setelah matahasi bersinar ceria, suhu udara pun perlahan menghangat sampai 12 derajat Celcius dan sore nya sampai 15 derajat Celcius.
Hahaha ... 12 derajat Celcius itu masih dingun, lho! AC kamar kita di Jakarta saja Cuma 16 derajat Celcius, itupun kadang aku kedinginan. Bagaimana yang 12 derajat di AC ku? Alamat menggigil. Tetapi 12 derajat Celcius di Jepang pada musim semi Maret 2019 lalu, itu sudah "cukup hangat", taanpa memakai coat tebal, hanya memakai sweater atau jaket saja.
Dan dengan hanya memakai sweater atau jaket saja, itu sudah membuat tubuh kita "lepas dan bahagia", karena terasa lebih "ringan", hihihi .....
Mataku semakin lebar, ketika aku menatap langit biru yang berlatar depan bunga2 Sakura berbagai warna pink dan putih. Dengan langit biru cerah, warna2 bunga sakura pun semakin jelas dan keindahannya semakin nyata ......
"Tangan penari" itu pun semakin mendayu2, memangggil2 wisatawan2 yang terus berdatangan.
"Ayo silahkan datang ....."
"Mari datang, berfotolah dengan kami ...."
"Kami senang berteman, asalkan bunga kami jangaj dipetik ...."
Sepertinya, begitulah ajakan si "tangan penari" itu, yang terus memanggil2 dalam gemerisik gesekan2 ranting dan bunga2 Sakura. Sebuah kolaborasi yang indah dan syahdu, antara pohon cherry, bunga2 Sakura, ranting2 penari serta hembusan angi sepoi dan latar belakarng langit biru serta sinar matahari ceria yang hangat .....
Luar biasa, ciptaan Tuhan .....