Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[Berburu Sakura 7] Menikmati Sakura dan "Hanami" Sepanjang Meguro River di Naka-Meguro

18 April 2019   14:31 Diperbarui: 18 April 2019   15:04 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga-bunga Sakura yang masih kuncup dan belum mekar sempurna. Dengan lampion-lampion bertuliskan huruf kanji yang aku tidak mengerti artinya. Di malam hari, bunga Sakura disinari lampu-lampu dalam lampion ini. Dokumentasi pribadi

Seri Berburu SAKURA, ketujuh .....

Prolog:
Mungkin, tidak banyak wisatawan yang datang ke Naka-Meguro, kecuali memang ingin menyusuri Meguro River, dengan pohon-pohon berbunga Sakura yang melambai-lambai jika kita naik perahu.

Wisata "Meguro River" apalagi di musim Sakura tidak banyak dipromosikan. Entah mengapa. Di Tokyo Metropolitan dengan pusat informasi turis pun, tidak banyak brosur-brosur tentang ini. Wisata Sakura, banyak berpromosi ke area Ueno Park atau Shinjuku Gyoen.

Ueno Park memang sangat popular sebagai barometer Sakura, dan masuk ke sana pun gratis. Mungkin itu yang membuat Ueno Park sungguh populer. Sedangkan Shinjuku Gyoen, cukup jauh dan walau membayar cuma 500 Yen, membuat aku mengamati di sana tidak banyak wisatawan dunia, kecuali wisatawan lokal yang memang berbondong-bondong ke sana untuk "hanami".

Aku ke Naka-Meguro pun, bisa dibilang "kebetulan". Bagiku, tempat seperti Meguro atau Ikebukuro bahkan Shinjuku, terlalu sibuk. Metropolitan yang sibuk, yang tidak menarik untuk mencari ketenangan.

Meguro saja cukup jauh, apalagi harus ke Naka-Meguro, yang harus berganti kereta dari JR East ke Metro subway, di mana untukku agak susah, untuk mencari lift.

Karena lift menuju Metro subway, kadang-kadang tidak dekat dengan tangga atau eskalatornya. Bisa saja, lift berada puluhan meter dari tangga atau eskalator, dan tanda atau signage "Metro" Subway pun sering kali tertutup pepohonan, sehingga tidak terlihat.

Alhasil, aku sering kebingungan untuk mencari lift ke Metro Subway.

Sooooo, jika tidak ada "sesuatu" untuk aku ke Naka-Meguro, ngapain aku ke sana?

Nah, Naka-Meguro adalah tempat adanya Starbuck terbesar di dunia, dan Starbuck ini berada di sisi Meguro River! Tujuan utamaku adalah Starbuck, bukan Meguro River.

Di sebelah kanan di foto atas beratap coklat adalah Starbuck, dan Meguro River berada di sisinya. (dokumentasi pribadi)
Di sebelah kanan di foto atas beratap coklat adalah Starbuck, dan Meguro River berada di sisinya. (dokumentasi pribadi)
Okelah. Cerita Starbuck terbesar di dunia, akan kuulas kemudian. Tetapi, aku akan mengulas Meguro River, dengan lambaian-labaian bunga Sakura cantiknya. 

***

"Meguro River" atau Sungai Meguro adalah sungai yang mengalir melalui Tokyo, dengan banyak anak sungai, termasuk Sungai Kitazawa dan Sungai Karasuyama, dan mengalir ke Teluk Tokyo. Panjangnya sekitar 7,82 meter dan mempunyai landscape cantik di sepanjang sungai.(Wikipedia).

Landscape di sepanjang Meguro River sangat cantik dan merupakan ruang hijau perkotaan bagi warga kota. Landscape di sepanjang sungai ini ditumbuhi pepohonan berbunga Sakura dan ternyata sangat popular untuk melihat bunga-bunga cantik Sakura di musim semi, seperti di saat aku ke sana ini.

Meguro River juga disebut denagn Megurogawa, yang aku baca sebagai referensi, tumbuh sekitar 830 pohon Sakura dari pohon Cherry Yoshino, yang berwarna pink keunguan.

