kami, jika makan disana kami akan berlama2, hihihi .....

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi | Di setiap meja di Matsuya, selalu terdapat berbagai botol2 bumbu. Yang enak sekali adalah salad segar ini, memakai bumbu special yang ada di Matsuya saja, lho! Yaitu, bumbu kacang wijen khusus khas Maysuya yang ga ada duanya! Bisa juga ditambahkan mayonnaise khas Matsuya. Ah ..... jadi pingin deh sekarang, hihihi .....
Dokumentasi pribadi | Di setiap meja di Matsuya, selalu terdapat berbagai botol2 bumbu. Yang enak sekali adalah salad segar ini, memakai bumbu special yang ada di Matsuya saja, lho! Yaitu, bumbu kacang wijen khusus khas Maysuya yang ga ada duanya! Bisa juga ditambahkan mayonnaise khas Matsuya. Ah ..... jadi pingin deh sekarang, hihihi .....
                                                                                                                                     

 Paket makanan di Matsuya itu pasti nasi + daging + salad + sop miso. Harganya antara 400 Yen sampai 800 Yen. Yang 800 Yen, porsinya 2x lipat atau ada tambahan2 yang lain. Minumnya gratis.

 

Dokumentasi pribadi | Paket Matsuya yang terkecil dan termurah adalah gyudon (nasi + daging) + sop miso, cuma 380 Yen saja
Dokumentasi pribadi | Paket Matsuya yang terkecil dan termurah adalah gyudon (nasi + daging) + sop miso, cuma 380 Yen saja
                                                                                                                                   

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
  

Dokumentasi pribadi | Ini menu favorit Dennis dan Michelle. Nasi + daging babi panggang dan goren + sop miso + salad segar. Michelle selalu ditambah dengan sepiring kimchi
Dokumentasi pribadi | Ini menu favorit Dennis dan Michelle. Nasi + daging babi panggang dan goren + sop miso + salad segar. Michelle selalu ditambah dengan sepiring kimchi
                                                                                                                                      

 

Dokumentasi pribadi | Kalo ini adalah menu favorite sop miso + rite ku, karena kecil. Aku kenyang sekali dengan menu ini. Nasi + daging yakinitku babi + salad segar + teh jikau matcha hangat bergelas2 .... Aku selalu menambahkan bumbu mayonnaise khas Matsuya di atas daging yakiniku, wuih enaknya!
Dokumentasi pribadi | Kalo ini adalah menu favorite sop miso + rite ku, karena kecil. Aku kenyang sekali dengan menu ini. Nasi + daging yakinitku babi + salad segar + teh jikau matcha hangat bergelas2 .... Aku selalu menambahkan bumbu mayonnaise khas Matsuya di atas daging yakiniku, wuih enaknya!
                                                                                                                                        

 Jika bukan paket, tentu lebih murah. Tambahan makanan yang selalu dipesan anakku adalah kimchie seharga 100 Yen, atau keju atau acar atau telur. Harganya bervariasi antara 50 Yen sampai 100 Yen saja. Jadi, jika berdua saja dengagn Michelle, aku hanya membayar sekitar 2000 Yen saja dengan perut kembung karena ocha hangat bergelas2, yang aku suka, hihihi .....

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi | Matsuya yang mempunyai meja makan biasa, dan kursi rodaku bisa dibawa kedalam. Jika di Matsuya Nishi Funabashi mempunyai meja makan besar untuk keluarga KARENA Nishi Funabashi adalah area pemukiman. Beda di Matsuya Ryogoku konsepnya adalah meja2 kecil hanya untuk 1 orang, karena Ryogoku adalah area perkantoran ......
Dokumentasi pribadi | Matsuya yang mempunyai meja makan biasa, dan kursi rodaku bisa dibawa kedalam. Jika di Matsuya Nishi Funabashi mempunyai meja makan besar untuk keluarga KARENA Nishi Funabashi adalah area pemukiman. Beda di Matsuya Ryogoku konsepnya adalah meja2 kecil hanya untuk 1 orang, karena Ryogoku adalah area perkantoran ......
                                                                                                                                      

Sepertinya, Matsuya memang mempunyai konsep yang sangat baik. Dari daerah lingkungannya yang berada di pinggir jalan (tidak ada Matsuya di mall) sangat strategis, termasuk 'fastfood' tetapi tetap di masak segera, lalu rasa makanannya benar2 enak dan harganya yang murah.

Dengan memesan makanan lewat vending machine, Matsuya bisa menghemat tenaga kerja yang memang di Jepang tenaga kerja sangat mahal. Dan pesanan pun sangat cepat, sehingga perputaran uang di Matsuy pun sangat cepat .....

 Soooooo,

 Jika ke Jepang, silahkan mencoba Matsuya. Tetapi jangan lupa, Matsuya memang bukan restoran halal. Dan Jepang, sebagian besar memang menghidangkan makanan2 non-halal.

Matsuya, memang wajar jika menjadi restoran favorite keluarga .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun