Breaking News 1:Â Investigasi Pengemudi Taxi BLUE BIRD yang melecehkan kuÂ
Jakarta, Minggu 7 April 2019 jam 11.30 pagi menjelang siang :
Pulang Gereja, ibu Nina salah satu manajer Blue Bird Cawang, menelponku. Hasil investigasinya adalah Taksi Blue Bird yang aku naiki, benar pengemudinya adalah pak Sugino, yang melecehkanku. Bukan sopir tembakan alias bodong.
Pak Sugino, adalah pengemudi Blue Bird yang baru mulai bekerja dari November 2018 lalu. Ia, mengakui semua yang aku tuduhkan dan dia sudah meminta maaf, lewat investigasi ini.
Pak Sugino mengaku berbohong tentang "pesanan Christie" dan mengakui menjalankan taksinya dengan lambat sekali sehingga argo semakin bengkak. Dan mengaku dia memegang-megang tangan kananku.
Bu Nina, meminta maaf yang sebesar-besarnya ke aku dan beliau akan menindak dengan tegas pangemudi ini.
Senin 8 April 2019, bu Nina akan datang ke rumahku untuk resmi meminta maaf, sambil bersilahturahmi.
Untukku, Blue Bird memang masih yang terbaik. Karena, bukan Blue Bird "penjahatnya", tetapi oknum yang merusak tatanan visi dan missi Blue Bird. Dan manajemen dan masyarakat harus mengetahuinya.
Dan, aku ingin selalu dan terus menuliskannya, supaya bagi pelanggan-pelanggan yang tidak bisa "bicara" dan hanya sekadar grundel di belakang, bisa tersampaikan. Karena, bagaimana Blue Bird bisa berbenah, jika tidak ada kritik dan masukan-masukan dari masyarakat untuk bisa melayani lebih baik?
Terima kasih, Tuhan Yesusku. Terima kasih, Blue Bird.
Terima kasih, teman2 ku yang sudah peduli dan mendoakanku.
Catatan:
Jika kita merasa dilecehkan, di-bully atau apapun sebagai konsumen tidak mendapatkan hak-hak kita: Jangan Takut!
Karena jika kita takut, mereka tidak tahu ada oknum-oknumnya yang membuat semua berantakan. Konsumen sangat berhak atas pelayanan yang terbaik.
***
Breaking News 2 (lagi):
Investigasi lagi, tentang Supir Taxi BLUE BIRD yang melecehkan aku
Jakarta, Senin 8 April 2019 - jam 5.00 sore
Bu Nina (manajemen Blue Bird) dan pak Endang (serikat pekerja Blue Bird) datang ke rumahku.
Beliau-beliau sengaja datang untuk meminta maaf secara resmi dan silahturahmi.
Aku tidak ingin mematikan rezeki seseorang, termasuk pak Sugino.
Jadi, aku tanya, "Apakah pak Sugino tetap bekerja di Blue Bird?"
 Dan bu Nina, mengiyakan setelah beberapa hal yang harus pak Sugino lakukan untuk edukasi dan punishmen-nya.
Kata pak Endang yang sudah belasan tahun bekerja di BLUE BIRD, belum pernah ada kasus seperti kasus ini. Dan kasus ini memberikan pembelajaran untuk semuanya.
 Lega sekali..
Walaupun, ada yang mengatakan aku terlalu narsis dan parno, sesungguhnya,
Aku cuma mau bergandengan tangan dengan pelanggan yang tidak bisa "berbicara", dan bisa menjembatani dengan BLUE BIRD atau perusahaan apapun, untuk saling menghormati dan menghargai.
 Aku cuma mau berjuang untuk semuanya, bukan hanya untuk aku saja. Ketika ada yang "salah" dalam tatanan kemasyarakatan kita, tidak salah jika aku bisa berbuat untuk memuliakan Nama Tuhan, di dunia ini lewat kasus ini, bukan?
 Semua selesai dengan baik sekali. Apapun itu, ini memang sebuah pembelajaran yang luar biasa, untukku khususnya.
Aku salah masuk taksi, hihihi .....
Aku salah masuk taksi, itu karena otak cacatku memang sering eror setelah serangan stroke, dan aku sudah mengakui juga bahwa AKU YANG SALAH SEJAK AWAL. Tetapi, apapun itu, supir tidak boleh sewenang-sewenang bisa kurang ajar terhadapku, kan?.....
Bahwa, ketika aku sudah terbuai dengan "semua baik-baik saja", membuat aku lalai dan tidak hati-hati. Karena, selama ini Blue Bird sangat aman untukku.
Dan ternyata, tetap ada celah-celah kebocoran dari keterbuaian itu, sehingga kita menjadi tidak hati-hati.
Tuhan menegurku, supaya aku tetap hati-hati, dan tidak terbuai. Tuhan menggunakan kasus ini sebagai pembelajaran untukku.
Karena, kejahatan itu selalu mengintai ketika ada kesempatan.
Sekali lagi, Blue Bird untukku adalah "sesuatu banget".
Dan Blue Bird akan tetap menjadi sebuah perusahaan transportasi terbaik, ketika mereka mampu menyelaraskan antara visi misi mereka, kebutuhan masyarakat, keamanan, dan kenyamanan pelanggan.
Sebagai tanda maaf Blue Bird untukku, beliau2 membawakanku voucher Blue Bird untk aku pakai cukup benak, dengan beberapa souvenir Blue Bird. Terima kasih, ya.
Damai itu indah, damai itu bersahaja dan itulah yang Tuhan mau kita lakukan di dunia ini ......
Terima kasih, Tuhan Yesus ku .....
Terima kasih, Blue Bird .....
Terima kasih, bu Nina dan pak Endang .....
** Dapat teman dan link baruuuuu ......
Catatan :
Silahkan membaca kasusnya di link artikelku dibawah ini, supaya tidak ada yang salah interpretasi, karena ada seseorang yang justru meenyalahkan ku tentang kasus ini ......
Sebelumnya :
Pagi Ini, Supir Taxi Blue Bird [Bodong?] Melecehkanku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H