Â
Matsuya dimanapun, memang bukan restoran namanya, tetapi "tempat singgah" untuk makan. Warga dunia dimanapun, kecuali di Indonesia dan beberapa Negara Asia lainnya, makan siang itu tidak berlama2.
Tidak seperti di Indonesia, khususnya di Jakarta, pekerja2 Jakarta makan siang sekalian kongkow bahkan sambil meeting dan diskusi dengan teman sejawat atau mitra kerja dan klien. Makanya, ada istilah "lunch meeting", dan bahkan para boss besar sering meminta sekretarisnya untuk dipesankan di restoran besar dan mahal (biasanya) untuk "lunch meeting".
Mungkin, justru ingin menunjukkan si boss bear itu pamer kesuksesannya dengan mengajak makan siang sambil diskusi di restoran2 besar. Itulah Jakarta, yang bergengsi .....
Tetapi tidak dengan makan-siang2 di banyak Negara dunia, termasuk Jepang. Jika makan siang di Jakaarta adalah "makan besar" dengan berbagai lauk2, tetapi tidak makan siang di Negara yang berbeda.
Makan siang mereka seringkali hanya berupa sandwich denagn kentang dan air mineral. Bahkan, mereka hanya sekedar membeli sandwich dan berbagai makan ringannya, dan makan di taman kota. Sambil ngobrol. Itu aku amati mereka2 yang tinggal di Eropa, Amerika, Australia dan beberapa Negara Asia seperti Singapore dan Jepang, selama aku keliling dunia bertahun2 ini.
Untuk mereka, makan siang sepertinya hanya sekedarnya saja .....
Nah, itu juga terkadi di Jepang. Restoran2 yang sebenarnya bukan restoran karena ukurannya yang kecil dan mungil dengan meja dan kursi bar yang tinggi, itu sama sekali tidak enak untuk makan.
Â