Meguro River. Dengan pohon2 berbunga Sakura, yang masih belum terlalu mekar di musim semi tahun 2019 ini. Tetapi, sudah indah, kan. Dokumentasi pribadi
Meguro River. Dengan pohon2 berbunga Sakura, yang masih belum terlalu mekar di musim semi tahun 2019 ini. Tetapi, sudah indah, kan. Dokumentasi pribadi
Meguro River, akan seperti ini di sian hari, jika Sakura sudah "gondrong", beberapa hari kemudian. www.fasjapan.com
Meguro River, akan seperti ini di sian hari, jika Sakura sudah "gondrong", beberapa hari kemudian. www.fasjapan.com

Jika malam hari, seperti biasa mereka akan menambahi lampion2 untuk penerangan, jika haari sudah mulai gelap, sampai malam. www.fastjapan.com
Jika malam hari, seperti biasa mereka akan menambahi lampion2 untuk penerangan, jika haari sudah mulai gelap, sampai malam. www.fastjapan.com

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Bunga-bunga Sakura yang masih kuncup dan belum mekar sempurna. Dengan lampion-lampion bertuliskan huruf kanji yang aku tidak mengerti artinya. Di malam hari, bunga Sakura disinari lampu-lampu dalam lampion ini. Dokumentasi pribadi
Bunga-bunga Sakura yang masih kuncup dan belum mekar sempurna. Dengan lampion-lampion bertuliskan huruf kanji yang aku tidak mengerti artinya. Di malam hari, bunga Sakura disinari lampu-lampu dalam lampion ini. Dokumentasi pribadi
Pemandangan yang sungguh romantik.

Berjalan-jalan di sana, dengan suhu sekitar 11 derajat Celcius dan mendung, cukup membuat aku kedinginan. Sehingga, ketika dari ujung Starbuck aku berjalan, bertemu dengan beberapa bech atau tempat duduk taman dekat denan Meguro Center Park.

Aku menikmati Sakura yang masih belum tumbuh betul, karena baru mekar. Tetapi keindahannya sudah sangat terlihat. Apalagi jika Sakuranya sudah "gondrong". 

Di ujung satu lagi dari sungai ini, terdapat Naka-Meguro Park dan Ikejiri Ohashi. Pemandangan di sini juga cantik, ke arah sungai ini.

Selain Starbucks, banyak restoran pendukung di sepanjang Sungai Meguro. Di beberapa titik tepi sungai kita bisa turun dan naik perahu. Jika musim Sakura, atraksi ini sangat populer. Orang-orang yang keluar dari Starbucks itu, langsung berjalan-jalan seputaran itu dan naik perahu untuk menikmati Sakura.

Landscape di sepanjang sungai ini, sebagai ruang hijau perkotaan, yang dimanfaatkan warga kota untuk sekedar berjalan2 di sore hari. Banyak cafe2 dan restoran2 yang ada, dan selama musim Sakura, akan banyak kegiatan "hanami". (dokumentasi pribadi)
Landscape di sepanjang sungai ini, sebagai ruang hijau perkotaan, yang dimanfaatkan warga kota untuk sekedar berjalan2 di sore hari. Banyak cafe2 dan restoran2 yang ada, dan selama musim Sakura, akan banyak kegiatan "hanami". (dokumentasi pribadi)

Mereka membawa tikar dan makanan dan minuman, sambil mengajak teman atau saudara, duduk di pedestrian ini, dan makan minum dengan bahagia. 

***

Bunga Sakura memang sangat fenomenal. Bahkan, banyak orang yang sengaja "berburu" Sakura setiap saat seperti aku, di setiap musim semi. Sebenarnya, tidak untuk apa-apa, toh tiap tahun bunga Sakura ya seperti itu-itu saja.

Tetapi jika mengalaminya sendiri, dengan melihat, bahkan "memeluk" bunga Sakura, sensasinya memang tidak bisa dilupakan dan tidak bisa di tukar dengan apapun. 

Coba saja.

Sebelumnya :[Berburu Sakura 6] Ueno Park, sebagai Salah Satu Barometer Berjenis Sakura di Tokyo 


[Berburu Sakura 5] Sakura "Raksasa" Edohigan, Membuai Mata di Pintu Masuk Ueno Park

[Berburu Sakura 4] Kolaborasi "Festival Tulip" dengan Sakura, Bunga-Bunga Fenomenal Dunia[Berburu Sakura 3] Sakura Pertamaku di Musim Semi tahun 2019, di Chiba-shi 

[Berburu Sakura 2] Di Mizumoto Park Kanamachi, Ini Bukan Bunga Sakura-kah?[Berburu Sakura 1] Hanya 3 Pohon Berbunga Sakura untukku, di Musim Semi 2018 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun